sM. Kapan ~ ersis tAhunnya tidak dapat dipastikan. Siapa-siapakah yang mengerjakan pembukuan ini? Mungkin oleh kelompok orang
bijak. Hal ini dapat disimpulkan dari adanya sejumlah mazmur kebijaksanaan dalam kitab ini. Bahkan mereka menempatkan salah satu dari puisi kebijaksanaannya sebagai pembukwn
kitab Puji-pujian ini Mzan. 1.
6.4 Tujuan
Mengapa kumpulan-kumpulan mazmur ini dibukukan? Apa latar belakangnya? Apa tujuannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak mudah dijawab mengingat tidak jelasnya sifat
dan tujuan sejumlah kumpulan. Kumpulan bani Korah yang pertama Mzm. 42-49, misalnya terdiri dari aneka ragam nyanyian yang mempunyai latar belakang yang
berbeda-beda. Mzm. 42-43; 45 dan 49 jelas dikarang tidak dengan tujuan untuk dipakai dalam ibadah seperti halnya Mzm. 46; 47 dan 48. Jadi kita tidak dapat mengatakan bahwa kumpulan
aslinya dibuat untuk dipakai dalam ibadah. Arti asli judul Untuk pemimpin biduan Mzm. 42; 45; 49
,
Inasih belum jelas bagi para ahli. Juga kumpulan-kumpulan mazmur Daud Mzm. 3-41; 51-72; 108-110; 138-145; kumpulan Asaf Mzm. 73-83, kumpulan bani
Korah yang kedua Mzm. 84-85; 87-88 dan kumpulan mazmur ziarah Mzm. 120-134 tidak jelas tujuan aslinya, karena masing-masing memuat baik mazmur-mazmur yang berlatar
belakang ibadat maupun yang bukan. Lain halnya dengan kumpulan mazmur TUHAN Raja Mzm. 93, 95-99 dan kumpulan-kumpulan mazmur Haleluya Mzm. 104-106;
111-118 dan 146-150. Latar belakang ibadat cukup terasa dalam kumpulan-kumpulan ini, baik karena isinya maupun karena seruan-seruannya, terutama Haleluya.
Mengingat adanya dua kelompok sifat dan tujuan kumpulan-kumpulan ini, maka orang tidak dapat mengatakan bahwa alasan dan tujuan pertama dari pembukuan ini ialah supaya jemaah
Yahudi sesudah pembuangan mempunyai suatu buku nyanyian untuk ibadat dalam Bait Suci di Yerusalem. Sekiranya itu tujuan utamanya,maka para pera penyusun tidak akan memasukkan
puisi-puisi kebijaksanaan tersebut ke dalam buku ini dan bahkan salah satu puisi itu dipakai sebagai pembukaan Kitab Mazmur. Buku ini diberi judul
tehillim
mungkin untuk mengatakan bahwa mulai sekarang setiap nyanyian yang dipakai untuk menyertai ibadat, harus
diambil dari buku ini bnd. ps. 5. 1. Hal ini terbukti misalnya dari Mzm. 30. Aslinya mazmur ini adalah suatu nyanyian syukur
4llim
menjadi salah satu sumber hikmat sekolah kebijaksanaan.
6.5 Penomoran Mazmur
Ada dua tradisi penomoran Mazmur, yang satu menurut Kitab Suci Ibrani dan yang lain menurut terjemahan Septuaginta yang kemudian diikuti oleh Vulgata. Kita perlu mengetahui
kedua tradisi penomoran ini, karena sampai sekarang masih terdapat dalam terjemahan-terjemahan modem. Ada yang mengikuti tradisi Ibrani dan ada pula yang
menuruti tradisi Septuaginta dengan menyertakan penomoran Ibrani dalam knrung. Perbedaan penomoran tersebut dapat dilihat dalam hal berikut:
Ibrani LAZ SeptuagintaVulgata
Mzm.l-8 ~ Mzm.l-8
Mzm. 9 dan 10 Mzm. 9 A dan B
7
M z m . l l - 11 3 Mzm.10-112
Mzm. 114 dan 115
-
fi Mzm. 113 A dan B
Mzm. 116 ~ Mzm. 114 dan 115
Mzm. 117-146 S Mzm. 116-145
~ a
Mzm. 147 ~ Mzm. 146 dan 147 ~
Mzm. 148-150 Mzm. 148-150
Di samping itu Septuaginta masih menambahkan satu mazmur lagi, yakni Mzm. 151 yang digubah secara bebas berdasarkan 1 Samuel 16-17. Mazmur ini tidak kanonik.
dihitung sebagai satu mazmur, sebenarnya tidak terdiri
Zi
dua mazmur. Perlu diingat pula adanya beberapa mazmur ganda yang telah dilihat di atas ps. 6.2.
Dalam tafsiran ini kita mengikuti penomoran Ibrani. .
JUDUL-JUDUL MAZMUR 7.1 Pengantar
Istilah-istilah atau keterangan-keterangan lain yang terdapat pada kepala mazmur biasanya disebut judul. Judul ini terdapat pada 116 mazmur. Ada yang pendek, ada yang cukup
panjang. Dalam banyak hal arti judul judul tersebut tidak pasti. Terjemahannya kebanyakan
merupakan perkiraan belaka. Hal itu sudah tampak pada terjemahan-terjemahan yang paling tua, seperti Septuaginta dan Targum. Kitab-kitab ini pun memiliki tafsiran dan
istilah-istilah yang berbeda. Hal itu membuktikan bahwa ada judul yang sudah sangat tua. Namun ada judul seperti keterangan-keterangan tentang alat musik dan lagu yang harus
digunakan, agaknya berasal dari zaman sesudah pembuangan, barangkali dari lingkungan kaum Lewi yang bertugas sebagai penyanyi-penyanyi dalam ibadat di Bait Suci bnd.
1 Taw. 23:30; 25:1-2. Judul judul mazmur selalu mengikuti tata susunan atau urutan. yang berikut:
a untuk pemimpin biduan; b istilah atau keterangan mengenai penggunaan alat musik dan lagu;
c istilah-istilah yang menunjukkan semacam jenis mazmur dan judul de
ngan nama orang; d istilah atau keterangan yang menunjukkan penggunaan liturgis mazmur; e
keterangan tentang latar belakang mazmur. Tidak ada judul yang mengandung kelima unsur yang kami kelompokkan di atas. Paling-
paling hanya ada empat unsur Mzm. 54; 56-67; 59-60.
• Aslinya
lamnasseakh
terdapat sebagai judul pada 55 mazmur. Kecuali dalam Mzm. 88 judul untuk pemimpin biduan terdapat sebagai yang pertama. Maksud asli dari kata Ibrani
tersebut masih diperdebatkan oleh para ahli. Usul terjemahan yang lain: supaya dibawakan dengan musik. Terjemahan LAI merupakan terjemahan yang lazim dipakai, namun perlu
diingat bahwa Septuaginta dan Vulgata tidak memakai terjemahan tersebut Kedua kitab ini menerjemahkannya masing-masing dengan eis to telos dan ad finem artinya sampai
akhir. Tetapi apa maksudnya? Adalah menarik bahwa semua judul yang menunjukkan penggunaan alat musik dan lagu
selalu dijumpai bersama dengan judul untuk pemimpin biduan. Sebaliknya judul ini dapat berdiri sendiri. Ini mungkin berarti bahwa judul judul musik dan lagu merupakan
keterangan-keterangan lebih lanjut atas
lamnasseakh.
Usul terjemahan supaya dibawakan dengan musik tampaknya lebih tepat.
7.3 Istilah atau keterangan mengenai penggunaan musik dan lagu