Definisi dan Ruang Lingkup Mangrove

hutan mangrove mengandung garam, sedikit oksigen dan kaya bahan organik. Susunan spesies dan kerapatan pada hutan mangrove sangat dipengaruhi oleh susunan tekstur tanah dan konsentrasi ion tanah yang bersangkutan Chapman, 1976. Mangrove tumbuh dengan baik pada daerah pesisir yang terlindung dari gelombang kuat. Daerah yang dimaksud adalah laguna, estuaria, dan delta Chapman, 1976 ; Bengen, 2002.

2.3. Pengelompokan Vegetasi Mangrove

Chapman 1976 mengelompokkan vegetasi mangrove ke dalam dua kategori, yaitu : a. Mangrove inti, yaitu tumbuhan mangrove yang mempunyai peran ekologi utama dalam formasi mangrove. Contohnya adalah Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia, Sonneratia, Avicennia, Nypa, dan Xylocarpus. b. Mangrove perifheral pinggiran, yaitu tumbuhan mangrove yang secara ekologi berperan dalam formasi mangrove, tetapi berperan penting juga dalam formasi hutan lain. Contohnya antara lain jenis Excoecaria agallocha, Acrostichum aureum, Cerbera manghas, Heritiera littorelis, dan Hibiscus tiliaceus.

2.4. Zonasi Mangrove

Tumbuhan mangrove umumnya tumbuh membentuk zonasi dari pinggir pantai sampai pedalaman daratan Gambar 2. Zonasi di hutan mangrove mencerminkan tanggapan ekofisiologis tumbuhan mangrove terhadap gradasi d. Mangrove daratan, berada di zona perairan payau atau hampir tawar yaitu di belakang jalur hijau mangrove inti. Jenis yang umum ditemukan Ficus, Nypa, Xylocarpus,dan Lumnitzera. Faktor yang mengontrol zonasi, menurut Macnae 1968 dalam Saenger 1982, antara lain : 1. pasang surut, 2. tipe tanah, menentukan tingkat aerasi tanah, tinggi muka air dan drainase, 3. salinitas, berkaitan dengan toleransi spesies terhadap kadar garam, 4. intensitas cahaya, berpengaruh pada pertumbuhan anakan spesies intoleran seperti Rhizophora, Avicennia dan Sonneratia, 5. asupan air tawar. Zonasi mangrove tergantung pada keadaan tempat tumbuh spesifik yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain. Zonasi juga menggambarkan tahapan suksesi yang terjadi sejalan dengan perubahan tempat tumbuh. Daya adaptasi dari tiap spesies tumbuhan mangrove terhadap keadaan tempat tumbuh akan menentukan komposisi spesies yang menyusun suatu hutan mangrove. Setiap zonasi diidentifikasi berdasarkan individu spesies atau kelompok dan dinamakan sesuai dengan spesies yang dominan Macnae, 1968 dalam Saenger, 1982.

2.5. Karakteristik Vegetasi Mangrove

Vegetasi mangrove mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang memiliki salinitas tinggi. Tumbuhan mangrove menyerap air dengan salinitas tinggi kemudian mengekskresikan garam dengan kelenjar garam yang terdapat pada daun. Mekanisme ini dilakukan oleh Avicennia, Sonneratia, Aegiceras,