Identifikasi Karakteristik Produk Sayuran Organik Formulasi Strategi

3.4 Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1 Identifikasi Karakteristik Produk Sayuran Organik

Identifikasi dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran umum danmendalam mengenai karakteristik produk sayuran organik yang ada di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, serta mengidentifikasiperanan para pelaku rantai pasok sayuran.

3.4.2 Formulasi Strategi

Menurut David 2010, teknik formulasi strategi dapat diintegrasikan kedalam 3 tiga tahap kerangka pengambilan keputusan, yaitu tahap pengumpulan input the input stage, tahap pemanduan the matching stage dan tahappenetapan strategi the decision stage. a. Tahap I : Tahap Input Tahap input terdiri atas Matriks EFE, Matrix CPM dan Matriks IFE. Membuat keputusan kecildalam matriks input berhubungan dengan tingkat penting relatif dari faktorinternal dan eksternal memungkinkan penyusun strategi untuk menghasilkan danmengevaluasi alternatif strategi dengan efektif. Penilaian intuitif yang baikselalu dibutuhkan untuk menentukan bobot dan peringkat yang sesuai. b. Tahap II : Tahap Pencocokan Tahap pencocokan dari kerangkakerja perumusan strategi terdiri atas 4 empat teknik yang dapat digunakan, yaituMatriks SWOT, Matriks Boston Consulting Group BCG, Matriks IE dan Matriks GrandStrategy. Alat ini bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap inputuntuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dankelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan kunci internal daneksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secaraefektif. c. Tahap III : Tahap Keputusan Analisis dan intuisi memberikan dasar untuk membuat keputusan perumusan strategi. Teknik pencocokkan mengungkapkan alternatif strategi yang layak. Banyak dari strategi ini kemungkinan diajukan oleh manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam aktivitas analisis dan pilihan strategi. Strategi tambahan yang dapat dihasilkan dari analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan ke dalam daftar pilihan alternatif yang layak. 3.4.3Matriks IFE dan EFE Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal. Tahap-tahap untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam matriks IFE dan EFE adalah: a. Identifikasi faktor internal dengan mendaftar kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi. Daftar harus spesifik dan menggunakan persentase, rasio atau angka perbandingan. Data eksternal berasal dari wawancara, menyebarkan kuesioner kepada pihak yang mengetahui keadaan organisasi. Identifikasi faktor eksternal organisasi dilakukan dengan menyusun peluang dan ancaman yang dimiliki organisasi. Hasil identifikasi kedua faktor lingkungan tersebut eksternal dan internal akan diberikan bobot dan rating. b. Penentuan bobot dengan cara identifikasi faktor strategis internal dan eksternal kepada pakar dengan menggunakan metode paired comparison metode perbandingan berpasangan. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal dengan membandingkan setiap peubah pada baris horizontal dengan peubah kolom eksternal. Penentuan bobot setiap peubah digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : 1 = indikator horizontal kurang penting dibanding indikator vertikal 2 = indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = indikator horizontal lebih penting dibanding indikator vertikal Penentuan bobot setiap faktor dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pembobotan Matriks IFE Faktor Strategik Internal A B C D ... Total Xi BOBOT A B C D ... TOTAL Sumber : David, 2010 Bobot setiap faktor diperoleh dengan menenetukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor Tabel 4. Bobot yang diberikan pada setiap faktor berada pada kisaran 0,0 tidak penting hingga 1,0 paling penting. Faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi, tanpa mempedulikan apakah faktor tersebut kunci kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada setiap faktor harus sama dengan 1,0. Hal ini berlaku pada pembobotan faktor internal, maupun eksternal. Tabel 5. Pembobotan Matriks EFE Faktor Strategik Eksternal A B C D ... Total Xi BOBOT A B C D ... TOTAL Sumber : David, 2010 Bobot setiap peubah diperoleh dengan menentukan nilai setiap peubah terhadap jumlah nilai keseluruhan peubah dengan menggunakan rumus berikut ∝ � = Xi Xi n i=1 dimana : αi = bobot peubah ke-i i = 1,2,3,..,n Xi = nilai peubah ke-i n = jumlah peubah Total bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0. Pembobotan ini kemudian ditempatkan pada kolom kedua matriks IFE - EFE. c.Menentukan tingkat rating 1-4 untuk setiap faktor, dimana untuk matriks IFE, skala nilai peringkat untuk kekuatan yang digunakan, yaitu : 1 = sangat lemah 3 = kuat 2 = lemah 4 = sangat kuat Faktor-faktor kelemahan kebalikan dari faktor kekuatan, dimana skala 1 berarti sangat lemah dan skala 4 berarti sangat kuat. Sedangkan untuk faktor strategik eksternal peluang bagi perusahaan diberi rating dengan skala yang digunakan, yaitu : 1 = sangat rendah, respon kurang 2 = rendah, respon sama dengan rataan 3 = tinggi, respon di atas rataan 4 = sangat tinggi, respon superior Untuk faktor-faktor ancaman merupakan kebalikan dari faktor peluang. Skala 1 berarti rendah, respon kurang terhadap perusahaan. Rating didasarkan pada efektifitas strategi perusahaan dan rating juga berdasarkan pada kondisi perusahaan. Rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri dimana perusahaan berada. d. Mengalikan nilai bobot dengan nilai peringkat rating dari masing-masing faktor untuk mendapatkan skor pembobotan. Semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Hasil pembobotan dan rating berdasarkan analisis situasi perusahaan dimasukan dalam matriks Tabel 6. Tabel 6. Analisis matriks IFE Faktor Kunci Internal Bobot a Rating b Skor a x b Kekuatan : - - Kelemahan : - - Total Sumber : David, 2010 Total skor pembobotan berkisar 1-4, dengan rataan 2,5. Jika total skor IFE 3,0-4,0 berarti kondisi internal perusahaan tinggi, atau kuat, 2,0 –2,99 berarti kondisi internal perusahaan rataan, atau sedang dan 1,0 –1,99 berarti kondisi internal perusahaan rendah, atau lemah. Matriks EFE diilustrasikan pada Tabel 7. Total skor pembobotan berkisar 1-4 dengan rataan 2,5. Total skor EFE dikelompokan dalam dalam kuat 3,0 –4,0 berarti perusahaan merespon kuat terhadap peluang dan ancaman, rataan 2,0 –2,99 dan 1,0–1,99 berarti perusahaan tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada. Tabel 7. Analisis matriks EFE Faktor Kunci Internal Bobot a Rating b Skor a x b Peluang : - - Ancaman : - - Total Sumber : David, 2010

3.4.4 Matriks IE