Kadar Air SNI 01-2891-1992 Kadar Abu SNI 01-2891-1992 Kadar Lemak SNI 01-2891-1992

20

b. Karakterisasi Sifat Aliran Fluida dan Viskositas Produk Metode Haake

Karakterisasi sifat aliran fluida dan viskositas produk diukur dengan alat Haake-Rotovisco RV20, perangkat lunak ROT versi 2.4, NV cup 807-0702 dan rotor 807-0713 pada suhu ruang 25°C. Shear rate yang dipakai sebesar 200-800 1s selama 10 menit. Perhitungan nilai indeks aliran n menggunakan model persamaan Power Law dengan persamaan τ = K n dimana K= konsistensi, τ= shear stress tekanan geser, = shear rate laju geser. Dari data yang diperoleh dapat diketahui sifat aliran fluida viskositas produk dari nilai n indeks sifat aliran dan viskositas produk.

c. Uji Proksimat

1. Kadar Air SNI 01-2891-1992

Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 15 menit dengan suhu 103 o ±2 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang. Sebanyak 3 gram sampel dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang dan dikeringkan dalam oven pada suhu 103 o ±2 o C selama 3 jam. Cawan yang telah berisi sampel tersebut selanjutnya dipindahkan ke dalam desikator, didinginkan dan ditimbang kembali. Pengeringan diulangi hingga perbedaan hasil antara 2 penimbangan tidak melebihi 5 mg. Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan berat, yaitu selisih antara berat awal dan berat akhir sampel, dengan menggunakan rumus : Kadar air bb = x- y-a x 100 x Keterangan : a = Berat cawan kosong kering g x = Berat sampel awal g y = Berat cawan + sampel kering g

2. Kadar Abu SNI 01-2891-1992

Sampel sebanyak 2 gram ditimbang ke dalam cawan porselen yang telah diketahui bobotnya dan dikeringkan. Sampel kemudian diarangkan di atas nyala pembakar, lalu diabukan dalam tanur listrik pada suhu maksimum 550 o C sampai pengabuan selesai dengan sesekali pintu tanur dibuka sedikit agar oksigen dapat memasuki tanur. Cawan porselen yang berisi abu sampel didinginkan dalam desikator lalu ditimbang hingga bobot tetap. Kadar abu dihitung dengan rumus : Kadar abu = x – a x 100 w Keterangan : a = Berat cawan kosong kering g w = Berat sample awal g x = Berat abu + berat cawan g 21

3. Kadar Lemak SNI 01-2891-1992

a. Tahap Hidrolisis Contoh Sampel sebanyak 2 gram ditimbang dalam gelas piala. Sampel ditambahkan dengan 30 ml HCl 25 dan 20 ml air, lalu gelas piala ditutup dengan arloji Didihkan selama 15 menit dalam ruang asam. Sampel disaring dengan kertas saring dalam keadaan panas dan dicuci dengan air panas hingga tidak asam lagi. Kertas saring berikut isinya dikeringkan pada suhu 105°C. Kertas saring yang telah kering dilipat dan dilanjutkan dengan proses ekstrasksi pada tahap analisis kadar lemak tahap b b. Tahap Analisis Kadar Lemak Labu lemak dikeringkan dalam oven bersuhu 105 o C selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator serta ditimbang. Kertas saring kering hasil hidrolisis contoh diambil dan dimasukkan ke dalam selongsong kertas saring yang dialasi dengan kapas. Kertas yang berisi contoh disumbat dengan kapas, lalu dimasukkan ke dalam alat soxhlet yang telah dihubungkan ke labu lemak. Pelarut heksana dimasukkan sebanyak 150ml. Lemak dalam contoh diekstrak selama ± 6 jam. Heksana disuling lalu ekstrak lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C. Sampel didinginkan pada desikator lalu ditimbang. Pengeringan diulang hingga bobot tetap Kadar lemak = berat lemak g x 100 berat sampel g

4. Kadar Protein AOAC, 1984