Istilah atau keterangan mengenai penggunaan musik dan lagu

• Aslinya lamnasseakh terdapat sebagai judul pada 55 mazmur. Kecuali dalam Mzm. 88 judul untuk pemimpin biduan terdapat sebagai yang pertama. Maksud asli dari kata Ibrani tersebut masih diperdebatkan oleh para ahli. Usul terjemahan yang lain: supaya dibawakan dengan musik. Terjemahan LAI merupakan terjemahan yang lazim dipakai, namun perlu diingat bahwa Septuaginta dan Vulgata tidak memakai terjemahan tersebut Kedua kitab ini menerjemahkannya masing-masing dengan eis to telos dan ad finem artinya sampai akhir. Tetapi apa maksudnya? Adalah menarik bahwa semua judul yang menunjukkan penggunaan alat musik dan lagu selalu dijumpai bersama dengan judul untuk pemimpin biduan. Sebaliknya judul ini dapat berdiri sendiri. Ini mungkin berarti bahwa judul judul musik dan lagu merupakan keterangan-keterangan lebih lanjut atas lamnasseakh. Usul terjemahan supaya dibawakan dengan musik tampaknya lebih tepat.

7.3 Istilah atau keterangan mengenai penggunaan musik dan lagu

• Dengan permainan kecapi aslinya binginot terdapat pada Mzm. 4; 6; 54; 55; 61; 67; 76. Kata neginot mungkin adalah suatu istilah umum untuk alat-alat musik petik yang terdiri dari kecapi Ibraninya kinnor dan gambus Ibraninya nebel. Dalam Mazmur kedua alat musik petik ini kerap disebut bersama-sama mis. Mzm. 33:2; 57:9; 92:4. Kecapi adalah suatu alat musik yang dapat dibawa dan dimainkan sambil berjalan. Alat musik ini dimainkan pada berbagai kesempatan, seperti mengantarkan tamu atau keluarga yang berangkat Kej. 31:27, pada perjamuan Yes. 5:12, untuk memasukkan nabi dalam ekstase 1 Sam. 10:5; 2 Raj. 3:15, menghibur 1 Sam. 16:16; 18:10, dalam perarakan 2 Sam. 6:5 dan nyanyian syukur Yes. 38:20. Akan tetapi kecapi tidak digunakan di saat berkabung bnd. Mzm. 137:2. • Dengan permainan suling aslinya el hannekhilot terdapat hanya pada Mzm. 5:1. Namun arti istilah aslinya masih sukar ditentukan. Bahasa Ibrani untuk suling adalah halil dan ugab. • Menurut lagu: Gitit Mzm. 8; 81; 84; yang kedelapan Mzm. 6; 12; Rusa di kala fajar Mzm. 22; Mutlaben Mzm. 9; Mahalat Mzm. 53; 88; merpati di tempat atau: di pohon-pohon tarbantin yang jauh Mzm. 56; untuk pemimpin biduan. Mazmur-mazmur yang mendapat tambahan judul musik dan lagu terdapat terutama dalam jilid 1-111. Hal ini dapat dimengerti karena doa-doa permohonan perseqrdngan terdapat terutama dalam jilid jilid ini. 74 Istilah-istilah yang menunjukkan jenis mazmur dan judul dengan nama orang • Nyanyian aslinya syir: digunakan baik untuk nyanyian rohani maupun profan. Dapat diandaikan bahwa dalam membawakannya juga diiringi dengan musik. Sebagai judul istilah ini biasanya ditemukan bersama istilah mazmur, langsung di depan Mzm. 48; 66; 83; 88; 108, di belakang Mzm. 67; 68; 87 atau terpisah oleh keterangan lain Mzm. 65; 75; 76. Hanya dua kali istilah ini ditemukan tersendiri Mzm. 18 dan 46. Dari kenyataan ini jelaslah bahwa sukar ditentukan perbedaan antara kedua istilah ini. • Mazmur aslinya mizmor: istilah ini ditemukan 57 kali 44 kali tersendiri dan 13 kali bersama nyanyian. Adalah menarik bahwa kata mazmur digunakan di luar Kitab Mazmur hanya dalam Sirakh 49: 1: Kenangkenangan akan Yosia adalah laksana dupa campuran ... Di setiap mulut kenang-kenangannya adalah manis seperti madu dan laksana mazmur T B : musik dalam pesta anggur. Kata kerja bermazmur selalu dipakai dalam hubungan dengan Tuhan. Melihat kenyataan ini kita dapat berkata bahwa kata mazmur mungkin digunakan terutama untuk nyanyian rohani. • Miktam: terdapat sebagai judul pada Mzm. 16 dan 56-60. Ada berbagai usul terjemahan untuk istilah ini: syair keemasan, doa yang penuh rahasia, doa yang memperingatkan suatu peristiwa yang patut dikenang Septuaginta. 