tanah-tanah dengan bahan organik relatif tinggi dan tanah-tanah yang banyak mengandung oksida Al dan Fe lebih sulit untuk dilumpurkan Anwar dan Sudadi,
2007.
2. 2. Karakteristik Tanaman Padi Varietas Ciherang
Berdasarkan klasifikasinya Anonimous, 2010, padi Oryza sativa. L. dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monokotil
Sub kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Berdasarkan Lampiran 1, padi varietas Ciherang merupakan padi yang termasuk ke dalam golongan padi cere padi indica. Panen pada umur 116-125
hari. Bentuk tanaman tegak dan mempunyai tinggi tanaman antara 107-115 cm. Tanaman padi ini bisa mempunyai jumlah anakan antara 14-17. Syarat tumbuh
padi ini adalah pada ketinggian di bawah 500 m dpl. Tahan terhadap serangan hama wereng coklat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap serangan penyakit yang
ditimbulkan oleh bakteri hawar daun HDB strain III dan IV BBPADI, 2010. Potensi produksi padi sawah varietas Ciherang berkisar antara 5-8.5 tha.
Bentuk gabahnya panjang dan ramping dan warnanya kuning bersih. Gabahnya tidak mudah rontok, dengan tingkat kerontokan dan kerebahan sedang. Padi
sawah varietas Ciherang menghasilkan beras dengan kadar amilosa 23 dan bila telah dimasak, memiliki tekstur nasi yang pulen BBPADI, 2010.
2. 3. Karakteristik Pupuk Organik
Pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik maupun kimia secara tidak sebanding dengan bahan organik yang terdapat dalam tanah. Setengah dari
kapasitas tukar kation tanah biasanya berasal dari bahan organik dan merupakan pemantap agregat tanah. Selanjutnya bahan organik merupakan sumber energi
bagi jasad mikro yang berkegiatan di dalam tanah Soepardi, 1983. Pupuk Organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal
tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman Simanungkalit dan Suriadikarta, 2006. Dalam permentan, pupuk organik adalah
pupuk yang berasal dari sisa tanaman danatau kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya dengan bahan
mineral alami danatau mikroba yang bermanfaat memperkaya hara, bahan organik tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah Anonimous,
2010. Menurut Simanungkalit dan Suriadikarta 2006, definisi tersebut
menunjukan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya; nilai C-organik itulah yang menjadi
pembeda dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik.
Golongan pupuk yang termasuk pupuk organik adalah semua sisa bahan- bahan tanaman, pupuk hijau dan kotoran hewan. Pupuk ini sebelum dapat tersedia
bagi tanaman mengalami proses pembusukanpenghancuran terlebih dahulu. Pupuk organik ini mempunyai kandungan hara yang rendah dan dipergunakan
terutama untuk kesuburan fisik tanah supaya gembur strukturnya baik Anonimous, 1983.
Pupuk organik yang dapat digunakan seperti pupuk kimia adalah kompos, pupuk kandang, azola, pupuk hijau, limbah industri, limbah perkotaan, termasuk
limbah rumah tangga. Karakteristik umum yang dimiliki pupuk organik, ialah : i kandungan unsur hara rendah dan sangat bervariasi, ii penyediaan hara terjadi
secara lambat, iii menyediakan hara dalam jumlah terbatas Sutanto, 2002. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang,
sisa panen jerami, berangkasan, bongkol jagujng, bagas tebu dan sabut kelapa,
limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Limbah industri yang menggunakan bahan pertanian merupakan limbah
berasal dari pabrik gula, limbah pengolahan kelapa sawit, penggilingan padi, limbah bumbu masak, dan sebagainya Simanungkalit dan Suriadikarta, 2006.
Penggunaan pupuk organik saja, tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan dan ketahanan pangan. Oleh karena itu, sistem hara terpadu yang
memadukan pemberian pupuk organik atau pupuk hayati dan pupuk anorganik dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kelestarian lingkungan perlu
digalakkan. Hanya dengan cara ini keberlanjutan produksi tanaman dan kelestarian lingkungan dapat dipertahankan Simanungkalit dan Suriadikarta,
2006.
2. 4. Karakteristik Nitrogen Tanah dan Tanaman