Definisi Operasional Metode Penelitian

143 143 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diberi perlakuan pendekatan konvensional .

2. Definisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari 3 tiga varibel, antara lain: 1 Variabel bebas petama X 1 yaitu pembelajaran dengan pendekatan PAKEM dan pembelajaran dengan pendekatan konvensional, dan 2 variabel bebas kedua X 2 yaitu tingkat motivasi siswa yang dibedakan dalam motivasi tinggi dan motivasi rendah. Pengelompokannya dilakukan dengan cara mencari median. Tingkat motivasi tinggi bila siswa mendapat skor di atas skor median, sedang skor sama atau di bawah median dikelompokkan pada tingkat motivasi rendah. 3 Variabel terikat Y, yaitu kemandirian belajar siswa. Untuk mempertegas variabel-variabel tersebut, dapat dijelaskan dengan definisi operasional sebagai berikut:

a. Pendekatan PAKEM

Pendekatan PAKEM adalah cara yang ditempuh guru dalam proses membelajarkan siswa dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan kreatif, namun tetap efektif dalam mencapai tujuan, serta menciptakan lingkungan belajar yang membuat siswa merasa senang dan tidak tertekan untuk melakukan kegiatan belajar. PAKEM adalah akronim dari Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. PAKEM ini sedang dijadikan pilot project oleh lembaga-lembaga donor dunia seperti: JICA, UNICEF, PLAN, USAID, NZAID, AUSAID, dan sebagainya di bidang pendidikan sejak tahun 1999. Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 2003 juga merupakan salah satu Kabupaten rintisan UNICEF dalam pendekatan PAKEM di sekolah dasar. Dari 20 Kecamatan yang dijadikan pilot project pelaksanaan PAKEM ada 6 kecamatan, yaitu kecamatan: Purwonegoro, Pejawaran, Sigaluh, Pagedongan, Susukan dan Banjarmangu.

b. Pendekatan Pembelajaran Konvensional

144 144 Pendekatan konvensional adalah sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan demonstrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep- konsep bukan kompetensi.

c. Kemandirian Belajar Siswa

Kemandirian belajar self-direction in learning adalah kondisi, sikap serta kemampuan yang dimiliki siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata. Indikator kemandirian belajar siswa dapat dilihat dari: 1 kemampuan bertanya, menemukan, dan memecahkan masalah; 2 kemampuan untuk terbuka terhadap pandangan-pandangan orang lain; 3 kemampuan untuk membaca data dan kecepatan memilih sumber-sumber yang relevan; 4 kemampuan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja yang didasarkan pada pengamatan diri dan masukan dari orang lain; 5 kemampuan untuk menilai kinerja sendiri dengan menggunakan data tersebut; 6 kemampuan untuk menterjemahkan kebutuhan belajar menjadi tujuan, rencana, dan kegiatan; 7 kemampuan untuk menetapkan tujuan untuk memperbaiki kinerja saat ini; 8 kemampuan mengamati dan menjadikan model kinerja orang lain; 9 kemampuan menetapkan suatu komitmen yang kuat untuk belajar agar tujuan- tujuan tersebut tercapai; 10 kemampuan untuk memelihara motivasi diri secara kontinu.

d. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa agar berperilaku mau mengikuti pembelajaran untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Beberapa indikator motivasi belajar adalah: 1 adanya kemauan untuk berprestasi n-ach; 2 kemampuan ability; 3 usahanya effort; 4 upaya 145 145 mengatasi kesulitan belajar task difficulty; 5 nasib luck; 6 kebutuhan berkekurangan deficiency needs; 7 kebutuhan untuk terus berkembang growth needs; 8 penuh perhatian attention; 9 relevansi relevance; 10 kepercayaan diri confidence; 11 kepuasan satisfaction.

3. Prosedur Penelitian a. Persiapan Pembelajaran