Perlindungan Terhadap Wanita Pegawai Negeri Sipil

Melihat begitu pentingnya tingkat kesadaran gender terutama pada diri wanita sebagai pihak yang seringkali tersubordinasi, maka dalam penelitian ini ditambahkan variabel tingkat kesadaran gender ke dalam faktor internal yang diduga dapat mempengaruhi pengembangan karier wanita.

2.5. Perlindungan Terhadap Wanita

Dalam Rusli 2004, perlindungan terhadap wanita sehubungan dengan ketenagakerjaan yang diatur dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM terdapat pada pasal 49 yang menyatakan bahwa: 1. Wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam pekerjaan, jabatan, dan profesi sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan; 2. Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita; 3. Hak khusus yang melekat pada diri wanita dikarenakan fungsi reproduksinya, dijamin dan dilindungi oleh hukum.

2.6. Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku UU RI No. 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas UU RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian. Di Indonesia, Pegawai Negeri terdiri atas: 1. Pegawai Negeri Sipil PNS 2. Anggota Tentara Nasional Indonesia TNI 3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Polri Pegawai Negeri Sipil terdiri atas: 1. Pegawai Negeri Sipil Pusat PNS Pusat, yaitu PNS yang gajinya dibebankan pada APBN, dan bekerja pada departemen, lembaga non-departemen, kesekretariatan negara, lembaga-lembaga tinggi negara, instansi vertikal di daerah-daerah, serta kepaniteraan di pengadilan. 2. Pegawai Negeri Sipil Daerah PNS Daerah, yaitu PNS yang bekerja di Pemerintah Daerah dan gajinya dibebankan pada APBD. PNS Daerah terdiri atas PNS Daerah Provinsi dan PNS Daerah KabupatenKota. Selain adanya pangkat atau golongan ruang yang telah dijelaskan, dalam birokrasi pemerintah juga dikenal adanya jabatan karier, yakni jabatan dalam lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan karier dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian danatau keterampilan tertentu serta mandiri Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional. Dalam Wikipedia 2009, dijelaskan bahwa jabatan fungsional adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya diperlukan oleh organisasi, misalnya auditor Jabatan Fungsional Auditor atau JFA, guru, dosen, dokter, perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata komputer, dan penguji kendaraan bermotor.

2. Jabatan Struktural

Menurut Badan Kepegawaian Negara 2004, jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Jabatan struktural yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah eselon Vb hingga yang tertinggi eselon Ia. Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah sekretaris daerah, kepala dinasbadankantor, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah Wikipedia, 2009.

2.7. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu