Komposisi dan Jenis Mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud

Perbedaan jenis mangrove yang memiliki INP tertinggi pada Stasiun Tarohan dengan ketiga Stasiun yang lain, dapat dikarenakan oleh beberapa faktor lingkungan pendukung pertumbuhan mangrove yang berbeda pada setiap jenisnya. S. alba yang dapat tumbuh baik pada Stasiun Tarohan karena didukung oleh kondisi substrat lokasi ini yang memiliki batuan karang dan salinitas tinggi. S. alba merupakan jenis pionir yang tidak toleran terhadap air tawar dalam periode yang lama serta menyukai substrat batuan karang ataupun berpasir Noor dkk., 2006. R. apiculata dapat tumbuh baik pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas karena didukung oleh kondisi substrat yang berlumpur halus dan merupakan muara bagi beberapa sungai. R. apiculata dapat tumbuh baik pada substrat dengan lumpur halus dan selalu mendapatkan asupan air tawar Noor dkk., 2006. b. Mangrove Tingkat Pancang Berdasarkan Tabel 5., mangrove pada tingkat pancang dengan INP tertinggi yaitu R. apiculata yang terdapat di Stasiun Talengen 286,36, Kaluwatu 228,96 dan Binebas 208,45. Pada Stasiun Tarohan, mangrove yang memiliki INP tertinggi yaitu S. alba 168,69. Hal ini menandakan bahwa R. apiculata pada Stasiun Talengen, Kaluwatu dan Binebas serta S. alba pada Stasiun Tarohan mendominasi pertumbuhan tingkat pancang. Mangrove jenis S. caseolaris Stasiun Talengen dan Bruguiera Stasiun Kaluwatu sebelumnya tidak ditemukan pada tingkat semai. Hal ini dapat dikarenakan mangrove Sonneratia dan Brugiera memiliki adaptasi yang rendah pada tingkat semai. Adaptasi vegetasi suatu mangrove akan mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan umur tingkat permudaannya Alik, dkk., 2013. Tabel 5. INP mangrove tingkat pancang di Kep. Sangihe dan Talaud Jenis Mangrove FR KR DR INP Talengen R. apiculata 88,89 97,56 99,91 286,36 S. caseolari 11,11 2,44 0,09 13,64 Kaluwatu R. apiculata 58,33 77,05 93,57 228,96 B. sexangula 8,33 1,64 0,24 10,21 B. gymnorhiza 25 19,67 6,12 50,80 B. parviflora 8,33 1,64 0,06 10,40 Binebas R. apiculata 41,18 70,69 96,59 208,45 R. mucronata 11,76 5,17 1,3 18,23 B. Sexangula 11,76 5,17 0,1 17,03 B. gymnorhiza 17,65 8,62 1,05 27,32 B. parviflora 11,76 8,62 0,92 21,31 Ae. floridum 5,88 1,72 0,04 7,65 Tarohan S. alba 42,86 50 75,84 168,69 Ae. Corniculatum 28,57 16,67 2,24 47,48 R. stylosa 28,57 33,33 21,92 83,92 INP terendah pada tingkat pancang dimiliki oleh mangrove jenis Ae. floridum 7,65. Mangrove jenis ini jarang ditemukan karena hanya teridentifikasi kehadirannya pada Stasiun Binebas, yaitu di sekitar aliran sungai yang memiliki substrat lumpur halus. Kelimpahan Ae. floridum sangat jarang dan ditemukan tumbuh pada tepian aliran sungai namun tercatat pula hidup di batuan karang Noor dkk., 2006. Ae. floridum pada Redlist IUCN tergolong kedalam kategori Near Threatned, yang berarti mangrove jenis ini berpotensi terancam punah kehidupanya di alam IUCN, 2012. c. Mangrove Tingkat Pohon Tabel 6. INP mangrove tingkat pohon di Kep. Sangihe dan Talaud Jenis Mangrove FR KR DR INP Talengen R. apiculata 61,54 59,21 78,09 198,84 S. caseolari 7,69 5,26 0,63 13,59 B. gymnorhiza 30,77 35,53 21,27 87,57 Kaluwatu R. apiculata 53,85 59,76 69,59 183,19 B. gymnorhiza 23,08 30,49 24,54 78,11 B. sexangula 23,08 9,76 5,87 38,70 Binebas R. apiculata 26,92 37,33 28,06 92,31 R. mucronata 23,08 29,33 51,55 103,96 B. gymnorhiza 3,85 1,33 0,05 5,23 B. sexangula 26,92 9,33 3,63 39,89 B. parviflora 11,54 17,33 11,68 40,55 S. caseolaris 3,85 4,00 4,69 12,54 Av. marina 3,85 1,33 0,34 5,25 Tarohan S. alba 42,86 80,36 96,49 219,70 Ae. corniculatum 14,29 12,50 3,31 30,09 R. apiculata 14,29 3,57 0,12 17,98 R. stylosa 28,57 3,57 0,09 32,23 Pertumbuhan mangrove tingkat pohon di Stasiun Talengen dan Kaluwatu dengan INP tertinggi dimiliki oleh mangrove jenis R. apiculata Tabel 6.. Pada Stasiun Talengen dan Kaluwatu, R. apiculata mempunyai INP tertinggi pada semua tingkat pertumbuhan mangrove pohon, pancang dan semai. Hal ini menandakan bahwa R. apiculata memiliki kemampuan mempertahankan hidup lebih tinggi jika dibandingkan dengan mangrove jenis yang lain. Tingginya nilai INP pada setiap tingkat pertumbuhan mangrove di Stasiun Talengen dan Kaluwatu menandakan bahwa, R. apiculata memiliki pengaruh dan peranan yang tinggi di lokasi tersebut Bengen, 2002. INP tertinggi pada Stasiun Binebas dimiliki oleh jenis R. mucronata 103,96. Jenis R. mucronata memiliki nilai DR melebihi 50 pada tingkat pohon, sedangkan pada tingkat semai dan pancang nilai DR jenis ini kurang dari 50. Hal ini menandakan bahwa R. mucronata pada tingkat pohon memiliki daya adaptasi yang lebih tinggi dibandingkan pada tingkat semai dan pancang. R. apiculata yang memiliki INP tertinggi pada tingkat semai dan pancang, namun pada tingkat pohon INP tertinggi justru dimiliki oleh R. mucronata. Pada dasarnya R. mucronata dan R. apiculata termasuk kedalam satu genus Rhizopora dan memiliki karakteristik habitat ekologi yang hampir sama, namun R. mucronata lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan berpasir Noor dkk., 2006. Pada Stasiun Tarohan tingkat pertumbuhan pohon, mangrove dengan INP tertinggi yaitu S. alba 219,70. Hal ini didukung oleh kondisi habitat Stasiun Tarohan yang sesuai dengan pertumbuhan S. alba yaitu substrat karang berpasir dan berhadapan langsung dengan laut lepas. S. alba hidup pada habitat dengan salinitas tinggi dan tidak toleran terhadap air tawar dalam periode yang lama Noor dkk., 2006. R. apiculata ditemukan dengan INP terkecil 17,98, jenis ini tidak ditemukan sebelumnya pada tingkat semai dan pancang. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi umur mangrove, maka tingkat adaptasi terhadap lingkungan akan semakin bertambah Alik dkk., 2013. Rendahnya INP R. apiculata pada Stasiun Tarohan, disebabkan kerena mangrove ini tidak toleran terhadap substrat keras dan bercampur pasir Noor dkk., 2006.

