Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran

Toxindo Prima serta industri-industri kecil yang tersebar di Kota Cilacap Dinas Perikanan dan Kelautan, 2001 : 6.

B. Perumusan Masalah

Potensi besar Kabupaten Cilacap di sektor perikanan tentunya harus didukung oleh sistem pemasaran yang baik. Salah satu pemasalahan dalam pemasaran ikan laut segar adalah marjin pemasaran. Marjin pemasaran merupakan selisih harga ditingkat konsumen akhir dengan harga di tingkat nelayan. Dengan diketahuinya mekanisme pembentukan marjin pemasaran diharapkan dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap. Secara rinci dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah bentuk saluran pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap ? 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi besarnya marjin pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap ? 3. Saluran pemasaran ikan laut segar manakah yang paling efisien di Kabupaten Cilacap ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengidentifikasi bentuk saluran pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya marjin pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap. 3. Untuk mengetahui saluran pemasaran ikan laur segar yang paling efisien di kabupaten Cilacap.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, informasi dan evaluasi dalam menetapkan kebijaksanaan yang berkaitan dengan masalah perikanan khususnya pemasaran ikan laut. 3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi dan bahan perbandingan lain di bidang perikanan khususnya pemasaran ikan laut.

E. Kerangka Pemikiran

Untuk lebih memudahkan dalam proses penganalisaan permasalahan yang telah dikemukakan sehingga diperoleh kesimpulan yang pasti diperlukan sebuah kerangka pemikiran. Adapun skema kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Nelayan Konsumen Lembaga Pemasaran Biaya dan keuntungan pemasaran Farmer’s Share Marjin Pemasaran Faktor-faktor : - retribusi - jarak pasar - jumlah pedagang perantara - hasil tangkapan nelayan Gambar.1.1. Skema Kerangka Pemikiran Dalam proses pemasaran hasil perikanan, nelayan membutuhkan bantuan pihak lain untuk memasarkan hasil tangkapannya. Untuk itulah diperlukan peranan lembaga pemasaran untuk menyalurkan hasil tangkapan nelayan ikan laut kepada konsumen. Dalam penelitian ini, ikan laut yang dipasarkan dalam keadaan segar karena di samping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga karena harga ikan laut segar lebih tinggi dibandingkan dengan ikan laut olahan. Jejak penyaluran ikan dari nelayan sampai dengan konsumen akhir disebut dengan saluran pemasaran. Bentuk saluran pemasaran dalam satu jenis komoditi bisa beranekaragam. Bentuk saluran pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap diperkirakan lebih dari satu saluran . Dalam menyampaikan barang ikan laut segar dari produsen nelayan ke konsumen akhir, akan di butuhkan biaya pemasaran. Biaya pemasaran mencakup sejumlah pengeluaran yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan penjualan ikan laut segar. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Besar-kecilnya keuntungan pemasaran yang diambil biasanya sesuai dengan besarnya biaya pemasaran yang telah dikeluarkan oleh lembaga pemasaran. Besarnya biaya dan keuntungan akan berpengaruh pada harga di tingkat eceran. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan besarnya harga yang harus di bayar konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen nelayan. Perbedaan harga tersebut disebut sebagai marjin pemasaran. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran adalah retribusi, jarak pasar, jumlah pedagang perantara dan hasil tangkapan nelayan. Sedangkan untuk mengetahui efisien atau tidaknya suatu sistem pemasaran tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya biaya pemasaran dan marjin pemasaran serta panjang pendeknya saluran pemasaran. Efisiensi pemasaran dapat diketahui dengan membandingkan bagian yang diterima nelayan farmer’s share yaitu perbandingan antara harga yang diterima nelayan dengan harga yang di bayar oleh konsumen akhir dan dinyatakan dalam persentase.

F. Hipotesis