MINYA Proses pembuatan produk emulsi kaya β-karoten dari minyak sawit merah dengan high pressure homogonizer

b b B C s a m v 2 m m t j s s a I 8 s d o s P k y P Sifat f bias, titik cair, beberapa sifat

B. MINYA

Minya Elaeis guienen CPO yang da sawit merah se adanya proses mempertahank vahan pewarna 2000. Menuru menurut Ketar menyerap zat w Minya 1991, sebany tokoferol ini ti juga aktif seba semakin disada saat ini telah di ada MSM yan Indonesia. Sala 1997, penelit 85 dan deas secara penyari deasidifikasi m optimasi prose suhu proses 60 Puspitasari 2 kombinasi lam yang dihasilka Puspitasari 20 fisika dan kim , titik didih b kimia minyak AK SAWIT ak sawit merah nsis JACQ ya alam proses pe ecara umum sa s pemucatan kan kandungan a tak terlarut a ut Helena 200 ren 2005, ara warna sebanya ak sawit mera yak kurang leb idak hanya pen agai vitamin, y arinya peranan ikembangkan d ng dijual secara ah satunya yait ti dari PPKS M sifidikasi deng ingan vakum. menggunakan es deasidifikasi 0 , dan lama 008 melapor ma pengadukan an oleh Jatmik 008 diperlihatk ia minyak saw boiling point, sawit dapat dil MERAH h merupakan ha ang biasanya d engolahannya w ama dengan mi bleaching p n karotenoidny atau bersifat ko 03, sekitar 80 ang aktif blea k 95 – 97 da Gambar ah mengandung bih 800 ppm to nting karena pe yaitu vitamin E n penting karote di Malaysia seb a komersial. N tu oleh Pusat P Medan mempro gan natrium kar Proses yang s larutan natriu dan melapork proses selama rkan bahwa p 60 rpm dipilih ka dan Guritno kan pada Tabel wit meliputi war bilangan iod, lihat pada Tabe asil ekstraksi se disebut minyak warna merah t inyak sawit me pada produksi ya. Pemucatan oloid yang mem 0 karotenoid aching agent s ari total zat wa r 1. Minyak sa g karoten sebe okoferol terdap eranannya seba E. Minyak sawi enoid bagi kes bagai produk b Namun, penelit enelitian Kelap duksi MSM m rbonat 20 p sama dilakukan um karbonat 1 an bahwa pros 25 menit adal proses deasidik sebagai kondis o PPKS 19 l 4. rna, bauflavor bilangan peny el 3. erabut daging k sawit mentah tetap dipertaha entah, hanya y i minyak saw bleaching m mberi warna p hilang selama sebesar 0,1 – 0 arna yang terda awit merah esar 600–1000 pat dalam miny agai antioksida it merah mulai ehatan manusi baru, tetapi di In tian tentang M pa Sawit PPKS melalui proses d pada suhu ruan n oleh Sirajjud 0 . Mas’ud es deasidifikas lah kondisi dea kasi menggun si optimum. Pe 97, Sirajjudin r, kelarutan, bo yabunan Keta mesokrap bua h atau kasar C ankan. Proses p yang membeda wit merah. Tu menghilangkan ada minyak N a proses bleach 0,2 dari ber apat pada miny 0 ppm. Menuru yak sawit. Kel an alami tetapi i dikembangka a. Minyak saw ndonesia samp MSM telah bany S Medan. Jatm degumming den ng, kemudian s din 2003, tet 2007 melak si menggunaka asidifikasi yang nakan NaOH erbandingan ka n 2003, Mas obot jenis, inde aren 2005. Ni ah tanaman saw Crude Palm O produksi miny akan adalah tid ujuannya adal n sebagian bes Nagendran et a hing. Sedangk rat minyak dap ak sawit kasar ut Sukarjo et a lompok senyaw secara fisiolog an seiring deng wit merah MSM pai saat ini belu yak dilakukan mika dan Guritn ngan asam fosf sabun dipisahk tapi pada pros kukan peneliti an NaOH 11,1 g paling optim 11,1 deng arakteristik MS s’ud 2007, d 5 eks lai wit Oil, yak dak lah sar al., kan pat . al. wa gis gan M um di no fat kan ses ian , mal. gan SM dan 6 Pada umumnya pemanfaatan minyak sawit masih didominasi untuk produk pangan. Menurut Muchtadi 1997 sekitar 90 minyak sawit digunakan untuk produk-produk pangan seperti minyak goreng, minyak salad, margarin, shortening, vanaspati, dan sebagainya, sedangkan sisanya 10 digunakan untuk produk-produk nonpangan. Berbeda dengan minyak sawit, MSM tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai minyak goreng, karena karoten yang terkandung di dalamnya mudah rusak karena suhu tinggi. Minyak ini lebih dianjurkan untuk digunakan sebagai minyak makan dalam menumis sayur, minyak salad, dan vahan fortifikan. Kandungan karoten yang tinggi menyebabkan MSM berwarna kemerahan. Olson 1991 menganjurkan diberikannya 7 ml MSM setiap hari untuk nutrisi anak-anak sekolah di India yang mengkonsumsi makanan kaya β-karoten dari MSM, ternyata terjadi peningkatan retinol dalam hati dan serum darah. Namun, rasa dan aroma MSM kurang enak sehingga kurang disukai oleh balita. Tabel 4. Perbandingan karakteristik MSM PPKS 1997, Sirajjudin 2003, Mas’ud 2007, dan Puspitasari 2008 Parameter PPKS 1997 Sirajjudin 2003 Mas’ud 2007 Puspitasari 2008 Asam Lemak Bebas 0,11 0,02 0,17 0,16 Kadar Air , bb 0,02 0,01 0,07 0,002 Bil. Iod gl 2 100g MSM 56 55 45,8 45,6 Bil. Peroksida meqkg MSM 6,1 0,86 5,9 5,8 Bil. Penyabunan mgKOHg MSM 198 197 193,8 193,21 Total Karoten ppm 500 650 492 533

C. KAROTENOID