38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara triangulasi gabungan,
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
46
Selain itu, menutut Bogdan dan Taylor, sebaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari dari orang-orang atau perilaku yang diamati.
47
Pendekatan penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat
alami. Karena orientasinya demikian, sifatnya mendasar dan naturalistis atau bersifat kealamian, serta tidak bias dilakukan di laboratorium melainkan di
lapangan. Oleh sebab itu penelitian semacam ini sering disebut dengan naturalistic inquiry atau field study. Penelitian kualitatif ini juga yang akan
46
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. ALFABETA, 2008, h. 1.
47
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, h. 3.
menjawab setiap permasalahan secara mendalam dan menyeluruh mengenai objek yang akan diteliti guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam konteks
waktu dan situasi yang bersangkutan.
48
Sementara itu, dilihat dari teknik penyajian datanya, penelitian menggunakan pola deskriptif. Yang dimaksud pola deskriptif menurut Best
sebagaimana dikutip oleh Sukardi, adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
49
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa metode penelitian kualitatif dengan pola
deskriptif yang dilakukan, bermaksud menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
B. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland sebagaimana yang telah dikutip oleh Lexy. J. Moleong dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif,
mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan, selebihnya berupa data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jelas datanya dibagi ke dalam kata- kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistic.
50
Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila menggunakan wawancara dalam
48
Ibid., hlm 17
49
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h. 112.
50
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 112.
mengumpulkan datanya maka sumber datanya disebut informan, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baik secara tertulis maupun
lisan. Apabila menggunakan observasi maka sumber datanya adalah berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila menggunakan dokumentasi, maka
dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber datanya.
51
C. Informan
Informan adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti melalui narasumber yang bersangkutan. Dalam penelitian ini narasumber yang
bersangkutan adalah pustakawan dan staf penyiangan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi KPAK Jakarta Timur. Alasan peneliti mengambil
informan tersebut dalam penelitian ini adalah karena jabatan yang mereka duduki dan pengalaman serta pengetahuan di bidang penyiangan bahan pustaka dan
dipandang dapat memberikan jawaban atau data yang dibutuhkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data lapangan, peneliti menggunakan teknik field research penelitian lapangan. Peneliti merumuskan gagasan dan topik.
Selanjutnya peneliti memilih kelompok sosial dan lokasi untuk diteliti. Adapun teknik pengumpulan datanya melalui:
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002, h. 107.
1. Observasi Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra
lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Kerena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui
hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Dalam melakukan observasi, peneliti harus selalu mengingat dan memahami
betul apa yang hendak direka. Agar tidak mengganggu objek pengamatan, maka pencatatan merupakan hal yang mat dilematis dilakukan. Pencatatan
langsung jika diterapkan akan mengganggu objek pengamatan, tetapi apabila tidak dilakukan biasanya peneliti dihadapkan dengan keterbatasan daya ingat.
Menghadapi hal ini maka seni mencatatat hasil observasi harus terus diciptakan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil
yang baik. 2.
Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee
yang memberikan jawaban atas
pertanyaan.
52
Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, di mana seorang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-
52
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 135.