Perubahan luasan distribusi kelembaban udara di Kabupaten Bandung Distribusi kelembaban udara per wilayah kecamatan di Kabupaten

5.5.2 Perubahan luasan distribusi kelembaban udara di Kabupaten Bandung

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi citra landsat pada tahun 2001 dan 2009. Kabupaten Bandung mengalami perubahan luasan distribusi kelembaban. Perubahan luasan distribusi kelembaban di Kabupaten Bandung periode tahun 2001 – 2009, dapat dilihat pada Gambar 29. Gambar 29 Diagram perubahan luasan distribusi kelembaban udara di Kabupaten Bandung tahun 2001-2009. Berdasarkan Gambar 29, dapat diketahui bahwa terjadi penurunan dan peningkatan luas distribusi kelembaban di Kabupaten Bandung. Luas distribusi kelembaban yang mengalami penurunan paling besar adalah pada kelembaban 90 - 100 sebesar 21.275,10 ha. Selang kelembaban 80 - 90 juga mengalami penurunan luas sebesar 13.091,31 ha. Luas distribusi kelembaban yang mengalami peningkatan luas paling besar yaitu pada selang kelembaban 70 - 80 sebesar 27.844,74 ha. Untuk nilai distribusi kelembaban 60 - 70 mengalami peningkatan luas sebesar 73.323,30 ha. Nilai kelembaban 50 - 60 mengalami peningkatan luas distribusi kelembaban 104,22 ha, sedangkan pada distribusi kelembaban 50 mengalami peningkatan luas yang kecil yaitu sebesar 0,27 ha. Terjadinya perubahan penurunan luas kelembaban diakibatkan karena adanya perubahan tutupan lahan yang terjadi, penurunan jumlah dan luas vegetasi rapat pada kurun waktu 2001 sampai 2009 pada selang kelembaban 80 hingga 100. -40000 -20000 20000 40000 60000 80000 No data 50 50 - 60 60 - 70 70 - 80 80 - 90 90 - 10 Luas h a Kelembaban

