Efisiensi Pemasaran HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Efisiensi Pemasaran

Menurut Mubyarto 1995 : 166, sistem pemasaran dianggap efisien apabila mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen kepada konsumen dengan biaya wajar serta mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen. Untuk mengetahui efisiensi pemasaran ikan laut segar secara ekonomis adalah dengan melihat marjin pemasaran dan bagian yang diterima nelayan Farmer’s Share pada tiap saluran pemasaran yang ada. Tabel 4.29. Rata-Rata Harga di Tingkat Nelayan, Harga di Tingkat Konsumen, Marjin Pemasaran dan Farmer’s Share Tiap Saluran Pemasaran Saluran Harga di tingkat nelayan Rpkg Harga di tingkat konsumen Rpkg Marjin Pemasaran Rpkg Farmer’s Share Saluran I 15.496,67 20.700,00 5.203,33 74,86 Saluran II 15.666,67 19.813,89 4.147,22 79,07 Saluran III 15.377,77 20.995,83 5.618,06 73,24 Saluran IV 15.583,33 17.908,33 2.325,00 87,02 Sumber : Data Primer Penelitian 2002 Berdasarkan pada tabel 4.29, saluran pemasaran ikan laut segar IV memiliki marjin pemasaran terendah dan bagian yang diterima nelayan farmer’s share tertinggi yaitu Rp 2.325.00 dan 87,02 . Dengan rendahnya marjin pemasaran dan tingginya farmer’s share maka selisih harga antara nelayan dan konsumen akhir juga rendah dan makin tinggi persentase harga yang diterima nelayan dari harga beli konsumen. Sehingga saluran pemasaran IV merupakan saluran pemasaran yang paling efisien secara ekonomis diantara saluran pemasaran yang lain. Hal ini dikarenakan sedikitnya jumlah pedagang perantara yang terlibat yaitu dari nelayan langsung dijual kepada pedagang pengecer. Saluran pemasaran ikan laut segar III merupakan saluran pemasaran yang paling tidak efisien diantara saluran-saluran pemasaran yang ada. Dapat dilihat pada tabel 4.36 bahwa besarnya marjin pemasaran saluran pemasaran III paling besar yaitu Rp 5.618,06 sedangkan besarnya farmer’s share paling kecil diantara saluran-saluran yang lain yaitu 73,24 . Pada saluran pemasaran III banyaknya jumlah perantara tidak dapat dijadikan ukuran efisiennya suatu saluran pemasaran karena jumlah perantara saluran pemasaran III dan saluran pemasaran II adalah sama yaitu 3 perantara. Hal ini dikarenakan nelayan yang menggunakan saluran pemasaran III tidak menjual hasil tangkapannya melalui TPI tetapi langsung kepada depot yang memberikan harga lebih rendah dari harga di TPI. Saluran pemasaran I merupakan saluran pemasaran yang banyak digunakan oleh nelayan. Tetapi saluran pemasaran ini kurang efisien karena besarnya marjin pemasaran yaitu Rp 5.203,33 dan farmer’s share sebesar 74,86 hanya terpaut sedikit dari besarnya marjin pemasaran dan farmer’s share saluran pemasaran III. Sedangkan besarnya marjin pemasaran saluran pemasaran II adalah Rp 4.147,22 dengan farmer’s share sebesar 79,07 . Saluran pemasaran II dapat dikatakan lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran I dan saluran pemasaran III. Dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa saluran pemasaran IV yang merupakan saluran pemasaran terpendek dengan farmer’s share tertinggi maka dapat disimpulkan bahwa saluran pemasaran IV adalah saluran pemasaran yang paling efisien diantara saluran pemasaran yang lain. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa saluran pemasaran ikan laut segar yang paling pendek lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran ikan laut segar lainnya, dapat diterima atau terbukti.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam bab-bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Lembaga perantara yang terlibat dalam pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap adalah TPI, depot, pedagang besar dan pedagang pengecer. 2. Bentuk saluran pemasaran ikan laut segar dari nelayan sampai ke konsumen akhir ada empat yaitu : a. Saluran I : Nelayan ® TPI ® Depot ® Pedagang Besar ® Pedagang Pengecer ® Konsumen Akhir. b. Saluran II : Nelayan ® TPI ® Pedagang Besar ® Pedagang Pengecer ® Konsumen Akhir. c. Saluran III : Nelayan ® Depot ® Pedagang Besar ® Pedagang Pengecer ® Konsumen Akhir. d. Saluran IV : Nelayan ® Pedagang Pengecer ® Konsumen Akhir. Dengan adanya beberapa saluran pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap maka hipotesis pertama diterima. 3. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya marjin pemasaran ikan laut segar di Kabupaten Cilacap adalah jarak pasar, retribusi, hasil tangkapan nelayan dan jumlah pedagang perantara. Untuk