Struktur Vegetasi Mangrove Analisis Data

Berdasarkan komposisi total di semua lokasi pengamatan, diketahui bahwa R. apiculata memiliki nilai komposisi tertinggi sebesar 55,14. Mangrove jenis ini memiliki tingkat dominasi hingga 90 dari vegetasi mangrove yang tumbuh di suatu lokasi dan tersebar melimpah di seluruh kawasan Indonesia Noor dkk., 2006. Ae. floridum merupakan mangrove dengan nilai komposisi yang paling rendah 0,14. Ae. floridum sangat jarang ditemui di Indonesia, sehingga informasi mengenai mangrove jenis ini sangat terbatas Noor dkk., 2006. Diketahui bahwa mangrove yang ada di Sulawesi sebanyak 32 jenis Tomlinson 1986 dalam Irawan, 2005, sedangkan mangrove yang ada di Kep. Sangihe dan Talaud sebanyak 11 jenis Tabel 1.. Oleh karena itu, 34 mangrove Sulawesi dapat ditemukan di Kep. Sangihe dan Talaud. Tabel 2. Perbandingan jumlah jenis mangrove di Indonesia No Peneliti Instansi Tahun Lokasi Jumlah jenis mangrove 1 Fakhrurrozy UIN Jakarta 2015 Kep. Sangihe dan Talaud 11 2 Arofi UIN Jakarta 2008 Pulau Rambut, Kep. Seribu 8 3 Sofyarita UNPAD 2006 Teluk Tomini Selatan 15 4 Irawan UNPAD 2005 Luwuk Banggai 17 5 Onrizal FP USU 2003 Teluk Bintuni, Papua 13 Perbandingan jumlah jenis mangrove di beberapa lokasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2. Dari tabel tersebut ditemukan bahwa jumlah jenis mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud lebih sedikit dibandingkan di Luwuk Banggai Irawan, 2005, Teluk Tomini Selatan Sofyarita, 2006 dan Teluk Bintuni Onrizal, 2003. Namun jika dibandingkan dengan Pulau Rambut Arofi, 2008, jumlah jenis mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud lebih banyak. Perbedaan jumlah jenis vegetasi mangrove ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti iklim, topografi pantai, salinitas serta kondisi lokasi yang terlindung dari ombak atau tidak Chapman, 1976. Terdapat 14 jenis mangrove yang tidak ditemukan di Kep. Sangihe dan Talaud, namun ditemukan di lokasi lain Tabel 2. yaitu Acanthus ilicifolius, Achrosticum aureum, Av. lanata, Av. officinalis, Ceriops decandra, C. tagal, Exoecaria agallocha, Heritiera globosa, Lumnitzera littorea, Pemphis acidula, Sarcolobus globosa, Scyhiphora hydrophyllaceae, Xylocarpus granatum, dan X. moluccensis. Jenis mangrove yang ditemukan di Kep. Sangihe dan Talaud, namun tidak ditemukan di lokasi lain Tabel 2. yaitu R. stylosa dan Ae. corniculatum. Mangrove yang ditemukan di Kep. Sangihe dan Talaud memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing bagi manusia. Dari 11 jenis mangrove yang telah teridentifikasi di Kep. Sangihe dan Talaud, hampir semua jenis mangrove dimanfaatkan sebagai kayu bakar, bahan pembuat perahu nelayan, dan pewarna alami oleh masayarakat sekitar. Ae. floridum merupakan salah satu mangrove yang belum diketahui dengan pasti kegunaan dan manfaatnya bagi manusia. Hal ini dikarenakan Ae. floridum adalah salah satu mangrove yang jarang ditemukan namun tersebar di wilayah Indonesia, sehingga belum banyak informasi yang didapatkan dari mangrove jenis ini Noor dkk., 2006. Tabel 3. Keanekaragaman jenis mangrove Kep. Sangihe dan Talaud No