Perubahan luasan distribusi suhu permukaan di Kabupaten Bandung Distribusi suhu permukaan per wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung

pada daerah kota yang panas akibat pantulan panas matahari dari gedung bertingkat dan juga aspal. Keadaan adanya pantulan panas matahari yang berasal dari gedung-gedung, akan menghasilkan suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Oleh karena itu ruang terbuka hijau berperan penting dalam perkotaan karena setiap pengurangan luasan ruang terbuka hijau akan berakibat naiknya suhu udara dengan nilai relatif lebih besar pada wilayah perkotaan dibandingkan dengan kabupaten Effendi 2007.

5.3.4 Perubahan luasan distribusi suhu permukaan di Kabupaten Bandung

Selama periode tahun 2001-2009, berdasarkan perhitungan luasannya Kabupaten Bandung telah mengalami perubahan pada distribusi suhu permukaan pada distribusi tutupan lahannya. Perubahan luasan suhu permukaan Kabupaten Bandung periode tahun 2001-2009 disajikan dalam Gambar 19. Gambar 19 Perubahan luasan suhu permukaan Kabupaten Bandung tahun 2001 – 2009. Berdasarkan Gambar 19, terlihat bahwa nilai suhu mengalami peningkatan dan penurunan luasan distribusi. Pada suhu 21 C, 21 C - 22 C, 22 C - 23 C, 23 C - 24 C, 24 C - 25 C, dan 29 C - 30 C terjadi penurunan luasan di Kabupaten Bandung. Nilai suhu permukaan yang mengalami penurunan luasan paling besar adalah pada selang suhu 21 C - 22 C sebesar 1.414,89 ha. Sedangkan untuk luasan suhu yang mengalami peningkatan yaitu pada suhu 25 C -2000 -1500 -1000 -500 500 1000 1500 No data 21 21 - 22 22 - 23 23 - 24 24 - 25 25 - 26 26 - 27 27 - 28 28 - 29 29 - 30 30 - 31 31 - 32 32 - 33 = 33 Luas h a Suhu C - 26 C, 26 C - 27 C, 27 C - 8 C, 28 C - 29 C, 30 C - 31 C, 31 C - 32 C, 32 C - 33 C, dan ≥33 C. Nilai suhu permukaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah pada distribusi suhu 26 C - 27 C sebesar 1.228,14 ha. Terjadinya penurunan vegetasi rapat yang terjadi pada lokasi penelitian di Kabupaten Bandung, disebabkan karena terjadinya peningkatan lahan terbangun yang berakibat suhu menjadi meningkat. Perubahan distribusi suhu Kabupaten Bandung periode tahun 2001 –2009 dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20 Peta sebaran suhu permukaan pada lokasi penelitian di Kabupaten Bandung tahun 2001 dan 2009. 51

5.3.5 Distribusi suhu permukaan per wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi citra landsat 7 ETM tahun 2001 dan 2009, didapatkan nilai distribusi suhu Kabupaten Bandung pada selang 21 C s ampai dengan ≥33 C. Data mengenai perhitungan besarnya luasan distribusi spasial suhu permukaan perkecamatan pada lokasi penelitian di Kabupaten Bandung periode tahun 2001 dan 2009 terdapat pada Lampiran 5. Pada tahun 2001, nilai suhu 21 C terdistribusi pada 12 wilayah kecamatan dari 13 kecamatan, yaitu Kecamatan Margahayu. Luasan distribusi spasial suhu permukaan 21 C yang terbesar adalah pada Kecamatan Pasirjambu yaitu sebesar 13.889,61 ha atau sebesar 27,70 dari luasan Kecamatan Pasirjambu. Luasan distribusi spasial suhu terkecil adalah pada Kecamatan Bojongsoang sebesar 4,32 ha atau 0,091 dari luas kecamatan ini. Distribusi spasial suhu permukaan pada selang 21 C - 22 C terdistribusi pada semua kecamatan, yaitu Kecamatan Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cimaung, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Margahayu, Pameungpeuk, Pangalengan, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki luasan distribusi spasial suhu permukaan terbesar pada selang 21 C - 22 C adalah Kecamatan Ciwidey sebesar 2.552,04 ha atau sebesar 5,47 dari luas Kecamatan Ciwidey. Luasan terkecil dari 13 kecamatan yang ada adalah Kecamatan Margahayu dengan luas 0,18 ha atau 0,0017 dari luas Kecamatan Margahayu. Nilai suhu permukaan pada selang 22 C - 23 C terdapat di semua kecamatan. Kecamatan Pangalengan merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi spasial suhu padas selang 22 C - 23 C yaitu sebesar 2.249,91 ha atau 5,77 dari luas kecamatan Pangalengan. Luasan distribusi terkecil terdapat pada Kecamatan Margahayu seluas 7,38 ha atau 0,70 dari luas wilayah Kecamatan Margahayu. Suhu pada selang 23 C - 24 C tersebar di 13 kecamatan yang ada. