dari dosis pada setiap perlakuan diberikan pada saat tanam dan setengah bagian lagi diberikan pada saat 35 HST. Waktu pemberian pupuk dapat dilihat pada
Tabel 2.
c. Pemeliharaan Tanaman
Penanaman bibit padi yang telah berumur 24 hari dilakukan sehari setelah pemberian pupuk POP. Sebelumnya, sawah digarisi dengan caplak dengan ukuran
kotak 25 x 25 cm. Bibit padi yang ditanam sebanyak dua bibit per lubang tanam dan masing-masing bibit ditanam mengikuti alur caplak. Penyulaman dilakukan
pada umur 0-4 MST Minggu Setelah Tanam. Penyulaman dilakukan dengan cara menanam bibit baru dengan umur yang sama. Setelah umur padi mencapai 2
MST lebih, dipilih tanaman padi untuk dijadikan tanaman sampel sebanyak 10 rumpun tanaman per petak.
Pengendalian gulma dilakukan secara mekanik yaitu dengan mencabut gulma secara manual dengan menggunakan tangan. Sedangkan hama dan penyakit
yang menyerang tanaman padi dibasmi dengan menggunakan pestisida dengan cara disemprot. Hama yang menyerang padi pada umur 0-5 MST seperti keong
dan penggerek batang dibasmi dengan pestisida keong Deuxlocide, dan insektisida Virtako. Hama dan penyakit yang menyerang padi pada umur 5-12
MST seperti belalang, walang sangit dan Cercospora oryzae dibasmi dengan insektisida Decis dan Sidamentrin dan fungisida Rizoutin
Pengaturan air selalu dijaga agar selalu tergenang kontinu dengan ketinggian sekitar 5 cm. Pengaturan air seperti pengeringan dan pengairan pun
dilakukan.
d. Pengamatan Variabel Agronomis
Pengamatan variabel agronomis tanaman dilakukan setiap 1 minggu sekali yaitu pada 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 MST Minggu Setelah Tanam. Pengamatan
dilakukan pada 10 tanaman yang dipilih secara acak pada setiap petak percobaan. Variabel pertumbuhan yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah anakan.
Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi pada fase vegetatif. Sedangkan jumlah anakan diukur dengan menghitung semua
anakan pada rumpun tanaman contoh. Setelah itu dihitung jumlah anakan produktif yaitu jumlah anakan yang menghasilkan malai padi per rumpun tanaman
contoh.
e. Pengambilan sampel tanaman
Pengambilan contoh tanaman dilakukan pada saat tanaman padi akan mengeluarkan malai buntingfase awal pertumbuhan generatif. Bagian tanaman
yang diambil adalah satu helai daun ketiga pada 25 rumpun tanaman di setiap petakan. Kemudian dibilas dengan menggunakan aquadest dan dimasukan ke
dalam kantung. Setelah itu, dioven pada suhu 60 derajat Celsius selama 3 hari. Setelah dioven, bagian tanaman tersebut daun dihaluskan sampai menjadi bubuk
dan selanjutnya dilakukan analisis tanaman analisis N, P, dan K tanaman dengan metode pengabuan basah.
f. Panen
Panen padi dilakukan setelah tanaman berumur 123 hari. Setelah dipanen, masing-masing tanaman contoh disatukan dan diukur bobotnya. Untuk tanaman
padi per petak diambil padi mulai dari baris ketiga. Padi dirontokan dengan cara manual yaitu dengan memukulkan padi pada papan atau batu. Gabah yang
dirontokkan pasca panen ini disebut dengan gabah kering panen GKP. Bobot GKP ini langsung ditimbang di lapangan. Setelah itu gabah tanaman contoh per
petak dikeringkan di oven 65 derajat selama 3 hari untuk mendapatkan gabah kering giling GKG. Setelah itu padi dipisahkan antara padi bernas dengan padi
hampa dengan cara ditampi, kemudian diukur masing-masing bobotnya dan didapat bobot gabah hampa dan bobot gabah bernas.
g. Pengambilan Sampel Tanah