Jenis Perakaran Buah Habitat Status IUCN ver 3,1 Manfaat Noor dkk., 2006 1 R. apiculata Akar tunjang Hipokotil silindris Lumpur Halus Least concern Bahan bangunan dan kayu bakar 2 R. mucronata Akar tunjang Hipokotil silindris Lumpur Halus Least concern Kayu bakar, pewarnaan dan obat hematuria hipokotil 3 R. stylosa Akar tunjang Hipokotil silindris Lumpur, Pasir dan batuan karang Least concern Kayu bakar dan obat hematuria hipokotil 4 B. gymnorhiza Akar papan Hipokotil lurus tumpul Lumpur, Pasir dan Gambut Least concern Kayu bakar dan Konsumsi hipokotil 5 B. sexangula Akar lututpapan Hipokotil lurus tumpul Lumpur dan Gambut Least concern Kayu bakar dan Konsumsi hipokotil 6 B. parviflora Akar lutut Hipokotil menyempit diujung Lumpur dan Pasir Least concern Kayu bakar 7 S. caseolaris Akar nafas Berbentuk bola dan ujung bertangkai Lumpur bersalinitas rendah Least concern Kayu bakar, akar pengganti gabus dan konsumsi hipokotil 8 S. alba Akar nafas Berbentuk bola dan ujung bertangkai Lumpur, pasir dan batuan karang Least concern Kayu bakar, akar pengganti gabus dan konsumsi hipokotil 9 Ae. corniculatum Akar menjalar Sabit Tanah dan salinitas beragam Least concern Kayu bakar, saponin, konsumsi dan hiasan 10 Ae. floridum Akar menjalar Sabit agak lurus Pasir dan Batuan karang Near threatened - 11 Av. Marina Akar tunjang dan nafas Membulat Lumpur, pasir dan batuan karang Least concern Daun konsumsi ternak, obat kulit terbakar dan kotrasepsi, buah untuk konsumsi, kayu bahan kertas Berdasarkan status IUCN Redlist, didapatkan bahwa hampir seluruh jenis mangrove pada Tabel 3. termasuk ke dalam kategori Least Concern LC, kecuali mangrove Aegiceras floridum termasuk ke dalam kategori Near Threatned NT. Kategori LC pada IUCN Redlist diberikan kepada suatu taksa yang tidak termasuk ke dalam kategori Critically Endangered CR, Endangered EN, Vulnerable VU maupun Near Threatened NT setelah dilakukan evaluasi IUCN, 2012. Kategori NT diberikan kepada suatu taksa yang tidak termasuk ke dalam kategori CR, EN atau VU setalah dilakukan evaluasi, namun sangat berpotensi menjadi terancam dalam waktu dekat IUCN, 2012.

4.1.2 Indeks Nilai Penting INP Mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud

a. Mangrove Tingkat Semai Berdasarkan Tabel 4., mangrove tingkat semai dengan INP tertinggi yaitu R. apiculata pada ketiga stasiun: Talengen 200,00, Kaluwatu 200,00 dan Binebas 110,66. Pada Stasiun Tarohan berbeda dengan ketiga stasiun yang lain, jenis yang memiliki INP tertinggi yaitu S. alba 84,43. Hal ini menandakan bahwa R. apiculata pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas, serta S. alba pada Stasiun Tarohan memiliki potensi regenerasi yang tinggi dibandingkan mangrove lain di masing-masing stasiun penelitian. Tabel 4. INP mangrove tingkat semai di Kep. Sangihe dan Talaud Jenis Mangrove FR KR INP Talengen R. apiculata 100 100 200,00 Kaluwatu R. apiculata 100 100 200,00 Binebas B. sexangula 16,67 32,79 49,45 B. parviflora 33,33 6,56 39,89 R. apiculata 50 60,66 110,66 Tarohan S. alba 30 54,43 84,43 Ae. Corniculatum 30 30,38 60,38 Av. Marina 30 13,92 43,92 R. stylosa 10 1,27 11,27