Zonasi Vegetasi Mangrove Analisis Data

VU maupun Near Threatened NT setelah dilakukan evaluasi IUCN, 2012. Kategori NT diberikan kepada suatu taksa yang tidak termasuk ke dalam kategori CR, EN atau VU setalah dilakukan evaluasi, namun sangat berpotensi menjadi terancam dalam waktu dekat IUCN, 2012.

4.1.2 Indeks Nilai Penting INP Mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud

a. Mangrove Tingkat Semai Berdasarkan Tabel 4., mangrove tingkat semai dengan INP tertinggi yaitu R. apiculata pada ketiga stasiun: Talengen 200,00, Kaluwatu 200,00 dan Binebas 110,66. Pada Stasiun Tarohan berbeda dengan ketiga stasiun yang lain, jenis yang memiliki INP tertinggi yaitu S. alba 84,43. Hal ini menandakan bahwa R. apiculata pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas, serta S. alba pada Stasiun Tarohan memiliki potensi regenerasi yang tinggi dibandingkan mangrove lain di masing-masing stasiun penelitian. Tabel 4. INP mangrove tingkat semai di Kep. Sangihe dan Talaud Jenis Mangrove FR KR INP Talengen R. apiculata 100 100 200,00 Kaluwatu R. apiculata 100 100 200,00 Binebas B. sexangula 16,67 32,79 49,45 B. parviflora 33,33 6,56 39,89 R. apiculata 50 60,66 110,66 Tarohan S. alba 30 54,43 84,43 Ae. Corniculatum 30 30,38 60,38 Av. Marina 30 13,92 43,92 R. stylosa 10 1,27 11,27 Perbedaan jenis mangrove yang memiliki INP tertinggi pada Stasiun Tarohan dengan ketiga Stasiun yang lain, dapat dikarenakan oleh beberapa faktor lingkungan pendukung pertumbuhan mangrove yang berbeda pada setiap jenisnya. S. alba yang dapat tumbuh baik pada Stasiun Tarohan karena didukung oleh kondisi substrat lokasi ini yang memiliki batuan karang dan salinitas tinggi. S. alba merupakan jenis pionir yang tidak toleran terhadap air tawar dalam periode yang lama serta menyukai substrat batuan karang ataupun berpasir Noor dkk., 2006. R. apiculata dapat tumbuh baik pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas karena didukung oleh kondisi substrat yang berlumpur halus dan merupakan muara bagi beberapa sungai. R. apiculata dapat tumbuh baik pada substrat dengan lumpur halus dan selalu mendapatkan asupan air tawar Noor dkk., 2006. b. Mangrove Tingkat Pancang Berdasarkan Tabel 5., mangrove pada tingkat pancang dengan INP tertinggi yaitu R. apiculata yang terdapat di Stasiun Talengen 286,36, Kaluwatu 228,96 dan Binebas 208,45. Pada Stasiun Tarohan, mangrove yang memiliki INP tertinggi yaitu S. alba 168,69. Hal ini menandakan bahwa R. apiculata pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas serta S. alba pada Stasiun Tarohan mendominasi pertumbuhan tingkat pancang. Mangrove jenis S. caseolaris Stasiun Talengen dan Bruguiera Stasiun Kaluwatu sebelumnya tidak ditemukan pada tingkat semai. Hal ini dapat dikarenakan mangrove Sonneratia dan Brugiera memiliki adaptasi yang rendah pada tingkat semai. Adaptasi vegetasi suatu mangrove akan mengalami