berupaya melakukan pekerjaan sebaik mungkin jika mereka percaya bahwa kinerja tinggi mengarah pada adanya promosi. Ketiga, terdapat korelasi
signifikan antara kesempatan untuk kenaikan pangkat dan tingkat kepuasan kerja.
Ada dua aspek yang menjadi dasar suatu promosi serta dianggap layak dan obyektif atau tidak bias karena pengaruh karakteristik personal
gender dan ras, nepotisme, faktor-faktor sosial, dan persahabatan, yaitu merit dan senioritas. Promosi berdasarkan merit terjadi ketika seorang
karyawan dipromosikan karena kinerja yang luar biasa dalam pekerjaannya, sedangkan promosi berdasarkan senioritas diberikan kepada karyawan yang
paling senior. Senior dalam hal ini berarti karyawan yang memiliki masa kerja terlama dalam perusahaan Mangkuprawira, 2004.
2. PangkatGolongan Ruang
Dalam birokrasi pemerintah, dikenal adanya istilah pangkat atau golongan ruang. Menurut BKN 2001, pangkatgolongan ruang
menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan jabatannya dalam
rangkaian susunan kepegawaian yang digunakan sebagai dasar penggajian. 3.
Besar Upah
Menurut UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, upah adalah hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah atau akan
dilakukan. Menurut Umar 2004, upah sebagai imbalan yang bersifat finansial merupakan bentuk kompensasi langsung.
2.2. Wanita Karier
Menurut Munandar 2001, wanita yang berkarier adalah wanita yang bekerja untuk mengembangkan karier. Akhir-akhir ini, penggunaan istilah atau
konsep wanita karier semakin lazim digunakan. Wanita karier adalah wanita yang berpendidikan tinggi dan mempunyai status cukup tinggi dalam pekerjaannya,
yang cukup berhasil dalam berkarya. Wanita karier mempunyai tingkat energi yang tinggi dan pada umumnya menikmati kesehatan yang baik.
Ciri-ciri yang tampak paling konsisten pada wanita karier adalah ketetapan hati, dorongan yang kuat, dan keuletan, kendatipun menghadapi rintangan yang
cukup berat dan cukup lama. Banyak wanita karier yang merasa keberhasilan mereka sebagai suatu keberuntungan karena berada di tempat yang tepat dan
bertemu dengan orang-orang yang tepat, di mana hal tersebut sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan.
Mengkritisi pengertian wanita karier menurut Munandar, peneliti berpendapat bahwa tidak hanya wanita yang berpendidikan tinggi dan mempunyai
status tinggi dalam pekerjaan saja yang disebut wanita karier. Hal ini karena wanita yang mempunyai kemampuan dan keinginan untuk mengembangkan diri
melalui pekerjaan mereka walaupun tingkat pendidikan dan status pekerjaan mereka tidak tinggi, mereka tetap bisa disebut sebagai wanita karier.
Flanders 1994 dalam Mudzhar dkk. 2001 membedakan wanita karier menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Wanita Tunggal dan Tidak Mempunyai Anak
Dalam rangka mengembangkan karier, ada beberapa wanita yang memilih untuk tidak menikah terutama pada usia 20-an dan awal 30-an. Tetapi kebanyakan
melakukan hal tersebut bukan semata-mata agar tidak mengalami hambatan dan rintangan dalam karier mereka, namun karena mereka merasa pilihan tersebut
cocok bagi pribadi mereka. Berikut ini beberapa ciri yang melekat pada wanita single :
a. Kurang mempunyai ikatan dan tanggung jawab terhadap rumah tangga
b. Lebih mobile dan bersedia pindah kerja jika kariernya lebih maju
c. Berdedikasi pada karier
d. Bersedia bekerja lebih lama dan waktu untuk kehidupan sosial kurang
Bagi seorang atasanmanajer, keuntungan dari pegawai wanita yang single adalah mereka tidak perlu takut kalau sewaktu-waktu dia akan hamil dan memiliki
anak atau keluar dari perusahaan karena suaminya dipindahkan kerja ke tempat lain. Hal yang perlu diingat adalah bahwa walaupun wanita single belum
mempunyai suami yang mengikat dirinya sepenuhnya, tetapi mereka masih
memiliki keluarga terutama orang tua yang masih memiliki hak atas mereka dan sangat berperan dalam karier mereka.
2. Wanita Menikah dan Tanpa Anak
Perselisihan antara suami istri dapat timbul karena salah satu menganggap karier mereka lebih penting daripada karier pasangannya. Konflik juga dapat
timbul jika salah satu atau keduanya lebih mengutamakan karier daripada kehidupan pribadi, sehingga waktu komunikasi menjadi berkurang, kegiatan
bersama jarang dilakukan, dan pada akhirnya hubungan mereka semakin menjauh. Keuntungan bagi wanita karier yang menikah tanpa anak yaitu mereka
mempunyai pasangan yang mendukung dan membantu dalam urusan rumah tangga, mereka kurang mempunyai masalah keuangan karena adanya penghasilan
ganda yang dihasilkan oleh dirinya dan suaminya, serta mereka belumtidak mempunyai anak yang dapat menyita waktu dan mengurangi kinerja atau prospek
kariernya. Tetapi wanita karier yang menikah tetap mengalamai lebih banyak masalah daripada pria. Mereka merasa menanggung lebih banyak tanggung jawab
dalam pekerjaanurusan rumah tangga dan perawatan orang tua mereka yang lanjut usia.
3. Wanita Menikah dan Mempunyai Anak
Dengan perencanaan keluarga yang baik dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan serta pekerjaan yang semakin terbuka bagi wanita, wanita
menggabungkan peran mereka dalam pekerjaan serta peran mereka sebagai istri dan ibu di rumah. Kombinasi dari kedua peran tersebut mau tidak mau akan
menghadapkan wanita dengan berbagai masalah, seperti: a.
Peningkatan tanggung jawab yang menyita waktu dan menimbulkan stres fisik serta emosional
b. Rasa bersalah karena kurang dapat memberikan perhatian dan waktu pada anak
atau pekerjaan c.
Kesempatan karier yang terbatas karena sikap atasan yang meragukan komitmen terhadap keluarga
Penelitian ini akan memfokuskan untuk membagi wanita menjadi dua kategori, yaitu wanita yang belum menikah wanita single dan wanita yang sudah
menikah.
2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karier Wanita