6. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan secara keseluruhan diatur dan dirancang oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kota Bogor,
dengan melihat kebutuhan teknis masing-masing instansi. Contoh pelatihan yang ditujukan untuk BPMKB dan sudah rutin dilaksanakan adalah
pelatihan untuk petugas Keluarga Berencana KB. Sejauh ini belum ada jenis pelatihan lainnya yang bersifat lebih spesifik untuk kepentingan
pegawai. Kalaupun ada, pelatihan tersebut masih sangat jarang dilakukan. Pelatihan yang ada selama ini bersifat umum dan ditujukan untuk
seluruh instansi, serta berkaitan dengan job description, seperti Diklat Khusus Pengadaan Barang dan Jasa atau Diklat Pemantapan Kapasitas
Penyidik Pembantu PNS. Diklat seperti ini juga biasanya hanya melibatkan beberapa orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing instansi.
Tidak semua pegawai bisa mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh BKPP.
5.2. Karakteristik Pegawai Wanita di BPMKB Kota Bogor
Pegawai wanita yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa karakteristik, yaitu usia, masa kerja, tingkat
pendidikan, dan status pernikahan.
5.2.1. Karakteristik Usia
Berikut ini adalah gambaran klasifikasi pegawai wanita berdasarkan karakteristik usia:
Gambar 4. Karakteristik pegawai wanita berdasarkan usia
Pegawai wanita yang bekerja di BPMKB Kota Bogor paling banyak berada pada rentang usia 35-44 tahun, yaitu dengan persentase sebesar 38
dari keseluruhan jumlah pegawai wanita. Sisanya berada pada rentang usia 45-54 tahun, 25-34 tahun, dan lebih dari 54 tahun dengan persentase
masing-masing sebesar 32, 26, dan 4 Gambar 4.
5.2.2. Karakteristik Masa Kerja
Gambar 5 menunjukkan bahwa proporsi pegawai wanita BPMKB Kota Bogor memiliki masa kerja yang hampir menyebar secara merata, di
mana mayoritas memiliki lama masa kerja antara 15,1-20 tahun yaitu sebesar 26. Persentase pegawai dengan lama masa kerja 5,1-10 tahun
sebesar 22, diikuti oleh masa kerja 1-5 tahun dan 10,1-15 tahun yang besarnya sama yaitu 20, dan masa kerja lebih dari 20 tahun sebesar 12.
Gambar 5. Karakteristik pegawai wanita berdasarkan masa kerja
5.2.3. Karakteristik Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang terakhir ditempuh oleh pegawai
wanita. Informasi mengenai gambaran tingkat pendidikan ini penting karena diduga bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pegawai maka semakin
tinggi pula karier yang akan dicapai oleh pegawai wanita, berkaitan dengan kesadaran dan keinginan untuk mencapai karier yang tinggi tersebut.
Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa dari 50 orang pegawai, diperoleh bahwa pegawai wanita yang memiliki tingkat pendidikan SD dan
SMP memiliki jumlah yang paling sedikit, yaitu masing-masing hanya
sebesar 2. Pegawai wanita dengan tingkat pendidikan SMA atau sederajat memiliki jumlah yang paling banyak, yaitu 46, diikuti oleh tingkat
pendidikan S1 dan S2, masing-masing dengan persentase sebesar 36 dan 14.
Berdasarkan data tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pegawai wanita yang memiliki tingkat pendidikan SMA jumlahnya cukup
banyak, hampir setengah dari jumlah pegawai wanita. Begitu pula dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi S1 dan S2 yang jumlahnya tepat
setengah 50 dari keseluruhan jumlah pegawai wanita. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai wanita yang bekerja di BPMKB Kota Bogor
memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Persentase responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat secara jelas pada Gambar 6.
Gambar 6. Karakteristik pegawai wanita berdasarkan tingkat pendidikan
5.2.4. Karakteristik Status Pernikahan