IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2005. Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
purposive dimana Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah pelaksanaan program pemupukan berimbang, tepatnya di Kecamatan Plered.
Kecamatan Plered sebagai pelaksana program pemupukan berimbang merupakan kecamatan usulan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Purwakarta dengan pertimbangan bahwa petani padi sawah di Kecamatan Plered telah melakukan pemupukan N, P, K tetapi belum memakai pupuk secara
berimbang, tidak termasuk daerah Program Peningkatan Mutu Intensifikasi PMI Padi dan KUT.
4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan panduan
kuisioner yang telah dipersiapkan untuk petani padi sawah di Kecamatan Plered yang menjadi responden.
Responden adalah petani yang mengikuti program pemupukan berimbang petani peserta program pemupukan berimbang dan yang tidak mengikuti
program pemupukan berimbang petani non peserta program pemupukan berimbang. Petani peserta program pemupukan berimbang adalah petani yang
mendapatkan input benih dan pupuk dari dana program yang disalurkan melalui PT. Pertani. Petani non peserta program pemupukan berimbang adalah petani
yang menyediakan dan membeli sendiri input produksinya Jumlah total responden adalah 55 petani, 30 petani peserta program pemupukan berimbang dan 25 petani
non peserta program pemupukan berimbang. Pemilihan responden dilakukan dengan metode penarikan contoh acak sederhana simple random sampling.
Data primer yang dikumpulkan meliputi data identitas rumahtangga, data profil petani dan luas lahan usahatani, seluruh data aktivitas produksi, hasil
penjualan, biaya produksi dan pendapatan usahatani. Termasuk di dalamnya data penggunaan bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja sebagai variabel yang
mempengaruhi produksi. Dengan demikian, diharapkan akan diperoleh data yang benar-benar menggambarkan kegiatan produksi. Disamping itu juga data harga
input variabel dan data harga produksi di masing-masing wilayah penelitian yang akan digunakan untuk menghitung tingkat pendapatan petani.
Data sekunder meliputi keadaan umum wilayah penelitian dan gambaran umum program pemupukan berimbang. Data ini diperoleh dengan wawancara dan
pengamatan langsung terhadap instansi terkait di Kabupaten Purwakarta dan Propinsi Jawa Barat. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan gambaran
umum daerah penelitian dan gambaran umum pelaksanaan program pemupukan berimbang.
4.3. Metode Analisis 4.3.1. Pandangan Petani terhadap Program Pemupukan Berimbang dan