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling besar adalah Kecamatan Pangalengan seluas 906,03 ha atau 2,32 dari luasan Kecamatan Pangalengan, sedangkan untuk luasan distribusi suhu terkecil terdapat pada Kecamatan Margahayu seluas 38,34 ha atau 3,66 dari luas Kecamatan Margahayu. Distribusi suhu permukaan pada selang 24 C - 25 C terdistribusi pada seluruh kecamatan penelitian. Pada selang suhu ini, luasan suhu terbesar yaitu pada Kecamatan Baleendah seluas 518,67 ha atau 6,33, dan untuk luasan distribusi suhu terkecil adalah pada Kecamatan Margahayu 60,21 ha atau sebesar 5,74 dari luas Kabupaten Margahayu. Suhu dengan selang 25 C - 26 C terdistribusi juga pada semua kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan yang memiliki luasan distribusi terbesar pada distribusi suhu ini adalah Kecamatan Pangalengan dengan luasan 485,46 ha atau sebesar 1,24 dari luasan Kecamatan Pangalengan. Luasan terkecil pada selang suhu ini adalah Kecamatan Dayeuhkolot seluas 122,31 ha atau 6,43 dari luasan kecamatan ini. Suhu pada selang 26 C - 27 C terdistribusi pada semua kecamatan penelitian. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling besar adalah Kecamatan Baleendah seluas 149,67 ha atau sebesar 1,83 dari Kecamatan Baleendah, dan kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terkecil terdapat pada Kecamatan Ciwidey sebesar 45,81 ha atau 0,09 dari luas Kecamatan Ciwidey. Suhu pada selang 27 C - 28 C terdistribusi pada semua kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Luas distribusi suhu pada selang ini yang paling besar terdapat di Kecamatan Margaasih sebesar 169,92 ha atau sebesar 4,14 dari seluruh luas Kecamatan Margasih. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling kecil adalah pada Kecamatan Pasirjambu seluas 16,2 ha atau sebesar 0,003 dari luas Kecamatan pasirjambu. Distribusi suhu pada selang 28 C - 29 C tersebar pada semua kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar pada suhu 28 C - 29 C yaitu Kecamatan Margaasih seluas 96,75 ha atau 2,36 dari luas Kecamatan Margaasih, dan untuk kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah Kecamatan Cimaung dengan luas 2,25 ha atau 0,019 dari luas Kecamatan Cimaung. Suhu dengan selang 29 C - 30 C terdistribusi pada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar pada selang suhu ini adalah Kecamatan Margaasih seluas 110,61 ha atau 2,69 dari luas Kecamatan Margaasih, sedangkan kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil yaitu Kecamatan Cimaung dengan luas 0,36 ha atau sebesar 0,003 dari luasan kecamatan ini. Nilai suhu permukaan pada selang 30 C - 31 C terdistribusi di sebelas kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung. Kecamatan tersebut diantaranya adalah Kecamatan Baleendah, Banjaran, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Margahayu, Pameungpek, Pangalengan, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar adalah Kecamatan Margaasih sebesar 14,04 ha atau sebesar 0,34 dari luas Kecamatan Margaasih. Kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil pada selang ini yaitu Kecamatan Banjaran dan Ketapang dengan luas 0,36 ha. Suhu dengan nilai 31 C - 32 C terdistribusi di delapan kecamatan dari 13 kecamatan. Kecamatan yang termasuk dalam selang