pembentukan gabah, pengisian gabah, dan sintesis protein. N sangat mobile di dalam tanaman dan tanah IRRI, 2006.
Peranan utama N bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, N pun
berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya adalah membentuk protein, lemak, dan
berbagai persenyawaan organik lainnya Lingga, 2006. Tanaman yang kurang memperoleh nitrogen, tumbuh kerdil dan sistem
perakarannya terbatas. Daun menjadi kuning atau hijau kekuningan dan cenderung rontok senesens, sedangkan jika nitrogen diberikan berlebih akan
mengakibatkan kerugian berupa : 1 memperlambat pematangan dengan membantu pertumbuhan vegetatif yang tetap hijau walaupun masa masak sudah
waktunya; 2 melunakkan jerami dan menyebabkan tanaman mudah rebah; 3 meurunkan kualitas; 4 Dalam beberapa hal dapat melemahkan tanaman terhadap
serangan penyakit dan hama Soepardi, 1983.
2. 5. Karakteristik Fosfor Tanah dan Tanaman
Fosfor tanah apabila berada dalam bentuk organik, maka pelapukan akan membebaskannya menjadi bentuk anorganik. Tersedianya fosfor dari mineral
fosfor sangat sulit. Bentuk fosfor anorganik dalam tanah sedikit dan sukar larut dalam air. Walaupun dibantu oleh karbon dioksida serta akar tanaman berada
dekat dengan mineral fosfat tersebut, tanaman itu belum tentu dapat menyerapnya dengan mudah. Ini disebabkan karena pelarutan fosfat sangat lambat Soepardi,
1983. Jumlah fosfat yang tersedia di tanah-tanah pertanian biasanya lebih tinggi
dibandingkan dengan kadarnya pada tanah-tanah yang tidak diusahakan. Hal ini karena unsur ini tidak tercuci residunya tinggi, sedangkan yang hilang melalui
produksi tanaman sangat kecil Leiwakabessy, Wahjudin, dan Suwarno, 2003. Tanaman memerlukan P pada semua tingkat pertumbuhan terutama pada
awal pertumbuhuan. Fosfor umumnya diserap tanaman sebagai orto fosfat primer H
2
PO
4 -
atau sekunder HPO
4 -
. Unsur fosfor bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain
itu, fosfor berfungsi sebagai bahan untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernafasan, serta mempercepat pembungaan, pemasakan
biji, dan buah Lingga, 2006. Fosfor merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman. Apabila terjadi
kekurangan fosfor maka fosfor di dalam jaringan tua diangkat ke bagian-bagian meristem yang sedang aktif. Akan tetapi, oleh karena kekurangan unsur ini
menghambat seluruh pertumbuhan tanaman, maka gejala yang jelas pada daun jarang terlihat Leiwakabessy dan Sutandi, 2004
. Peranan fosfat adalah sangat khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Fosfat atau radikal fosforil di dalam sel-sel tanaman diangkat ke golongan aseptor melalui suatu reaksi yang disebut fosforilisasi
sehingga reaktivitas dari suatu zat bertambah. Fosforilisasi akan mengurangi energi aktivitas dari penghalang barrier di dalam sel tanaman sehingga
memungkinkan semua reaksi-reaksi kimia di dalam proses biologi berlangsung sempurna dan dipercepat. Perubahan fosfat di dalam tanaman terjadi di dalam tiga
tahap. Pada tahap pertama fosfat anorganik diabsorpsi dan bereaksi dengan molekul atau radikal organik. Pada tahap kedua terjadi proses transfosforilisasi
dimana golongan fosforil dirubah menjadi molekul-molekul lain. Dan pada tahap ketiga, fosfat atau pirof
osfat dibebaskan dari “intermediated phosphorylated” oleh proses hodrolisa ataupun melalui substitusi radikal organik. Sumber energi utama
untuk perubahan fosfat ke dalam berbagai bentuk kombinasi organik adalah energi potensial oksidasi-reduksi yang dihasilkan dalam proses metabolisme
oksidatif Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Secara detail fungsi fosfor dalam pertumbuhan sukar di utarakan, namun
demikian fungsi-fungsi utama fosfor dalam pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut : 1 memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai; 2 menurunkan
aborsitas; 3 perkembangan akar halus dan akar rambut; 4 memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah; 5 memperbaiki kualitas gabah. Sedangkan jika
kekurangan akan menyebabkan tanaman pertumbuhannya kerdil, jumlah anakannya sedikit, daun meruncing berwarna hijau gelap Rauf, Syamsuddin, dan
Sihombing, 2000.
Menurut Sanchez 1993 kekerapan dan intensitas tanggapan tanaman padi terhadap pemupukan fosfor lebih kecil dibandingkan tanaman serealia lainnya.
Ada berbagai penyebab untuk keadaan ini. Meningkatnya ketersedian fosfor dalam larutan tanah karena penggenangan sering sedemikian besarnya sehingga
pemupukan fosfor bagi padi sawah tidak diperlukan lagi, sedangkan tanaman aerob yang ditanam pada tanah yang sama memerlukan tambahan fosfor untuk
memperoleh hasil yang tinggi.
2. 5. Karakteristik Kalium Tanah dan Tanaman