Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

perpustakaan. Kebutuhan informasi dari setiap pemakai perpustakaan dalam hal ini disebut pemustaka sangatlah beragam, terutama kebutuhan informasi pada perpustakaan umum yang merupakan jantungnya informasi bagi semua masyarakat luas. Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya memasyaratkan perpustakaan dengan mengadakan penyajian yang menarik dan menempatkan lokasi perpustakaan pada pusat keramaian sehingga masyarakat mudah untuk mendatanginya. Perpustakaan umum turut membina masyarakat agar gemar membaca sedini mungkin terutama anak-anak berusia balita, anak sekolah, dan masyarakat pada umumnya. Perpustakaan umum menyediakan buku-buku berdasarkan kelompok usia agar sesuai dengan selera dan kebutuhannya. 5 Di dalam perpustakaan, baik perpustakaan umum atau jenis perpustakaan yang lainnya bahan pustaka atau koleksi merupakan unsur yang penting. Bahan pustaka adalahsemua hasil karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam. Dikatakan unsur yang penting karena suatu bahan pustaka mengandung nilai informasi. Bertambahnya bahan pustaka di perpustakaan yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara cepat dan tepat. Hal ini dilakukan pustakawan dalam proses pengembangan koleksi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kebutuhan pengguna perpustakaan yang meningkat serta berubah dari waktu ke waktu, serta 5 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, h. 17. kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan secara terus menerus menyebabkan bertambahnya koleksi di perpustakaan. Dan tentunya sebagian koleksi di perpustakaan akan berkurang manfaatnya, seperti halnya dengan adanya perkembangan yang baru sehingga diperlukan edisi yang mutakhir. Ada juga koleksi bahan pustaka yang sudah tua usianya tetapi nilai informasi yang terkandung di dalamnya masih tinggi seperti nilai ilmiahnya intrinsik, maupun fisiknya ekstrinsik. Koleksi perpustakaan tersebut merupakan karya langka yang memuat nilai sejarah di dalamnya serta diakui sebagai akar perkembangan ilmiah masa kini. Masalah lain yang timbul adalah dengan semakin bertambahnya koleksi di perpustakaan maka semakin terbatasnya ruang penyimpanan koleksi dan semakin tingginya biaya pemeliharaan. Sehingga perpustakaan perlu mengurangi koleksi yang tidak bermanfaat, koleksi yang sudah tua, kebutuhan informasi pemustaka yang telah berubah, koleksi yang informasi di dalamnya sudah out of date, dan bahan pustaka yang telah memiliki edisi terbaru dengan kandungan informasi yang lebih baik meskipun dengan judul yang sama. Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan penyegaran koleksi dan pelestarian terhadap bahan pustaka perlu dilakukan terutama di perpustakaan umum melalui kegiatan penyiangan weeding bahan pustaka. Dalam hal ini Evans menyebutkan bahwa Weeding is considered as an integral part of the collection development program by authors of standards collection development yang artinya adalah penyiangan merupakan bagian integral dalam pengembangan koleksi. 6 Penyiangan merupakan upaya penyegaran bagi koleksi yang sudah rusak, memiliki eksemplar yang banyak, telah memiliki edisi baru, kurang up to date, bahasanya yang kurang dikenal pengguna dan sebagainya. Adapun tujuan dari penyiangan weeding adalah untuk memperoleh tambahan tempat shelf space untuk koleksi yang baru, membuat koleksi lebih bisa dimanfaatkan sebagai sumber yang akurat, dan memungkinkan staf perpustakaan untuk mengelola koleksi lebih efektif dan lebih efisien. 7 Weeding dilakukan dalam rangka menjaga kemutakhiran dan daya guna koleksi perpustakaan. Dapat dikatakan juga penyiangan weeding merupakan re- evaluasi koleksi mengevaluasi koleksi yang telah ada. Dan untuk dapat melakukan kegiatan tersebut tentunya dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan penyiangan weeding bahan pustaka. Peneliti memilih Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur sebagai tempat penelitian karena pada dasarnya KPAK Jakarta Timur memiliki koleksi dalam jumlah yang relativ besar, serta koleksi buku bertambah setiap tahun menyebabkan perpustakaan menambah kapasitas ruangan agar koleksi bisa masuk ke jajaran koleksi. Untuk mengatasi penumpukan koleksi 6 Lelis Masridah, Kebijakan Penyiangan Koleksi Di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009, h. 14. 7 Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi, Cet 2 Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 1.23. maka KPAK Jakarta Timur harus menyediakan ruangan yang besar, sedangkan keberadaan ruangan sudah sangat tidak memungkinkan lagi untuk menampung buku-buku baru. Untuk itu langkah yang ditempuh oleh KPAK Jakarta Timur guna mengurangi penumpukan bahan pustaka adalah melakukan penyiangan weeding bahan pustaka secara berkala. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan buku dan juga menghemat ruangan dan menjaga agar koleksi tetap up to date. Mengingat pentingnya penyiangan weeding bahan pustaka, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pelaksanaan penyiangan weeding bahan pustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur, yang dituangkan dalam penelitian yang berjudul: Penyiangan weeding Bahan Pustaka Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak keluar dari permasalahan maka penelitian ini dibatasi pada: a. Kebijakan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur tentang penyiangan weeding bahan pustaka. b. Prosedurpelaksanaan kegiatan penyiangan weeding bahan pustaka padaKantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur. c. Solusi yang dilakukan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi tentang kegiatan penyiangan weeding bahan pustaka.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah penelitian ini adalah: a. Bagaimana kebijakan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur tentang penyiangan weeding bahan pustaka? b. Bagaimana prosedur pelaksanaan kegiatan penyiangan weeding bahan pustaka pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta? c. Bagaimana solusi yang dilakukan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi tentang kegiatan penyiangan weeding bahan pustaka?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui kebijakan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur tentang penyiangan weeding bahan pustaka. 2. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan kegiatanpenyiangan weeding bahan pustaka pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur. 3. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi tentang kegiatan penyiangan weeding bahan pustaka. Adapun manfaat dari penelitian ini, diantaranya: 1. Menambah wawasan mengenai penyiangan bahan pustaka baik bagi peneliti maupun bagi masyarakat umum. 2. Diharapkan dapat menambah sumbangan pemikiran untuk Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur. 3. Sebagai masukan kepada para pemegang kebijakan di perpustakaan untuk menentukan kebijakan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur.

D. Definisi Istilah

1. Penyiangan Penyiangan weeding adalah upaya mengeluarkan koleksi dari susunan rak karena tidak diminati, terlalu banyak eksemplarnya, telah ada edisi terbaru maupun koleksi itu tidak relevan. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat diberikan ke perpustakaan lain, atau dihancurkan untuk dibuat kertas lagi. 8 8 Maunglib’s Weblog, Analisis Koleksi Perpustakaan Seleksi, Penyiangan dan Evaluasi, http:maunglib.wordpress.com , diakses pada 30 Desember 2013, 20:17 WIB Dalam definisi lain, penyiangan bahan pustaka weeding adalah proses mengeluarkan bahan pustaka dari rak buku dan memperhitungkan kembali nilai dari segi kebutuhan saat ini. Sekali bahan pustaka dikeluarkan, maka hal itu akan dipindahkan, dibuang atau disimpan dan dikelompokan dalam gudang, atau diputuskan untuk dijual atau dihadiahkan kepada perpustakaan lain. 9 2. Kebijakan Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu perilaku sedangkan kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan. 3. Bahan Pustaka Bahan pustaka menurut UU Perpustakaan No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, memberikan pengertian bahwa bahan perpustakaan atau bahan pustaka adalah semua hasil karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam. 10 4. Perpustakaan Umum Perpustakaan umum menurut UU No. 43 2007 tentang perpustakaan, perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi masyarakat 9 Heri Kusnanto, Penyiangan Bahan Pustaka Di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011. 10 Ibid.,