45, 52-55, 74, 78, 88, 142 dan pada 47:8. Usul terjemahan LAI memberi kesan bahwa mazmur-mazmur ini mengandung unsur pengajaran. Namun hal ini sama sekali tidak tampak kecuali pada Mzm. 32 dan 78. Ada yang mengusulkan terjemahan: nyanyian yang tersusun indah dan dengan bijak. • Nyanyian ratapan aslinya syiggayon; terdapat hanya pada Mzm. 7. Terjemahan ini diterima oleh kebanyakan ahli berdasarkan persamaannya dengan kata segu dalam bahasa Akadis. • Puji-pujian aslinya tehillah; istilah ini yang menjadi judul Kitab Mazmur Ibrani terdapat hanya pada Mzm. 145. • Doa aslinya tefilla: istilah ini terdapat sebagai judul pada Mzm. 17, 86; 90, 102, 142 dan 72:20 penutup kumpulan mazmur Daud yang kedua. Istilah aslinya mungkin berarti doa yang dipanjatkan dalam kesusahan dan kesesakan. Kerap dijumpai dalam tubuh mazmur 30 kali.  • Nyanyian ziarah aslinya syir hammaalot: lihat keterangan pada pasa16.2. Itulah judul judul yang menunjukkan jenis mazmur. Dari catatan di atas jelaslah bahwa istilah jenis tidak boleh dimengerti dalam arti kata modem lihat ps. 9. Tidak jelas misalnya mengapa Mzm. 88 mendapat tiga jenis judul nyanyian, mazmur dan nyanyian pengajaran; Mzm. 142 dua judul nyanyian pengajaran, doa. Tidak jelas pula mengapa istilah doa tidak digunakan pada semua doa permohonan yang dipanjatkan dalam kesu sahan dan kesesakan. + Judul dengan nama orang: dibicarakan bersama dengan judul-judul jenis karena keduanya sebapgian besar terdapat bersama-sama. Apabila disebut bersama-sama, maka hampir selalu jenisnya disebut lebih dahulu, kecuali dalam Mzm. 32, 44, 45, 46, 47 dan 49 yang pengarangnya lebih dahulu. Kadang-kadang keduanya disebut terpisah seperti dalam Mzm. 30, 46, 88 dan 142. Judul jenis dan judul dengan nama orang selalu d,isti~~~gan judul n yang n~ u~a ~u~~lekan penggunaan alat musik dan lagu kecuali dalam Mzm. 46 dan 88. Ada 102 mazmur yang dalam judulnya memuat nama orang. Perinciannya adalah sebagai berikut: 73 menyebut nama Daud, 12 Asaf, 11 bani Korah mengenai mazmur-mazmur yang menyebut ketiga nama ini masing-masing, lihat ps. 6.2, 2 Salomo Mzm. 72 dan 127, 1 Musa Mzm. 90, 1 , Heman Mzm. 88, 1 Etam Mzm. 89 dan 1 Yedutun Mzm. 39. Judul dengan nama orang ini terdapat terutama dalam Mzm. 1-89 atau jilid 1-111. Hanya ada 8 mazmur yang tidak mempunyai judul itu Mzm. 1; 2; 10; 33; 43; 66; 67; 71. Sebaliknya 42 mazmur dari 61 mazmur yang terdapat dalam Mzm. 90 -150 atau dalam jilid IV dan V tidak mempunyai judul dengan nama orang. Penyebutan nama-nama ini dalam bahasa Ibraninya selalu didahului oleh kata depan le yang dapat diterjemahkan dengan dari, kepada, untuk dan tentang. Bagaimana kata depan le ini harus diterjemahkan? Apakah kata depan itu mau menunjukkan pengarangnya ataukah harus diartikan lain? Kita mulai dengan mazmur- mazmur yang menyebut nama Daud, karena selain jumlahnya terbesar juga telah menduduki tempat yang cukup menonjol dalam sejarah penafsiran mazmur. Daud terkenal sebagai penyanyi Am. 6:5; Sir. 47:8, penyair 2 Sam. 1:17, 19 2Z;_3:3~4 dan pemain musik 1 Sam. 16:16-23; 18:10. Di sam ping itu dia adalah pendorong dan pencinta perayaan ibadat secara meriah bnd. 1 Taw. 15-16. Dalam hal yang terakhir ini perlu diingat bahwa sang ahli tarikh, yang mengarang kitab-kitab Tawarikh, Ezra dan Nehemia, mengidealisir Daud dan zamannya. Mengingat semuanya ini tidaklah mengherankan bahwa sejumlah besar mazmur menyebut nama Daud dalam judulnya. Daud dilihat sebagai bapak rohani penyair-penyair mazmur. Kemungkinan besar kumpulan-kumpulan pertama terjadi di bawah pengaruhnya. Judul aslinya ledawid mungkin berarti untuk menghormati Daud atau kepada Daud sebagai kenangan atasnya. Setelah zaman pembuangan, kata depan le ini ditafsirkan sebagai karangan Daud, tetapi dalam arti rohani yang lebih dalam. Daud adalah bapak rohani setiap jiwa yang berseru kepada Tuhan. Dalam menggunakan mazmur-mazmur yang bersangkutan sebagai doa, orang teringat kepada peristiwa-peristiwa yang dialami Daud dalam hidupnya. Dalam kejadian-kejadian itu Daud pasti akan mengambil mazmur-mazmur ini untuk doanya lihat selanjutnya di bawah ps. 7.6. Dalam perjalanan sejarah kenangan akan Daud ini cenderung menjadi lebih kuat. Dalam Septuaginta ada 83 mazmur Daud dan ada banyak tambahan keterangan yang dihubungkan dengan peristiwa hidup Daud, misalnya ketika orang mengejar dia Mzm. 142 dan terhadap Goliat Mzm. 143. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Mzm. 18 dan 51 digubah berda sarkan peristiwa-peristiwa dari hidup Daud. Pendapat ini didukung oleh Mzm. 151 yang tidak kanonik dan satu mazmur Daud dalam Paeudo-Filo. Namun kang sejarah mazmur sukar ditentukan, namun Asaf kiranya bukanlah penyair Mzm. 74 dan 79 yang kemungkinan besar mengandaikan keruntuhan Yerusalem 586 sM. Dengan demikian judul Mazmur AsaP haruslah ditafsirkan sebagai mazmur yang dikarang oleh salah seorang anggota keluarga keturunan Asaf atau yang termasuk dalam kumpulan nyanyian dari keluarga penyanyi ini. Hal yang sama haruslah dikatakan mengenai judul mazmur bani Korah Mzm. 42-49; 84-85; 87-88. Bani Korah bertugas pertama sebagai penjaga pintu 1 Taw. 9:19; 26:1, 19, lalu kemudian sebagai penyanyi 2 Taw. 20:19. Mereka mungkin bahkan berjuang untuk masuk dalam jabatan imam Bil. 16:1a, 2b-11, 16-24, 27a, 35. Mzm. 88 dan 89 disebut masing-masing sebagai nyanyian pengajaran Heman dan Etan, kedua-duanya orang Ezrahi. Dalam 1 Raja-raja 5:11 LAI 4:3 1 kedua orang ini disebut sebagai orang bijak. Mereka bukan orang Israel, melainkan orang Kanaan. Dalam 1 Tawarikh 6:33, 44, 15:19 kedua nama ini muncul kembali bersama Asaf sebagai pemimpin penyanyi. Dalam 1 Tawa rikh 25:1 nama Etan tidak disebut; sebagai gantinya muncul nama Yedutun Mzm. 39. Dalam 2 Tawarikh 5:12 Asaf, Heman dan Yedutun disebut kembali bersama-sama sebagai penyanyi-penyanyi Salomo. Masuknya kedua orang bijak Kanaan ini, yakni Heman dan Etan ke dalam kelompok penyanyi Daud dan Salomo mungkin termasuk salah satu unsur politik keagamaan Daud setelah ia merebut Yerusalem dari orang Yebusy. Bagaimanapun juga kenangan akan kedua Akhimya kata depan le di muka nama Salomo pada Mzm. 72 dan 127 juga haruslah ditafsirkan sebagai menunjukkan pengarangnya. Pada Mzm. 72 judul ini, yang tidakAerdapat pada beberapa manuskrip, pastilah merupakan suatu tambahan dan agaknya berdasarkan ayat 1, 8, 10 dan 15. Judul pada Mzm. 127 juga pasti merupakan suatu tambahan. Kata rumah pada ayat 1 ditafsirkan sebagai Bait Suci.

7.5 Istilah-istilah yang menunjukkan penggunaan liturgis mazmur