suhu yaitu Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Margaasih, Margahayu, Pameungpeuk, Pangalengan, Pasirjambu dan Soreang. Kecamatan yang memiliki distribusi suhu terluas pada 31 C - 32 C ini adalah Kecamatan Bojongsoang sebesar 2,79 ha atau 0,006 dari luas Kecamatan Bojongsoang. Luas distribusi suhu terkecil terdapat pada Kecamatan Pasirjambu yaitu seluas 0,18 ha atau sebesar 0,0003 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Suhu dengan nilai 32 C - 33 C terdistribusi di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Pameungpeuk dan Pangalengan. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar adalah Kecamatan Pameungpeuk dan Pangalengan sebesar 0,36 ha, dan kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil adalah Kecamatan Baleendah sebesar 0,09 ha atau 0,001 dari luas Kecamata Baleendah. Suhu dengan nilai ≥33 C terdistribusi hanya di dua kecamatan saja dari 13 kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot. Kecamatan Baleendah merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling besar yaitu 0,45 ha atau sebesar 0,0055 dari luas Kecamatan Baleendah, sedangkan Kecamatan Dayeuhkolot memiliki luas sebesar 0,18 ha atau 0,0095 dari luas kecamatan ini. Tahun 2009, nilai suhu 21 C terdistribusi pada 12 wilayah kecamatan dari 13 kecamatan penelitian, yaitu Kecamatan Margahayu. Untuk luasan distribusi spasial suhu permukaan 21 C yang terbesar adalah pada Kecamatan Pasirjambu yaitu sebesar 14.298,66 ha atau sebesar 28,52 dari luasan Kecamatan Pasirjambu. Luasan distribusi spasial suhu terkecil adalah pada Kecamatan Margaasih 11,43 ha atau 0,27 dari luas kecamatan ini. Distribusi spasial suhu permukaan pada selang 21 C - 22 C terdistribusi pada semua kecamatan penelitian, yaitu Kecamatan Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Cimaung, Ciwidey, Dayeuhkolot, Ketapang, Margaasih, Margahayu, Pameungpeuk, Pangalengan, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki luasan distribusi spasial suhu permukaan terbesar pada selang 21 C - 22 C adalah Kecamatan Ciwidey sebesar 2.040,3 ha atau sebesar 4,37 dari luas Kecamatan Ciwidey. Luasan terkecil dari 13 kecamatan yang ada adalah Kecamatan Margahayu dengan luas 0,54 ha atau 0,051 dari luas Kecamatan Margahayu. Nilai suhu permukaan pada selang 22 C - 23 C terdapat di semua kecamatan penelitian. Kecamatan Pangalengan merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi spasial suhu padas selang 22 C - 23 C yaitu sebesar 2.269,44 ha atau 5,81 dari luas Kecamatan Pangalengan. Sedangkan untuk luasan distribusi terkecil terdapat pada Kecamatan Margahayu seluas 7,29 ha atau sebesar 0,70 dari luas wilayah Kecamatan Margahayu. Suhu pada selang 23 C - 24 C tersebar di seluruh kecamatan penelitian. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling besar adalah Kecamatan Pangalengan seluas 1.018,62 ha atau 2,61 dari luasan Kecamatan Pangalengan, sedangkan untuk luasan distribusi suhu terkecil terdapat pada Kecamatan Margahayu seluas 25,11 ha atau 2,40 dari luas Kecamatan Margahayu. Distribusi suhu permukaan pada selang 24 C - 25 C terdistribusi pada seluruh kecamatan yang menjadi lokasi penelitian. Pada selang suhu ini, luasan suhu terbesar yaitu pada Kecamatan Pangalengan seluas 720,27 ha atau 1,85, dan untuk luasan distribusi suhu terkecil adalah pada Kecamatan Margahayu 51,21 ha atau sebesar 4,88 dari luas Kabupaten Margahayu. Suhu dengan selang 25 C - 26 C terdistribusi juga pada semua kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan yang memiliki luasan distribusi terbesar pada distribusi suhu ini adalah Kecamatan Pangalengan dengan luasan 754,56 ha atau sebesar 1,93 dari luasan Kecamatan Pangalengan. Sedangkan untuk luasan terkecil pada selang suhu ini adalah Kecamatan Margahayu seluas 114,93 ha atau 10,97 dari luasan kecamatan ini. Suhu pada selang 26 C - 27 C terdistribusi pada semua kecamatan penelitian. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling besar adalah Kecamatan Pangalengan seluas 348,75 ha atau sebesar 0,89 dari Kecamatan Pangalengan, dan kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terkecil terdapat pada Kecamatan Pasirjambu sebesar 65,07 ha atau 0,13 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Suhu pada selang 27 C - 28 C terdistribusi pada semua kecamatan penelitian di wilayah Kabupaten Bandung. Luas distribusi suhu pada selang ini yang paling besar terdapat di Kecamatan Baleendah sebesar 337,14 ha atau sebesar 4,11 dari seluruh luas Kecamatan Baleendah. Sedangkan kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling kecil adalah pada Kecamatan Pasirjambu seluas 39,15 ha atau sebesar 0,07 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Distribusi suhu pada selang 28 C - 29 C tersebar pada seluruh kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar pada suhu 28 C - 29 C yaitu Kecamatan Pangalengan seluas 129,51 ha atau 0,33 dari luas Kecamatan Pangalengan, dan untuk kecamatan yang memiliki luas terkecil adalah Kecamatan Pameungpeuk dengan luas 5,76 ha atau 0,11 dari luas Kecamatan Pameungpeuk. Suhu dengan selang 29 C - 30 C terdistribusi pada semua kecamatan yang menjadi lokasi penelitian yang ada di Kabupaten Bandung. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar pada selang suhu ini adalah Kecamatan Pangalengan seluas 117,99 ha atau 0,30 dari luas Kecamatan Pangalengan, sedangkan kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil yaitu Kecamatan Ketapang dengan luas 1,71 ha atau sebesar 0,04 dari luasan kecamatan ini. Nilai suhu permukaan pada selang 30 C - 31 C terdistribusi di sembilan kecamatan dari 13 kecamatan penelitian di Kabupaten Bandung, Kecamatan tersebut diantaranya adalah Kecamatan Baleendah, Banjaran, Bojongsoang, Ciwidey, Dayeuhkolot, Pameungpek, Pangalengan, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar adalah Kecamatan Pangalengan sebesar 50,58 ha atau sebesar 0,13 dari luas Kecamatan Pangalengan. Kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil pada selang ini yaitu Kecamatan Baleendah dan Banjaran dengan luas 0,45 ha. Suhu dengan nilai 31 C - 32 C terdistribusi di delapan kecamatan dari tiga 13 kecamatan. Kecamatan yang termasuk dalam selang suhu yaitu Kecamatan Baleendah, Bojongsoang, Ciwidey, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Pangalengan, Pasirjambu, dan Soreang. Kecamatan yang memiliki distribusi suhu terluas pada 31 C - 32 C ini adalah Kecamatan Pangalengan sebesar 53,64 ha ha atau 0,14 dari luas Kecamatan Pangalengan. Luas distribusi suhu terkecil terdapat pada Kecamatan Soreang yaitu seluas 0,36 ha atau sebesar 0,003 dari luas Kecamatan Pasirjambu. Suhu dengan nilai 32 C - 33 C terdistribusi di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Pasirjambu dan Pangalengan. Kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu terbesar adalah Kecamatan Pangalengan sebesar 24,93 ha atau 0,063, dan kecamatan yang memiliki luas distribusi terkecil adalah Kecamatan Pasirjambu sebesar 0,18 ha atau 0,001 dari luas Kecamatan Baleendah. Suhu dengan nilai ≥33 C terdistribusi hanya di tiga kecamatan saja dari 13 kecamatan yaitu Kecamatan Ciwidey, Pangalengan dan Pasirjambu. Kecamatan Pangalengan merupakan kecamatan yang memiliki luas distribusi suhu paling besar yaitu 25,92 ha atau sebesar 0,06 dari luas Kecamatan Pangalengan, sedangkan Kecamatan Pasirjambu memiliki luas sebesar 0,27 ha atau 0,0005 dari luas kecamatan ini.

5.4 Hubungan Normalized Difference Vegetation Index NDVI dengan Suhu