Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bandung

5.7 Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bandung

5.7.1 Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bandung

Menurut Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Bappeda Kabupaten Bandung, wilayah ini memiliki luas sebesar 176.238,67 ha. Secara konseptual struktur tata ruang Kabupaten Bandung merupakan pola polisentrik, dengan dua pusat utama. Adanya isu regional di Kabupaten Bandung menyangkut sinergiketerpaduan rencana tata ruang wilayah perbatasan kabupaten dan kota, yaitu sinergi rencana struktur ruang antara kabupaten dan kota berbatasan di Metropolitan Bandung, rencana pola pemanfaatan ruang menyangkut kawasan lindung dan budidaya, serta pengembangan kawasan skala besar. Kabupaten Bandung memiliki arahan kebijaksanaan tata ruang yang tertuang dalam RTRWN dan RTRWP Jawa Barat, yaitu : 1. Pengembangan konsep dekonsentralisasi kegiatan perkotaan melalui peningkatan pertumbuhan di lima kota kecil Padalarang, Soreang, Banjaran, Majalaya, Cicalengka 2. Pembatasan pertumbuhan terutama ke kawasan konservasi bagian utara antara jalan tol panci dan citarum kawasan penyangga 3. Pembatasan pengembangan kawasan industri pengembangan jalur terbuka hijau, perlindungan kawasan, dan pengembangan kegiatan perumahan. Dalam perkembangannya, Kabupaten Bandung memiliki permasalahan dalam bidang lingkungan. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan, perubahan bentang alam, menurunnya kualitas udara, dan lain sebagainya yang dipicu oleh masih rendahnya pengelolaan kawasan lindung terutama Bandung Utara dan Selatan serta sempadan sungai, yang mengakibatkan penurunan luas kawasan resapan air dan sedimentasi tinggi, sehingga terjadi banjir dan menurunnya muka air tanah hampir di seluruh bagian wilayah Kabupaten Bandung. Alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Bandung menjadi sorotan dari berbagai pihak. Kabupaten Bandung memiliki arah kebijakan pengembangan sektoral, yaitu sektor industri, sektor pertanian dan kehutanan, sektor transportasi, sektor pariwisata, pos dan telekomunikasi, serta sektor perumahan dan permukiman. Arah kebijakan pada sektor kehutanan dan RTH, diarahkan pada pemantapan kawasan hutan Kabupaten Bandung sesuai dengan peruntukannya dan fungsinya sebagai hutan lindung, penyediaan RTH di seluruh bagian wilayah Kabupaten Bandung, dan penataan jalur hijau di sepanjang jalan. Untuk sektor perumahan dan permukiman yang berhubungan dengan RTH yaitu dengan pengembangan perumahan vertikal pada kawasan penduduk padat, untuk tetap menjaga keseimbangan dengan RTH terutama pada daearah yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung.

5.7.2 Pendekatan penentuan ruang terbuka hijau di Kabupaten Bandung