5.5.3 Distribusi kelembaban udara per wilayah kecamatan di Kabupaten

Bandung Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi citra landsat tahun 2001 dan 2009, didapatkan klasifikasi luas distribusi kelembaban udara per wilayah kecamatan dengan selang 50 hingga 100. Data mengenai distribusi kelembaban per wilayah kecamatan terdapat pada Lampiran 6. Pada tahun 2001, distribusi kelembaban udara pada selang 50 terdapat hanya pada satu kecamatan saja, yaitu Kecamatan Baleendah dengan luas 0,09 ha atau sekitar 0,0011 dari luas Kecamatan Baleendah. Kelembaban udara pada selang 50 - 60 terdistribusi di sebelas kecamatan dari 13 kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Baleendah, Banjaran, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Margahayu, Pangalengan, Pameungpeuk, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban udara paling besar adalah Kecamatan Margaasih sebesar 14,13 ha atau 0,34 dari luas Kecamatan Margaasih. Untuk kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban udara paling kecil yaitu di Kecamatan Banjaran dan Ketapang sebesar 0,36 ha. Kelembaban udara dengan selang 60 - 70 terdistribusi pada seluruh kecamatan yang ada, Kecamatan tersebut adalah Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cimaung, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Margahayu, Pangalengan, Pameungpeuk, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan Margaasih merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban sebesar 438,84 ha atau sebesar 10,69 dari luas wilayah Kecamatm Margaasih, dan kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil terdapat pada Kecamatan Pasirjambu sebesar 32,31 ha atau 0,06 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Distribusi kelembaban udara pada selang 70 - 80 tersebar di seluruh kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Luas distribusi kelembaban paling besar terdapat di Kecamatan Pangalengan yaitu sebesar 1.804,14 ha atau 4,62 dari luas Kecamatan Pangalengan. Sedangkan Kecamatan Margahayu merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban paling kecil sebesar 290,70 ha atau 27,74. Kelembaban udara pada selang 80 - 90 terdistribusi di semua kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Luas distribusi kelembaban terbesar pada selang ini terdapat di Kecamatan Ciwidey sebesar 8.323,38 ha atau 17,85 dari luas Kecamatan Ciwidey, dan untuk luasan distribusi terkecil terdapat pada Kecamatan Margahayu dengan luas 7,56 ha atau sebesar 0,72 dari luas Kecamatan Margahayu. Kelembaban udara untuk selang 90 - 100 terdistribusi di 12 kecamatan dari 13 kecamatan di Kabupaten Bandung. Kecamatan tersebut yaitu Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cimaung, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Pangalengan, Pameungpeuk, Pasirjambu, dan Soreang. Wilayah kecamatn yang memiliki luas distribusi terbesar adalah Kecamatan Pasirjambu yaitu sebesar 1.0042,9 ha atau 20,03 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Sedangkan kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban terkecil adalah Kecamatan Bojongsoang sebesar 2,07 ha atau 0,33 dari luas Kecamatan Bojongsoang. Tahun 2009 distribusi kelembaban udara pada selang 50 terdapat hanya pada satu kecamatan penelitian saja, yaitu Kecamatan Ciwidey dengan luas 0,36 ha atau sekitar 0,0008 dari luas Kecamatan Ciwidey. Kelembaban udara 50 - 60 terdistribusi di sembilan kecamatan dari tiga belas kecamatan pada lokasi penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan tersebut yaitu Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Ciwidey, Dayeuhkolot, Pangalengan, Pameungpeuk, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban udara paling besar adalah Kecamatan Pangalengan sebesar 128,16 ha atau 0,33 dari luas Kecamatan Pangalengan. Kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban udara paling kecil yaitu di Kecamatan Banjaran sebesar 0,18 ha atau 0,00012 dari luas Kecamatan Banjaran. Kelembaban udara dengan selang 60 - 70 terdistribusi pada seluruh kecamatan penelitian. Kecamatan tersebut adalah Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cimaung Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Margahayu, Pangalengan, Pameungpeuk, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan Pangalengan merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban sebesar 1.709,46 ha atau sebesar 4,38 dari luas wilayah Kecamatan Pangalengan, dan kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil terdapat pada Kecamatan Pasirjambu sebesar 337,23 ha atau 0,67 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Distribusi kelembaban udara pada selang 70 - 80 tersebar di seluruh kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Luas distribusi kelembaban paling besar terdapat di Kecamatan Ciwidey yaitu sebesar 10.139,3 ha atau sebesar 21,74 dari luas Kecamatan Ciwidey. Kecamatan Margahayu merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban paling kecil sebesar 84,15 ha atau 8,03. Kelembaban udara pada selang 80 - 90 terdistribusi di 12 kecamatan dari 13 kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan tersebut yaitu Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cimaung, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Pangalengan, Pameungpeuk, Pasirjambu, dan Soreang. Luas distribusi kelembaban terbesar pada selang ini terdapat di Kecamatan Ciwidey sebesar 4.440,0 ha ha atau 9,52 dari luas Kecamatan Ciwidey, dan untuk luasan distribusi terkecil terdapat pada Kecamatan Pameungpeuk dengan luas 1,53 ha atau sebesar 0,02 dari luas Kecamatan Pameungpeuk. Kelembaban udara untuk selang 90 - 100 terdistribusi di enam kecamatan dari 13 kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan tersebut yaitu Banjaran, Cimaung Ciwidey, Dayeuhkolot, Pangalengan, dan Soreang. Wilayah kecamatan yang memiliki luas distribusi terbesar adalah Kecamatan Dayeuhkolot yaitu sebesar 1,89 ha atau 0,10 dari luas Kecamatan Dayeuhkolot. Sedangkan kecamatan yang memiliki luas distribusi kelembaban terkecil adalah Kecamatan Cimaung sebesar 0,27 ha atau 0,002 dari luas Kecamatan Cimaung.

5.6 Distribusi THI Temperature Humidity Index di Kabupaten Bandung