3. 3. 3. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan a.
Pengolahan Tanah
Persiapan lahan meliputi pengolahan tanah dan pelumpuran. Pengolahan tanah dilaksanakan 2 minggu sebelum penanaman. Pengolahan tanah dilakukan
dengan menggunakan cangkul dan garpu. Petakan percobaan dibuat sebanyak 30 petak dengan ukuran 4 x 5 meter serta memiliki saluran air masuk dan keluar yang
terpisah satu dengan lainnya Lampiran 2. Sebelum dilakukan penyemaian, maka dilakukan terlebih dahulu
perendaman benih selama satu malam dengan air, kemudian diperam selama 2 hari sehingga benih mulai berkecambah. Penyemaian dilakukan di sekitar lahan
pertanaman padi. Setelah benih padi disemai selama 24 hari dalam petakan persemaian, maka bibit padi siap untuk ditanam pada petakan sawah perlakuan.
Petakan sawah percobaan dapat di lihat pada Lampiran 5.
b. Pemupukan
Sebelum sawah ditanami bibit padi, petakan sawah yang diberi perlakuan POP Tabel 1 terlebih dahulu secara merata dan dicampurkan ke dalam tanah
dengan menggunakan cangkul. Setelah diberi pupuk POP, petakan sawah didiamkan selama satu hari.
Tabel 2. Waktu Pemberian Pupuk. Perlakuan
waktu HST
Standar
Urea 13 dari dosis setiap perlakuan 0, 21, 35
SP 18 KCl 12 dari dosis setiap perlakuan
0, 35 POP
semua perlakuan sebelum tanam
Pemupukan N,P,K standar dilakukan sesuai dengan perlakuan Tabel 1. Pupuk urea sepertiga dari dosis setiap perlakuan diberikan pada saat tanam,
sepertiga dosis pada saat 21 HST, dan sepertiga lagi diberikan pada saat 35 HST. Pupuk SP 18 diberikan seluruhnya pada saat tanam. Sedangkan untuk pupuk KCl
dari dosis pada setiap perlakuan diberikan pada saat tanam dan setengah bagian lagi diberikan pada saat 35 HST. Waktu pemberian pupuk dapat dilihat pada
Tabel 2.
c. Pemeliharaan Tanaman
Penanaman bibit padi yang telah berumur 24 hari dilakukan sehari setelah pemberian pupuk POP. Sebelumnya, sawah digarisi dengan caplak dengan ukuran
kotak 25 x 25 cm. Bibit padi yang ditanam sebanyak dua bibit per lubang tanam dan masing-masing bibit ditanam mengikuti alur caplak. Penyulaman dilakukan
pada umur 0-4 MST Minggu Setelah Tanam. Penyulaman dilakukan dengan cara menanam bibit baru dengan umur yang sama. Setelah umur padi mencapai 2
MST lebih, dipilih tanaman padi untuk dijadikan tanaman sampel sebanyak 10 rumpun tanaman per petak.
Pengendalian gulma dilakukan secara mekanik yaitu dengan mencabut gulma secara manual dengan menggunakan tangan. Sedangkan hama dan penyakit
yang menyerang tanaman padi dibasmi dengan menggunakan pestisida dengan cara disemprot. Hama yang menyerang padi pada umur 0-5 MST seperti keong
dan penggerek batang dibasmi dengan pestisida keong Deuxlocide, dan insektisida Virtako. Hama dan penyakit yang menyerang padi pada umur 5-12
MST seperti belalang, walang sangit dan Cercospora oryzae dibasmi dengan insektisida Decis dan Sidamentrin dan fungisida Rizoutin
Pengaturan air selalu dijaga agar selalu tergenang kontinu dengan ketinggian sekitar 5 cm. Pengaturan air seperti pengeringan dan pengairan pun
dilakukan.
d. Pengamatan Variabel Agronomis