KAROTENOID Proses pembuatan produk emulsi kaya β-karoten dari minyak sawit merah dengan high pressure homogonizer

6 Pada umumnya pemanfaatan minyak sawit masih didominasi untuk produk pangan. Menurut Muchtadi 1997 sekitar 90 minyak sawit digunakan untuk produk-produk pangan seperti minyak goreng, minyak salad, margarin, shortening, vanaspati, dan sebagainya, sedangkan sisanya 10 digunakan untuk produk-produk nonpangan. Berbeda dengan minyak sawit, MSM tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai minyak goreng, karena karoten yang terkandung di dalamnya mudah rusak karena suhu tinggi. Minyak ini lebih dianjurkan untuk digunakan sebagai minyak makan dalam menumis sayur, minyak salad, dan vahan fortifikan. Kandungan karoten yang tinggi menyebabkan MSM berwarna kemerahan. Olson 1991 menganjurkan diberikannya 7 ml MSM setiap hari untuk nutrisi anak-anak sekolah di India yang mengkonsumsi makanan kaya β-karoten dari MSM, ternyata terjadi peningkatan retinol dalam hati dan serum darah. Namun, rasa dan aroma MSM kurang enak sehingga kurang disukai oleh balita. Tabel 4. Perbandingan karakteristik MSM PPKS 1997, Sirajjudin 2003, Mas’ud 2007, dan Puspitasari 2008 Parameter PPKS 1997 Sirajjudin 2003 Mas’ud 2007 Puspitasari 2008 Asam Lemak Bebas 0,11 0,02 0,17 0,16 Kadar Air , bb 0,02 0,01 0,07 0,002 Bil. Iod gl 2 100g MSM 56 55 45,8 45,6 Bil. Peroksida meqkg MSM 6,1 0,86 5,9 5,8 Bil. Penyabunan mgKOHg MSM 198 197 193,8 193,21 Total Karoten ppm 500 650 492 533

C. KAROTENOID

Karotenoid merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, jingga, merah jingga, serta larut dalam minyak Winarno 1999. Sebagian besar sumber vitamin A adalah karoten yang banyak terdapat dalam bahan-bahan nabati. Sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyak mengandung karoten. Tubuh manusia mempunyai kemampuan mengubah sejumlah besar karoten menjadi vitamin A retinol, sehingga karoten disebut provitamin A Winarno 1999. Karotenoid mempunyai struktur dasar delapan satuan isoprenoid yang tersusun seakan- akan dua satuan 20 karbon. Karotenoid dibagi dua golongan yaitu karoten yang merupakan hidrokarbon dan xantofil yang mengandung oksigen dalam bentuk hidroksil, metoksil, karboksil, keto, atau epoksi. Cara penggolongan lainnya, karotenoid dibagi menjadi tiga golongan: 1 asiklik seperti likopen, 2 monosiklik seperti -karoten, dan 3 bisiklik seperti α-karoten dan β-karoten deMan 1997. Dari fungsinya karotenoid dibagi atas dua golongan yaitu bersifat nutrisi aktif, seperti β-karoten dan non nutrisi aktif seperti fucosantin, neosantin, dan violasantin Tan 1990. Karotenoid termasuk senyawa lipid yang dapat larut dalam senyawa lipid lainnya sehingga disebut lipofilik, dan pelarut lemak seperti aseton, alkohol, dietil eter, dan kloroform. Karoten larut dalam pelarut non polar seperti eter dan heksana, sedangkan xantofil larut sempurna di pelarut polar s k t t b E d d p o P s l a a t p s p ± β b d b s m seperti alcohol Bentu vitamin A, d karoten juga m tinggi dari ben terdapat dalam berjalan sangat 1981. Winar Equivalen RE dikonversi di d dikonversi men Menu pengolahan pa oleh panas. P Pemanasan sam stereoisomer m Menu lemak tidak jen asam lemak leb ada faktor yang terlindungi leb Fakto pangan adalah sehingga sensi peroksida, dan Karot ±54,4, τ-karo 2000, kadar k β-karoten, dan baik dipandang Menu dalam minyak biasanya mem stabil dibandin merah lebih mu l. Karotenoid ju uk β-karoten m dan -karoten m mempengaruhi a ntuk cis Iwas m bentuk all- β-k t lambat dan pe G rno 1999 m E, 1 RE = 1 µg r dalam tubuh me njadi vitamin A urut Klaui dan angan dan peny anas akan me mpai dengan s mengalami peru urut Chichester nuh jika diband bih mudah men g menyebabka bih lama. or penting yang oksidasi oleh o tif terhadap ok n bahan pengok tenoid yang ter oten ±3,3, lik karotenoid pad n kadar tokofe g dari segi nutr urut Combs 19 k yang merupa mbentuk komple ngkan dengan k udah diserap o uga disebut hid mempunyai akti memiliki 40-50 aktivitas vitami saki dan Mura karoten. Isomer engaruhnya terh Gambar 2. Stru menyatakan ba retinol = 6µg β enjadi vitamin A sekitar 60-70 Bauernfeind 1 yimpanan adal endekomposisi suhu 60 C tida ubahan. r et al. 1970 dingkan dengan nerima radikal an oksidasi, asa g mempengaru oksigen udara ksidasi. Oksida ksidasi lainnya rdapat dalam m kopen ±3,8, da minyak saw rol sebesar 44 risi Jatmika da 992, karoten da akan medium ek dengan pro karoten minyak oleh tubuh. drofobik karena ivitas 100 v 0 vitamin A in A. Bentuk tr akoshi 1992. risasi dapat saja hadap aktivitas uktur β-karoten ahwa aktivitas β-karoten = 12 A diatur dalam 0 Bender 20 1981, faktor u ah oksidasi ole karotenoid d ak mengakibatk , karotenoid le n penyimpanan bebas dibandi am lemak akan uhi struktur ka a dan pengaruh asi karoten dipe Klaui dan Ba minyak sawit m dan xantofil ± wit merah yaitu 68 ppm. Karak an Guritno 199 alam minyak s pelarutnya. D tein atau teres k sawit mentah a tidak dapat la itamin A, α-ka Klaui dan Ba rans memiliki d Secara alami a berlangsung d s vitamin A rela n Fennema 19 s provitamin µg provitamin m proses metabo 006. utama yang me eh oksigen uda dan mengakiba kan terjadinya ebih tahan disi n dalam asam le ngkan dengan n teroksidasi ter aroten selama h panas. Karote ercepat dengan auerfeind 1981 merah terdiri dar ±2,2 Naibah sebesar 550 p kter ini membu 96. awit mentah te Di dalam sayur terifikasi deng h sehingga karo arut air. aroten memilik auerfeind 1981 derajat aktivitas karoten dalam dalam suhu kam atif kecil Klau 996 A dinyatakan n A dari karoten olik. Persentas empengaruhi ka ara maupun pe atkan perubaha dekomposisi k impan dalam l emak jenuh. H karotenoid. Ak rlebih dahulu d pengolahan d enoid mempun n adanya cahay . ri α-karoten ±3 ho 1990. Menu ppm sebanyak uat minyak saw erdapat dalam b ran dan buah- gan asam lemak otenoid di dala ki aktivitas 50- . Bentuk isom s vitamin A leb m bahan pang mar, tetapi reak ui dan Bauerfein n dalam Retin n lain. β-karot se β-karoten yan arotenoid selam erubahan strukt an stereoisome karotenoid teta lingkungan asa al ini disebabk kibatnya, apab dan karoten ak an penyimpan nyai ikatan gan ya, logam, pana 36,2, β-karot urut Kritchevsk 375 ppm adal wit merah sang bentuk bebas d -buahan, karot k sehingga leb am minyak saw 7 54 mer bih gan ksi nd nol ten ng ma tur er. api am kan ila kan nan nda as, ten ky lah gat dan ten bih wit 8 Menurut Gaziano 1990, karotenoid dapat berperan sebagai antioksidan karena struktur molekulnya mempunyai ikatan ganda yang sangat mudah mengalami oksidasi secara acak menurut kinetika reaksi ordo pertama. β-karoten sebagai salah satu zat gizi mikro di dalam minyak sawit mempunyai beberapa aktivitas biologis yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain untuk menanggulangi kebutaan karena xeroftalmia, mengurangi peluang terjadinya penyakit kanker, proses penuaan yang terlalu dini, meningkatkan imunitas tubuh, dan mengurangi terjadinya penyakit degeneratif. β-karoten juga bersifat antiarterosklerosis. Kemampuan ini menyebabkan β-karoten dapat digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskuler. Kandungan karotenoid pada beberapa pangan nabati dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kandungan karotenoid pada beberapa pangan nabati Jenis tanaman Kandungan karotenoid RE 100g Minyak sawit merah 30.000 Wortel 2.000 Daun sayur-sayuran 685 Aprikot 250 Tomat 100 Pisang 30 Air jeruk 8 Sumber : Choo 1994

D. EMULSI