Model Logit Model Fungsi Produksi

Bentuk umum persamaan tingkat penerapan teknologi pemupukan berimbang pada usahatani padi sawah di Kecamatan Plered adalah sebagai berikut: 100 x BobotTotal NilaiTotal TPT = ……………………………………..….... 4.1 dimana: TPT = Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Bobot total = 800 Hasil kriteria dari TPT yang diperoleh adalah: Tinggi, jika TPT 75 Sedang, jika TPT 60 - 75 Rendah, jika TPT 60

4.3.2. Model Logit

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peluang petani melaksanakan usahatani dengan teknologi pemupukan berimbang, maka dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan fungsi logit. Model logit didasarkan pada Fungsi Peluang Logistik Kumulatif Pyndick dan Rubinfeld, 1991, sedangkan pendugaan parameternya dilakukan dengan metode Maximum Likelihood Estimation MLE. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut: Ln ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − i i P P 1 = α + β 1 X 1 + β 2 CX 3 + β 3 RISK + β 4 P + β 5 B + β 6 PR + β 7 PUR ……..……………………………………........… 4.2 dimana: P i = Peluang petani melaksanakan program pupuk berimbang α = Intersep X 1 = Luas lahan usahatani ha CX 3 = Biaya pupuk Rp RISK = Resiko produksi kg P = Harga gabah Rp B = Keuntungan usahatani Rp PR = Pendidikan formal petani tahun PUR = Pengalaman usahatani tahun β i = Parameter peubah X i Tanda parameter yang diharapkan: β 1, β 4, β 5, β 6, β 7 0; β 2, β 3 Variabel-variabel luas lahan, biaya pupuk, resiko produksi, harga gabah, keuntungan usahatani, pendidikan dan pengalaman usahatani dipilih dalam persamaan fungsi logit di atas dengan pertimbangan bahwa variabel independen yang berhubungan dengan proses adopsi suatu teknologi Roger and Shoemaker, 1971 dipengaruhi oleh personal petani sendiri personality variable dan sosial ekonomi socioeconomic status dari petani yang akan mengadopsi suatu teknologi dalam usahataninya. Variabel pendidikan formal dan pengalaman usahatani diharapkan dapat menggambarkan sumberdaya manusia personality variable dan luas lahan, biaya pupuk, resiko produksi, harga gabah, dan keuntungan usahatani diharapkan dapat menggambarkan sosial ekonomi socioeconomic varieble.

4.3.3. Model Fungsi Produksi

Untuk menduga hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di Kecamatan Plered, digunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi produksi ini meliputi fungsi produksi untuk usahatani padi sawah dengan penerapan teknologi pemupukan berimbang dan usahatani padi sawah tanpa penerapan teknologi pemupukan berimbang, terdiri dari 6 enam variabel bebas yaitu 5 lima variabel input produksi dan 1 satu variabel dummy. Sedangkan pendugaan parameter fungsi produksinya dilakukan dengan metode kuadrat terkecil Ordinary Least Square, dengan menggunakan program Statistical Analysis SystemEconometric Time Series SASETS release 9.0, dengan fungsi produksi yang dirumuskan sebagai berikut: LnY = β + β 1 LnX 1 + β 2 LnX 2 + β 3 LnX 3 + β 4 LnX 4 + β 5 LnX 5 + λ 1 D 1 +µ …........ 4.3 dimana: Y X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 D 1 β β i , λ i µ = = = = = = = = = = Produksi padi yang dihasilkan petani sampel untuk satu kali proses produksi usahatani kg Luas lahan usahatani padi yang diusahakan petani ha Jumlah penggunaan benih padi untuk satu kali proses produksi usahatani kg Jumlah pupuk an-organik, yaitu jumlah pupuk tunggal Urea, KCl, SP-36 dan pupuk majemuk NPK, Phonska yang digunakan untuk satu kali proses produksi usahatani kg Jumlah tenaga kerja dalam keluarga yang digunakan selama satu kali proses produksi usahatani HOK Jumlah tenaga kerja luar keluarga yang digunakan selama satu kali proses produksi usahatani HOK Dummy program D 1 = 1, petani peserta program pemupukan berimbang, D 1 = 0 untuk petani non peserta program pemupukan berimbang Intersep Parameter yang diduga Kesalahan pengganggu Tanda paramerer yang diharapkan hipotesis: β 1 , β 2 , β 3 , β 4 , β 5, λ 1 Parameter untuk semua input diharapkan bertanda positif, artinya semakin besar penggunaan input maka produksi akan semakin meningkat. Variabel dummy program digunakan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program pemupukan berimbang terhadap peningkatan produksi padi sawah yang dihasilkan di Kecamatan Plered.

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN