Latar Belakang Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah (Oryza sativa L.).
I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Beras merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga permintaan terhadap beras cenderung semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya kebutuhan terhadap beras membuat kebutuhan terhadap lahan pertanian padi khususnya sawah yang produktif juga
tinggi. Keberlanjutan produksi pertanian tergantung pada pemupukan yang
intensif dan berkelanjutan. Akan tetapi, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan hara, penipisan unsur
mikro, terganggunya aktivitas mikroba tanah, serta penurunan produktivitas pertanian padi dalam jangka panjang.
Penggunaan pupuk anorganik secara besar-besaran sangat mempengaruhi kesuburan tanah. Disamping sifat unggul pupuk anorganik dalam kecepatan
melepaskan hara, pupuk tersebut juga mempunyai kelemahan yaitu meningkatkan kemasaman tanah dan mengubah struktur tanah menjadi kurang baik jika
digunakan secara berkesinambungan tanpa dibarengi dengan penambahan bahan organik.
Lahan pertanian yang berkurang kualitasnya, salah satunya adalah karena berkurangnya asupan C-organik atau bahan organik dalam tanah sawah.
Kandungan bahan organik sangatlah penting bagi tanah sawah karena sangat vital untuk kehidupan makhluk hidup termasuk organisme yang hidup di tanah sawah.
Penambahan C-organik atau bahan organik dapat meningkatkan aktivitas organisme yang berada di tanah sawah dan menjaga kesuburan serta kesehatan
kehidupan tanah. Solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas lahan sangat
banyak. Salah satunya yaitu dengan menggunakan pupuk organik yang digunakan bersamaan
dengan pupuk
anorganik. Dalam
permentan NOMOR
28PERMENTANSR.13052009 TAHUN 2009 tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk
yang berasal dari sisa tanaman danatau kotoran hewan yang telah melalui proses
rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya dengan bahan mineral alami danatau mikroba yang bermanfaat memperkaya hara, bahan organik tanah,
dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah Anonim, 2010. Menurut Simanungkalit dan Suriadikarta 2006 pupuk organik merupakan bahan
penambah C-organik atau bahan organik yang memiliki fungsi memperbaiki kesuburan fisik tanah agar strukturnya baik. Adanya pemberian pupuk organik
disamping pupuk anorganik diharapkan diperoleh produksi yang memuaskan petani dengan tanpa menghilangkan kandungan bahan organik yang tersedia
dalam tanah. Salah satu pupuk organik pabrikan adalah Pupuk Organik Plus POP.
Pupuk Organik Plus POP merupakan pupuk organik yang dipabrikasi yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki kualitas
pertumbuhan dan produksi padi, khususnya di lahan sawah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pupuk
tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah.