Nilai penting importance stakeholders

5.3 Nilai Penting Importance dan Pengaruh Stakeholders

5.3.1 Nilai penting importance stakeholders

Pengukuran nilai penting importance masing-masing stakeholders terhadap pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu CB-GSK-BB dilakukan dengan cara interpretasi pada masing-masing kategori nilai penting importance stakeholders. Beberapa aspek nilai penting importance stakeholders dikategorikan terhadap fungsi-fungsi ekosistem, yaitu regulasi, habitat, produksi, informasi dan carrier. Berdasarkan data dalam Tabel 10 menunjukan bahwa nilai penting importance yang tinggi berada pada stakeholders unsur masyarakat kelima kepala desa, yaitu Kepala Desa Tasik Betung, Kepala Desa Tasik Serai Timur, Kepala Desa Tasik Serai, Kepala Desa Temiang dan Kepala Desa Tanjung Leban, Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, BAPPEDA Provinsi Riau, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Komite Nasional MAB-Indonesia, BBKSDA Riau dan Sinar Mas Forestry. Hal ini menunjukkan stakeholders tersebut memiliki relevansi yang tinggi terhadap pelestarian fungsi-fungsi ekosistem CB-GSK-BB. Tabel 10. Nilai penting importance stakeholders pengelolaan CB-GSK-BB No Stakeholders Fungsi Ekosistem Jumlah Regulasi Habitat Produksi Informasi Carrier 1 KTB 4 2 4 3 4 17 2 KTST 3 2 3 3 3 14 3 KTS 4 2 3 2 3 14 4 KTG 4 2 3 3 3 15 5 KTL 3 2 4 3 3 15 6 BPKPB 1 1 2 2 2 8 7 BLHB 4 2 1 2 1 10 8 DHKB 4 3 1 2 1 11 9 DBWB 1 1 1 3 2 8 10 DHKS 3 3 1 2 1 10 11 DBWS 1 1 1 3 2 8 12 BLHS 4 2 1 2 1 10 13 BPKPS 1 1 2 2 2 8 14 YPHS 1 3 1 1 1 7 15 SC 1 1 1 2 2 7 BBKSDA Riau dan Sinar Mas Forestry memiliki kepentingan yang sangat dominan terhadap pengelolaan khususnya pada areal inti dan zona penyangga dari CB-GSK-BB. Kedua stakeholders ini menyepakati Perjanjian Kerjasama antara BBKSDA Riau dengan PT. Arara Abadi dalam Pengelolaan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil SM GSK dan Suaka Margasatwa Bukit Batu SM BB dan Hutan Produksi Mitra Usaha PT. Arara Abadi seluas ±72.255 Hektar di Provinsi Riau. Tujuan perjanjian kerjasama tersebut adalah teroptimalisasinya fungsi SM GSK, SM BB dan sebagian Hutan Produksi seluas ±72.255 Hektar di areal kerja mitra usaha PT. Arara Abadi. Sinar Mas Forestry akan berperan dalam mencegah dan melindungi area inti, karena diharapkan pengelolaan hutan tanamannya dapat meredam gangguan dan ancaman dari luar terhadap keutuhan dan kelestarian area inti. Sebaliknya, kebutuhan pasokan air untuk tanaman Acacia dan Eucalyptus beserta industri pulpnya didapat dari area inti yang ekosistemnya terjaga. Praktek pembuatan kanal dalam pengelolaan hutan tanaman akan memperhatikan dan menjaga ketinggian permukaan air yang optimal, agar tidak menyebabkan mengeringnya lapisan gambut yang rentan terhadap bahaya kebakaran. No Stakeholders Fungsi Ekosistem Jumlah Regulasi Habitat Produksi Informasi Carrier 16 DHR 5 5 2 2 2 16 17 DKR 2 1 1 1 1 6 18 DILR 1 1 1 1 1 5 19 DBWR 1 1 1 3 3 9 20 BPDR 3 1 3 4 3 14 21 BLHR 5 3 1 4 3 16 22 BPPR 1 1 1 2 2 7 23 ULK 1 2 1 2 2 8 24 UIR 1 3 1 2 2 9 25 UNRI 1 2 1 2 2 8 26 BBKSDA 5 5 3 4 2 19 27 MI 1 2 1 3 2 9 28 LIPI 1 4 2 3 3 13 29 SMF 3 2 3 4 3 15 30 PHKA 5 3 1 2 1 12 31 MAB 5 3 1 5 3 17 Adapun stakeholders dengan tingkat relevansi yang rendah terhadap pelestarian fungsi ekosistem CB-GSK-BB yaitu beberapa dinas pemerintah kabupaten dan provinsi Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Bengkalis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bengkalis, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Siak, Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Siak, Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau, Yayasan Penyelamatan Harimau Sumatera, Siak Cerdas, Universitas Lancang Kuning, Universitas Islam Riau, Universitas Riau dan Majelis Ilmiah. Beberapa dinas pemerintah daerah memiliki nilai penting importance yang rendah terhadap pelestarian fungsi ekosistem dikarenakan tupoksi masing-masing instansi tersebut belum diarahkan secara khusus dalam pengelolaan CB-GSK-BB.

5.3.2 Pengaruh stakeholders