limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Limbah industri yang menggunakan bahan pertanian merupakan limbah
berasal dari pabrik gula, limbah pengolahan kelapa sawit, penggilingan padi, limbah bumbu masak, dan sebagainya Simanungkalit dan Suriadikarta, 2006.
Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan dan ketahanan pangan. Oleh karena itu, sistem hara terpadu yang
memadukan pemberian pupuk organik atau pupuk hayati dan pupuk anorganik dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kelestarian lingkungan perlu
digalakkan. Hanya dengan cara ini keberlanjutan produksi tanaman dan kelestarian lingkungan dapat dipertahankan Simanungkalit dan Suriadikarta,
2006.
2. 4. Karakteristik Nitrogen Tanah dan Tanaman
Sebagian besar N tanah berada dalam bentuk N organik maka pelapukan N organik merupakan proses yang menjadikan N tersedia bagi tanaman. Pelapukan
merupakan proses biokimia kompleks yang membebaskan karbondioksida. Akhirnya nitrogen dibebaskan dalam bentuk ammonium, dan bila keadaan baik,
ammonium ini dioksidasikan menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat. Kedua proses terakhir disebut nitrifikasi, sedangkan yang pertama disebut mineralisasi
Soepardi, 1983. Sebagian besar N tanah berupa N organik baik yang terdapat dalam bahan
organik tanah maupun fiksasi N oleh mikroba tanah dan hanya sebagian kecil 2- 5 berupa N anorganik yaitu NH
4 +
dan NO
3 -
serta sedikit NO
2 -
. Pada tanah tergenang, N merupakan hara yang tidak stabil karena adanya proses mineralisasi
bahan organik oleh mikroba tanah tertentu Prasetyo et al., 2004. Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman sebab
merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleat, dan dengan demikian merupakan penyusun protoplasma secara keseluruhan Sarief, 1986.
Nitrogen adalah hara utama tanaman, merupakan komponen asam amino, asam nuklead, nudeotida, klorofil, enzim, dan hormon. N mendorong
pertumbuhan tanaman yang cepat dan memperbaiki tingkat hasil dan kualitas gabah melalui peningkatan jumlah anakan, pengembangan luas daun,
pembentukan gabah, pengisian gabah, dan sintesis protein. N sangat mobile di dalam tanaman dan tanah IRRI, 2006.
Peranan utama N bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, N pun
berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya adalah membentuk protein, lemak, dan
berbagai persenyawaan organik lainnya Lingga, 2006. Tanaman yang kurang memperoleh nitrogen, tumbuh kerdil dan sistem
perakarannya terbatas. Daun menjadi kuning atau hijau kekuningan dan cenderung rontok senesens, sedangkan jika nitrogen diberikan berlebih akan
mengakibatkan kerugian berupa : 1 memperlambat pematangan dengan membantu pertumbuhan vegetatif yang tetap hijau walaupun masa masak sudah
waktunya; 2 melunakkan jerami dan menyebabkan tanaman mudah rebah; 3 meurunkan kualitas; 4 Dalam beberapa hal dapat melemahkan tanaman terhadap
serangan penyakit dan hama Soepardi, 1983.
2. 5. Karakteristik Fosfor Tanah dan Tanaman