4.1.3 Indeks Keanekaragaman Mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud

Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman H’ mangrove pada setiap stasiun pengamatan disajikan pada Tabel 7. Nilai H’ tertinggi untuk tingkat pertumbuhan pohon terdapat di Stasiun Binebas 1,498. Hal ini menunjukan bahwa pembagian jumlah individu dan jumlah jenis untuk tingkat pertumbuhan pohon pada Stasiun Binebas lebih merata dibandingkan dengan stasiun penelitian lainnya. Jumlah individu dan jumlah jenis untuk tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun Binebas dapat dikatakan lebih proporsional jika dibandingkan dengan stasiun penelitian yang lain. Nilai H’ untuk tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun Binebas sebesar 1,498, menandakan bahwa keanekaragaman vegetasi mangrove untuk tingkat pertumbuhan pohon di Stasiun Binebas termasuk dalam kategori sedang Muller dan Ellenberg, 1974. Tabel 7. Nilai indeks keanekaragaman Mangrove di Kep. Sangihe dan Talaud Stasiun H’ Pohon Pancang Semai Talengen 0,833 0,114 0,000 Kaluwatu 0,895 0,656 0,000 Binebas 1,498 0,974 0,846 Tarohan 0,673 1,012 1,023 Stasiun Tarohan mempunyai nilai H’ tertinggi untuk tingkat pertumbuhan pancang 1,012 dan semai 1,023. Hal ini menunjukan bahwa pembagian jumlah individu dan jumlah jenis untuk tingkat pertumbuhan pancang dan semai pada Stasiun Tarohan lebih merata dibandingkan dengan stasiun penelitian yang lain. Berdasarkan nilai H’ tingkat pertumbuhan pancang dan semai di Stasiun Tarohan, menandakan bahwa keanekaragaman vegetasi mangrove termasuk dalam kategori sedang Muller dan Ellenberg, 1974.