Implikasi Hasil Penelitian PENGARUH PENDEKATAN PAKEM DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

184 184 pendukung yang lain dari masing-masing sampel yang akan diteliti. Oleh karena itu, maka hasil penelitian ini belum dapat digeneralisasikan untuk umum, dan masih perlu pembuktian lagi jika diterapkan pada subyek yang berbeda atau untuk waktu yang berbeda. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan. Dari hasil analisis data dan pembahasan yang ditulis dalam BAB IV pada penelitian ini, peneliti akan membuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan pendekatan PAKEM dengan pendekatan konvensional terhadap kemandirian belajar. Secara umum kemandirian belajar pada kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan pendekatan PAKEM lebih baik dari pada kelompok siswa yang belajar dengan menerapkan pendekatan konvensional. 2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap kemandirian belajar. Secara umum kemandirian belajar pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 3. Tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemandirian belajar. Kemandirian belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan menggunakan pendekatan PAKEM lebih tinggi dibandingkan dengan skor kemandirian belajar siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan menggunakan pendekatan konvensional. Skor kemandirian belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan menggunakan pendekatan PAKEM lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi tidak terpengaruh dengan pendekatan pembelajaran.

B. Implikasi Hasil Penelitian

185 185 Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan pendekatan PAKEM dan motivasi belajar siswa mempengaruhi kemandirian belajar siswa. Siswa yang diberikan pembelajaran dengan pendekatan PAKEM hasil belajarnya lebih baik dari pada dengan pendekatan konvensional. Disamping itu siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang menggunakan pendekatan PAKEM hasil belajarnya lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang menggunakan pendekatan konvensional. Untuk menerapkan pendekatan PAKEM guru harus mampu membangkitkan siswa untuk menampilkan kreatifitas dalam menuangkan idegagasan dari pikirannya dalam mengikuti pembelajaran, siswa menjadi bergairah untuk selalu belajar dalam suasana yang menyenangkan. Pembelajaran dengan menggunakan PAKEM memberikan kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan kreativitas, motivasi belajar, bermakna, memberikan variasi pembelajaran, efisien waktu, dan menyenangkan. Agar pelakasanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan PAKEM dapat berjalan lebih efektif dan efisien, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1 Alat bantu yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dan tepat. 2 Pengaturan tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan mobilitas bsiswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. 3 Rancangan urutan materi harus dipersiapkan secermat mungkin dan sistematis, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. 4 Strategi pembelajaran yang dipilih guru hendaknya bervariasi sehingga menarik bagi siswa, namun tetap afektif dalam mencapai tujuan. . 5 Reward penghargaan kepada siswa selalu diberikan walaupun jawaban siswa belum benar, agar siswa tetap terpelihara akan rasa percaya dirinya. 6 Guru senantiasa memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siwa untuk tidak takut untuk berekspresi. Disamping hal di atas, agar pembelajaran dengan pendekatan PAKEM berjalan secara efektif, guru juga harus melakukan hal-hal antara lain : 1 mengarahkan dan membimbing siswa menuju tercapainya tujuan belajar sesuai dengan harapan, 2 memilih dan menyajikan variasi pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, 3 memelihara kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan menyelipkan humor-humor yang tidak menyingggung perasaan siswa guna menghilangkan ketegangan-ketegangan dalam proses pembelajaran, 4 menerapkan pendekatan pembelajaran PAKEM dengan berbagai variasi strategi dan pendekatan pembelajaran dalam rangka memelihara suasan pembelajaran 186 186 yang menyenangkan, 5 senantiasa meningkatkan motivasi belajar dan kreativitas berpikir siswa, 6 meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran, baik mengenai teknik penyajian, pengelolaan suasana belajar di kelas, dan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, 7 mendorong siswa untuk selalu berpikir kreatif, mandiri, berani mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan menyampaikan pertanyaan. Di sisi lain untuk mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi pembelajaran maka guru perlu memberikan perlu memperhatikan suasana psikologis siswa yang akan berpengaruh terhadap motivasinya di dalam relajar. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sangat terkait dengan sikap dan kepribadian yang dimiliki, diantaranya meliputi: 1. Penerimaan yang mencakup kepekaan adanya suatu stimulus dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan. 2. Partisipasi yang mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Keaktifan ini dinyatakan dalam memberikan sesuatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan. 3. Penilaian atau penentuan sikap yang mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu untuk membawa diri sesuai penilaian itu, yang diwujudkan dengan perkataan dan perbuatan. 4. Organisasi yang meliputi kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan, yang dinyatakan dalam mengembangkan suatu perangkat nilai. 5. Pembentukan pola hidup yang mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan yang nyata dalam mengelola hidupnya itu sendiri, yang dinyatakan dalam pengaturan hidup di segala bidang.

C. Saran-saran