Hubungan kelembaban udara dengan tutupan lahan

5.5.1 Hubungan kelembaban udara dengan tutupan lahan

Berdasarkan hasil interpretasi citra landsat 7 ETM tahun 2001 dan 2009, kelembaban dan tutupan lahan memiliki korelasi. Setiap tipe penutupan lahan memiliki distribusi kelembaban udara yang berbeda pula. Pada Gambar 27, dapat diketahui distribusi kelembaban udara pada tipe penutupan lahan di Kabupaten Bandung tahun 2001. Gambar 27 Diagram hubungan antara kelembaban udara tahun 2001 dengan tutupan lahan tahun 2001. Berdasarkan Gambar 27, diketahui bahwa sebaran kelembaban udara dari sekitar 50 sampai lebih dari 90. Tutupan lahan berupa vegetasi rapat berada pada distribusi kelembaban 70 hingga ≥90. Luas distribusi kelembaban terbesar terdapat pada selang 90 - 100 yaitu sebesar 8.400,69 ha. Vegetasi jarang memiliki luas distribusi kelembaban yaitu menyebar dari 50 - 100. Luas distribusi kelembaban untuk tipe tutupan lahan vegetasi jarang sebesar 5.150,88 ha pada selang 80 - 90. Tipe penutupan lahan berupa lahan terbangun menyebar pada semua kelas kelembaban dari 50 - 100. Pada tipe tutupan lahan ini, luas distribusi kelembaban yang paling besar adalah pada selang 80 - 90 sebesar 5.088,15 ha. Lahan terbuka memiliki sebaran luas kelembaban paling besar adalah pada selang 80 - 90 sebesar, 7.907,22 ha. Sawah memiliki sebaran kelembaban 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 Tidak ada data Badan air Vegetasi rapat Sawah Vegetasi jarang Lahan terbangun Lahan terbuka Semak berkisar dari 60 - ≥90 dengan luasan distribusi kelembaban paling besar adalah pada selang 70 - 80 dan memiliki luas 2.217,51 ha. Sedangkan semak memiliki distribusi kelembaban dari 60 - 90 dengan luasan terbesar pada selang 80 - 90, dengan luas 1.468,80 ha. Pada tahun 2009, distribusi kelembaban udara berkisar dari 50 - ≥90. Tutupan lahan berupa vegetasi rapat berada pada distribusi kelembaban 60 - ≥90. Luas distribusi kelembaban terbesar terdapat pada selang 80 - ≥90 yaitu sebesar 14.716,80 ha. Vegetasi jarang memiliki luas distribusi kelembaban yaitu menyebar dari 50 - 90. Luas distribusi kelembaban untuk tipe tutupan lahan vegetasi jarang sebesar 12.333,42 ha pada selang 70 - 80. Tipe penutupan lahan berupa lahan terbangun menyebar pada semua kelas kelembaban dari 50 - 100. Pada tipe tutupan lahan ini, luas distribusi kelembaban yang paling besar adalah pada selang 70 - 80 sebesar 14.600,61 ha. Lahan terbuka memiliki sebaran kelembaban 50 - 90. Luas kelembaban paling besar adalah pada selang 70 - 80 sebesar 3.896,55 ha. Sawah memiliki sebaran kelembaban berkisar dari 60 - 90 dengan luasan distribusi kelembaban paling besar adalah pada selang 70 - 80 dan memiliki luas 1.066,59 ha. Sedangkan semak memiliki distribusi kelembaban dari 70 - 90 dengan luasan terbesar pada selang 70 - 80, dengan luas 2.505,24 ha. Distribusi kelembaban udara dengan tutupan lahannya dapat dilihat pada Gambar 28. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Kelembaban Tidak ada data Badan air Vegetasi rapat Sawah Vegetasi jarang Lahan terbangun Lahan terbuka Semak Gambar 28 Diagram hubungan antara kelembaban udara tahun 2009 dengan tutupan lahan tahun 2009.

5.5.2 Perubahan luasan distribusi kelembaban udara di Kabupaten Bandung