Adapun stakeholders dengan tingkat relevansi yang rendah terhadap pelestarian fungsi ekosistem CB-GSK-BB yaitu beberapa dinas pemerintah
kabupaten dan provinsi Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Bengkalis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bengkalis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Siak, Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Siak, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau, Yayasan Penyelamatan Harimau Sumatera, Siak Cerdas, Universitas Lancang
Kuning, Universitas Islam Riau, Universitas Riau dan Majelis Ilmiah. Beberapa dinas pemerintah daerah memiliki nilai penting importance yang rendah
terhadap pelestarian fungsi ekosistem dikarenakan tupoksi masing-masing instansi tersebut belum diarahkan secara khusus dalam pengelolaan CB-GSK-BB.
5.3.2 Pengaruh stakeholders
Pengaruh stakeholders merupakan kekuatan stakeholders tertentu untuk mempengaruhi stakeholders lainnya karena beberapa hal, yaitu kepemimpinan,
massa, uangkekayaan, peraturansanksi, opini atau informasi. Tingkat pengaruh stakeholders terhadap pengelolaan CB-GSK-BB dapat diketahui melalui kekuatan
stakeholders dalam mempengaruhi pengelolaan CB-GSK-BB. Dengan demikian, dilakukanlah interpretasi terhadap pengaruh stakeholders menurut instrumen
kekuatan, meliputi condign power, compensatory power, conditioning power serta sumber kekuatannya, yaitu personality power and property power dan
organisation power. Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan BBKSDA Riau sangat mempengaruhi
pengelolaan CB-GSK-BB. Hal ini dapat terjadi karena kewenangan dan tanggung jawab BBKSDA Riau selaku Unit Pelaksana Teknis UPT Kementerian
Kehutanan cq. Ditjen PHKA untuk melakukan pengelolaan kawasan SM GSK- BB areal inti CB-GSK-BB. Pengaruh BBKSDA Riau nampak pada
kemampuannya mempengaruhi
stakeholders lainnya
dengan peraturan
perundangan yang dilaksanakan, kemampuan memberikan bantuan, upah dan penghargaan lainnya dengan kekuatan anggaran yang dimiliki.
Tabel 11. Pengaruh stakeholders pengelolaan CB-GSK-BB
Stakeholders pemerintah daerah sebagian besar memiliki pengaruh tinggi karena faktor organisasi yaitu sebagai penentu kebijakan di level pemerintah
provinsi dan kabupaten. Namun ada beberapa instansi pemerintah memiliki pengaruh yang rendah yaitu Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Bengkalis,
No Stakeholders
Instrumen kekuatan Sumber Kekuatan
Jumlah
Condign Compen-
satory Condi-
tioning Person-
ality Organ-
isation
1 KTB
1 1
2 2
2 8
2 KTST
1 1
3 3
2 10
3 KTS
2 1
3 3
2 11
4 KTG
2 2
2 3
3 12
5 KTL
2 1
2 2
3 10
6 BPKPB
1 1
3 2
3 10
7
BLHB 2
3 4
2 4
15
8
DHKB 3
2 3
3 4
15
9
DBWB 1
2 3
4 3
13
10
DHKS 3
2 3
4 5
17
11
DBWS 1
2 3
3 4
13
12
BLHS 2
3 3
3 4
15
13
BPKPS 1
1 3
3 3
11
14
YPHS 2
2 4
3 4
15
15
SC 1
2 4
4 3
14
16
DHR 4
2 4
4 5
19
17
DKR 1
1 3
3 3
11
18
DILR 1
1 3
3 2
10
19
DBWR 1
3 4
4 3
15
20
BPDR 3
2 3
5 5
18
21
BLHR 3
3 4
5 5
20
22
BPPR 1
2 4
3 3
13
23
ULK 1
2 3
3 4
13
24
UIR 1
2 4
3 4
14
25
UNRI 1
2 3
3 4
13
26
BBKSDA 4
4 4
5 5
22
27
MI 1
2 3
3 4
13
28
LIPI 1
3 4
3 4
15
29
SMF 2
4 4
3 4
17
30
PHKA
3 2
4 5
5 19
31
MAB
1 3
4 3
5 16
Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Siak, Dinas Perkebunan Provinsi Riau serta Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau. Hal ini dikarenakan sangat
minimnya keterlibatan stakeholders tersebut dalam pengelolaan CB-GSK-BB.
5.3.3 Klasifikasi stakeholders