Bahasa gambaran Bahan UTS MAZMUR.doc

dan melahirkan dusta 7:15. Bersorak-soraklah bagi TuxnN, hai seluruh bumi Beribadahlah kepada TtrtuN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai 100:1b-2 Dari kedua contoh di atas, kita •d apat melihat bahwa di sini bukan saja terdapat paralelisme yang sinonim, tetapi juga ada perkembangan pikiran dari baris yang satu ke baris yang lain. Dalam menciptakan paralelisme itu para pengarang mazmur tidak jarang memperhatikan pula unsur keindahan dan ingatan seperti misalnya dalam bentuk khiasme = menyilang, seperti dalam tanda kali x artinya: bagian pertama baris pertama bersilang dengan bagian kedua baris kedua dan sebaliknya: Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut rahmat-Mu yang besar hapuskanlah pelanggaranku TB hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan dari dosaku tahirkanlah aku 51:3-4 TB dan tahirkanlah aku dari dosaku. Janganlah percaya kepada pemerasan, kepada perampasan janganlah menaruh harap yang sia-sia; TB janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan Apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya 62:11. Sayang bentuk khiasme ini tidak selalu dapat dialihkan dalam suatu terje mahan seperti dalam terjemahan baru Alkitab LAI. Di samping keindahan, para pengarang mazmur juga dapat menciptakan semacam rasa ketegangan suspense pada kita dengan suatu paralelisme sinonim yang disebut paralelisme yang menanjak; objeknya disebutkan pada baris kedua dan semakin diperjelas lagi pada baris ketiga. Sungai-sungai telah mengangkat, ya TuHaN, sungai-sungai telah mengangkat suaranya, sungai-sungai telah mengangkat bunyi hempasannya 93:3 Kadang-kadang paralelisme itu terdapat antar dua bikolase atau bahkan lebih. Gagasan yang sama diulang atau diperdalam dalam bikolase-bikolase yang berikut dengan kata- kata lain: Bersyukurlah kepada Tui-ia,N, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa Bemyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, perc. apkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib Ue _ •• •. .. di dalam nama-Nya yang kudus, ` biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari TuFtnN 105:1-3; bnd. selanjutnya 19:8-9; 29:1-2; 33:14-15; 40:17; 118:8-9; 124:1-5;, 127:1; 130:1-2. c Perlu dicatat di sini bahwa ada baris uisi mazmur yang berdiri sendiri atau tidak paralel dengan baris yang ~=xUWa. Hal ini tampak secara menyolok pada Mzm. 111 dan 112 dalam hampir semua ayatnya. Namun dalam bahasa aslinya kedua mazmur ini mempunyai bentuk seni yang lain, yakni setiap baris dimulai dengan huruf baru menurut urutan abjad lihat di bawah ad. 6.

8.3 Bahasa gambaran

a Komunikasi puisi melewati dan terus-menerus melewati suatu persim pangan jalan yang tidak ternilai dayanya untuk pernafasan manusia, yakni bahasa gambaran. Bahasa gambaran termasuk jantung hati puisi. Semakin dalam pengalaman manusia, semakin besar kebutuhannya akan bahasa gambaran. Kebutuhan ini semakin terasa lagi apabila pengalaman yang akan disampaikan itu merupakan pengalaman iman, seperti halnya dalam mazmur. Dengan memakai bahasa gambaran, perbedaan antara dunia pengalaman dan apa yang dikatakan mengenai Tuhan tetap ada, tetapi hal itu tidak lagi menjadi halangan. Bahasa gambaran memberikan rangsangan untuk melihat, berpikir, merasakan dan mengalami kembali. Puisi adalah seni kata yang secara fundamental berakar dan diambil dari pengalaman. Bahasa gambaran puisi mazmur dengan sendirinya diambil dan terikat dengan keadaan geografi Palestina dan dunia sekitar yang dikenalnya, keadaan iklim, flora dan faunanya, kebiasaan dan cara hidupnya, pandangan hidup dan sejarahnya. Pendeknya, bahasa gambaran itu diambil dan terikat pada pengalaman hidup mereka yang konkrit dalam arti yang sepenuh-penuhnya. Baiklah di sini kami berikan beberapa contoh untuk menjelaskan apa yang dikatakan di atas. b Tidak ada perbandingan yang lebih tepat untuk melukiskan kehausan jiwa kepada Allah daripada dengan kehausan rusa di musim kering Mzm. 42-43. Seperti rusa yang haus mencari air, supaya dapat mempertahankan hidupnya, demikian jiwa yang haus mencari Allah, sumber air hidupnya yang sejati. Pemazmur-pemazmur lain membandingkan kehausan jiwa mereka kepada Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. ayat 3, 7; bnd. 18:3; 31:4. Gambaran ini jelas diambil dari keadaan tanah Palestina yang bergunung gunung dan banyak bukit batunya. Bukit batu adalah tempat perlindungan alamiah dari serangan musuh bnd. Hak. 15:8, 11, 13; 20:45, 47; 1 Sam. 14:4-5. Kesendirian dan keterasingan seorang yang sakit keras dilukiskan pengarang Mzm. 102 dengan gambaran yang cukup mengesankan: Sebab hari-hariku habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian. Hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sehingga aku lupa makan rotiku. Oleh sebab keluhanku yang nyaring, aku tinggal tulang-belulang. Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun, sudah menjadi seperti burung ponggok pada reruntuhan. Aku tidak bisa tidur dan sudah menjadi seperti burung terpencil di atas sotoh ayat 4-8. Mungkin perbandingan yang paling mengesankan dari lukisan di atas ialah menyerupai burung undan di padang gtuun, seperti burung ponggok pada reruntuhan dan seperti burung terpencil di atas sotoh. Burung undan adalah sebangsa pelikan yang hidup di air; burung ponggok adalah sebangsa elang malam.

8.4 Seni bunyi