Keadaan Geografi Iklim Luas dan Penggunaan Tanah

BAB III KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografi

Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, terletak diantara 108 4’30” – 109 30’30” Bujur Timur dan 7 30’ – 7 45’20” Lintang Selatan dengan ketinggian tanah antara 6 meter sampai 198 meter dari permukaan laut. Secara administratif batas-batas Kabupaten Cilacap adalah : Sebelah Timur = Kabupaten Kebumen Sebelah Selatan = Samudera Indonesia Sebelah Barat = Kabupaten Ciamis, Jawa Barat Sebelah Utara = Kabupaten Banyumas Luas wilayah Kabupaten Cilacap tercatat 225.360,840 Hektar termasuk Pulau Nusakambangan seluas 11.510,552 Hektar. Kabupaten Cilacap terbagi menjadi lima wilayah pembantu bupati, yang terdiri dari 23 kecamatan dan 282 desa atau kelurahan. Kecamatan Cilacap Selatan terletak disebelah selatan Kabupaten Cilacap yang berada pada ketinggian 6 meter dari permukaan laut dan mempunyai luas wilayah 1.883,930 Hektar. Secara administratif batas-batas Kecamatan Cilacap Selatan adalah : Sebelah Timur = Samudera Indonesia Sebelah Selatan = Segara Anakan dan Selat Nusakambangan Sebelah Barat = Kecamatan Cilacap Tengah Sebelah Utara = Kecamatan Cilacap Tengah Secara administratif Kecamatan Cilacap Selatan terdiri dari 5 kelurahan, yaitu Tambakreja, Tegalreja, Sidakaya, Cilacap dan Tegal Kamulyan.

B. Iklim

Iklim disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh curah hujan, suhu udara, kelembaban, kecepatan dan curah angin serta ketinggian tempat. Menurut data dari BPS, suhu udara di Kabupaten Cilacap berkisar antara 24,1 C – 30,7 C, dengan curah hujan rata-rata 2850 mm per tahun. Berdasarkan hal tersebut, iklim di Kabupaten Cilacap adalah iklim basah. Sedangkan kecamatan Cilacap Selatan rata-rata curah hujan pada tahun 2000 adalah 287,47 mm dan banyaknya hari hujan adalah 114 hari dalam setahun.

C. Luas dan Penggunaan Tanah

Kabupaten Cilacap mempunyai luas wilayah 225.360,840 hektar atau sekitar 6,94 dari luas Propinsi Jawa Tengah dan terdiri dari 23 kecamatan. Wilayah Kabupaten Cilacap menurut penggunaannya dapat diperinci pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1. Luas dan Penggunaan Lahan di Kabupaten Cilacap Tahun 2000 No Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Lahan Sawah 63.097,494 29,51 a. Irigasi teknis 35.561,300 16,6 b. Irigasi ½ teknis 2.930,000 1,37 c. Irigasi sederhana 1.922,000 0,89 d. Irigasi desanon PU 3.590,344 1,68 e. Tadah hujan 17.900,950 8,37 f. Fader dan lainnya 1.192,900 0,56 2 Lahan Kering 150.752,794 70,49 a. Pekarangan 34.684,830 16,22 b. Tegal Kebun 42.036,569 19,66 c. Ladang Huma 819,000 0,38 d. Penggembalaan padang rumput 30,000 0,01 e. Sementara tidak diusahakan 810,743 0,38 f. Hutan rakyat 9.824,076 4,59 g. Hutan Negara 37.963,222 17,75 h. perkebunan 10.521,927 4,92 i. Lain-lain rawa, tambak, kolam 14.072,427 6,58 JUMLAH 213.850,288 100 Sumber : BPS Kabupaten Cilacap tahun 2000 Tabel. 3.1. menunjukkan bahwa lahan kering atau bukan lahan sawah mempunyai areal lebih luas dibandingkan penggunaan lahan untuk sawah yaitu 70,49 dari seluruh luas wilayah Kabupaten Cilacap. Kecamatan Cilacap Selatan mempunyai luas wilayah 910,605 Hektar atau 0,43 dari luas wilayah Kabupaten Cilacap. Kecamatan Cilacap Selatan menurut penggunaannya dapat diperinci pada tabel 3.2 berikut. Tabel.3.2. Luas penggunaan lahan di Kecamatan Cilacap Selatan Tahun 2000 No Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Tanah Sawah 96,000 10,54 a. Irigasi Teknis 30,000 3,29 b. Tadah Hujan 66,000 7,25 2 Tanah Kering 814,605 89,46 a. Pekarangan Bangunan 610,963 67,10 b. Tegalan Kebunan 11,000 1,21 c. Lain-Lain 192,642 21,15 JUMLAH 910,605 100 Sumber : BPS Kabupaten Cilacap tahun 2000 Tabel 3.2. menunjukkan bahwa luas penggunaan tanah terbesar adalah tanah kering yaitu sebesar 89,46 atau 814,605 Hektar.

D. Keadaan Penduduk