Persiapan Lahan Usahatani Padi Sawah

Tanaman yang cocok ditanam pada kondisi tersebut seperti kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Teknik bercocok tanam di Kecamatan Plered yang dilakukan oleh petani peserta program pemupukan berimbang berbeda dengan petani non peserta program pemupukan berimbang. Pada petani padi peserta program pemupukan berimbang, jadwal penanaman dilakukan serempak pada lokasi lahan sehamparan dengan varietas Cigeulis dan Ciherang. Jadwal pemupukan pertama dilakukan pada 0 – 7 hari setelah tanam hst dan pemupukan kedua pada 30 – 35 hst dengan jenis pupuk majemuk NPK. Sedangkan pada petani non peserta program pemupukan berimbang, penanaman tidak serempak dengan varietas padi yang beragam, pemupukan pertama sekitar 2 minggu hst dan pemupukan kedua sama pada 30 – 35 hst dengan jenis pupuk tunggal Urea, SP-36, dan KCl.

1. Persiapan Lahan

Kegiatan dalam persiapan lahan adalah pengolahan lahan dan pembuatan bedengan untuk persemaian benih padi. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan yang dilakukan baik oleh petani peserta program pemupukan berimbang dan non peserta program pemupukan berimbang tidak ada perbedaan yang mendasar. Selain dilakukan oleh tenaga manusia juga dibantu oleh tenaga hewankerbau bajak dan tenaga mesintraktor. Petani memakai bajak dengan alasan biaya yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dengan memakai traktor. Dari 30 petani peserta program pemupukan berimbang, 10 petani 33 persen memakai bajak dan 20 petani 67 persen memakai traktor dan dari 25 petani non peserta program pemupukan berimbang, 9 petani 36 persen memakai bajak dan 16 petani 64 persen memakai traktor dalam pengolahan lahannya. Tahap-tahap pengolahan lahan adalah sebagai berikut: 1. Mojokan perbaikan dan pembersihan pematang. Pematang sawah sebagai pembatas petak-petak sawah dan saluran air yang rusak diperbaiki dan rerumputan yang terdapat di sisi pematang dibersihkan dengan memakai cangkul dan parang. 2. Pembalikan tanah dengan memakai bajak atau traktor. Setelah sawah diari dilakukan pembalikan tanah, pemecahan bongkahan tanah menjadi lebih halus garu dengan bajak atau traktor. Bajak atau traktor ini merupakan tenaga kerja borongan yang biayanya disesuaikan dengan kondisi dan luas lahan yang dikerjakan. 3. Meratakan tanah. Kegiatan meratakan tanah dilakukan secara manual oleh petani dengan memakai alat yang terbuat dari kayu yang disebut sosorongan. Persiapan lahan dilakukan dengan pengolahan tanah yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga dapat menjadi media tumbuh yang baik bagi tanaman padi. Memperbaiki aerase tanah sehingga ketersediaan oksigen akan lebih terjamin dan dapat membantu menekan gulma, karena dengan pengolahan tanah gulma akan tercampur dengan tanah dan mengalami dekomposisi sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pengolahan lahan ini dimulai setelah air sudah menggenangi lahan sawah selama sekitar seminggu Puspitasari, 2001. Sedangkan menurut Taslim, et al. 1989, pengolahan lahan dapat dilakukan dengan memakai traktor atau dengan bajak dan dicangkul manual. Setelah tanah melumpur diratakan yang berguna agar distribusi air merata dan memudahkan untuk membuat jarak tanam. Penyemaian Persemaian yang dilakukan baik oleh petani peserta program pemupukan berimbang dan non peserta program pemupukan berimbang relatif tidak ada perbedaan. Seminggu setelah panen, persiapan benih terlebih dahulu dilakukan dengan merendam benih padi yang dianggap bagus untuk bibit dalam baskom selama 2 hari dan dimasukkan ke dalam karung juga 2 hari agar tumbuh kecambahnya tumbuh gigi. Diinkubasi dalam karung, menurut Vergara 1995 adalah untuk mematahkan periode dormansi benih yang diperlukan untuk mempertahankan agar benih tetap hangat, meningkatkan pertumbuhan lembaga dan menghasilkan perkecambahan yang seragam Vergara, 1995. Sementara itu dipersiapkan tempat persemaian atau bedengan 21-24 hari sebelum tanam, biasanya di petak sawah. Dalam pembuatan bedengan dibutuhkan bahan sekam huller, pupuk kandang, dan EM Emulsi Mikroba = moretan mikro organisme rekan petani. Untuk luas lahan 1 ha biasanya dipakai 200 – 250 m 2 untuk bedengan dengan kebutuhan bahan sekam 4 bagian, pupuk kandang 2 bagian, dan EM 13 liter gratis diberikan dari Dinas Pertanian Purwakarta melalui kelompoktani. Tambahkan EM dengan 20 liter air, campurkan dengan bahan dan masukkan ke dalam karung, tutupikat. Setelah 3 hari karungnya dibalik dan setelah 7 hari ditaburkan ke lahan bedengan yang telah disediakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Purwakarta, 2005. Setelah dilakukan pembajakantraktor, dibentuk kotakan pada lahan sawah untuk lahan persemaian benih padi. Setelah lahan persemaian ditaburi dengan campuran EM benih disebar ke dalam lajur-lajur yang sudah dibentuk. Untuk memperkecil kemungkinan kegagalan persemaian akibat gangguan fisik dan biologis, maka dilakukan pemagaran dengan plastik di sekeliling areal persemaian. Persemaian sebaiknya dilakukan di lahan yang sama atau berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami. Maksudnya agar bibit yang siap dipindah, waktu dicabut dan akan ditanami mudah diangkut dan tetap segar Utomo dan Nazaruddin, 2000. Puspitasari 2001 menyatakan bahwa untuk jumlah benih sebanyak 25-30 kg yang akan ditanam dalam 1 hektar lahan sawah, luas bedengan persemaian yang dibutuhkan dapat menggunakan seperlima bagian di satu petakan sawah. Pada lahan persemaian perlu dilakukan pembajakan atau pencangkulan 3 kali agar tanah melumpur. Kecambah yang disemai akan cepat tumbuh. Hingga umur 1 minggu kebutuhan hara masih disuplai oleh keping biji, setelah itu bedengan persemaian perlu ditabur dengan Urea sebanyak 2.5 kg, TSP 1 kg dan KCl 1 kg untuk lahan 1 ha.

2. Penanaman