e.  Buncis Produksi  Buncis  Kecamatan  Pangalengan  pada  tahun  2011  mencapai
7.683,9  ton  dengan  luas  areal  372  Ha.  Desa  Lamajang  merupakan  daerah  utama penghasil Buncis  di  Kecamatan Pangalengan dengan total  produksi 55,8 ton dan
luas  areal  3  tiga  Ha  BPS,  2011.  Proses  produksi  Buncis  di  Kecamatan Pangalengan masih tradisional dan belum terdapat budidaya secara organik.
4.2.3  Identifikasi pedagangpengumpul sayuran
Sistem  penjualan  sayuran  di  Kecamatan  Pangalengan  berlangsung berdasarkan  dari  permintaan  pasar.  Hal  ini  artinya  para  pedagangbandar  dan
petani  melakukan  transaksi  dan  negosiasi  terhadap  produk,  serta  harga.  Setelah terjadi kesepakatan harga dari kedua pihak, maka pihak pedagang dapat langsung
memanenmengambil sayuran di kebun milik Petani. Setiap hari transaksi di pasar tersebut berlangsung, sehingga sering terjadi perubahan harga sayuran. Misalnya,
untuk  komoditi  Kentang,  terdapat  beberapa  harga  tergantung  dari  jenis  dan kebijakan di pasar Pangalengan sendiri.
Kebijakan  harga  sayuran  di  Pangalengan  bergantung  juga  harga  di  pasaran dan  kesepakatan  dari  para  Petani.  Untuk  sayuran  kentang  berjenis  Atlantik  yang
diproduksi  di  Pangalengan  tidak  dipasarkan  di  pasar  biasa,  karena  untuk  jenis tersebut  sudah  terikat  kontrak  dengan  PT  Indofood  Sukses  Makmur,  sehingga
untuk  bibit  kentang  Atlantik  sudah  disediakan  dari  pihak  Indofood  Sukses Makmur  kemudian  para  Petani  yang  dipilih  untuk  membudidayakannya  secara
langsung  menjual  ke  perusahaan  kembali.  Hal  tersebut  juga  berlaku  untuk penjualan  sayuran  lainnya  yang  telah  terikat  dengan  perusahaan  besar  lainnya
seperti  PT  Alamanda.  PT  Alamanda  tersebut  merupakan  salah  satu  perusahaan ekspor  sayuran  yang  ikut  berperan  dalam  bantuan  dana  dan  bibit  kepada  para
Petani di Pangalengan. Penjualan  sayuran  yang  dilakukan  oleh  pedagangpengumpul  bervariasi.
Rataan setiap harinya para pedagang bisa mengangkut 1 satu kendaraan baktruk dengan  asumsi  kapasitasnya  dapat  mencapai  6  enam  ton  sayuran.  Kendaraan
baktruk  yang  digunakan  untuk  pengangkutan  sayuran  ke  pasar  digunakan  juga untuk  mengangkut  pupuk  dari  pasar  untuk  dijual  ke  para  petani  di  Pangalengan
seperti terlihat pada Gambar 13 dan 14. Hal tersebut untuk mengefisienkan biaya
transportasi,  sehingga  masing-masing  pihak  dapat  saling  menguntungkan,  serta karena mahalnya biaya transportasi, sehingga hal tersebut juga dapat menghemat
biaya.
Gambar 13 . Truk pengangkut pupuk dan sayuran
Gambar 14 . Pengangkutan sayuran dengan mobil bak
Pemasaran  sayuran  tersebut  kebanyakan  ditujukan  ke  pasar-pasar  di Bandung,  Bogor,  Jakarta,  Pasar  Tangerang,  Pasar  Induk  Kramatjati,  Pasar
Kemang  Bogor  dan  Pasar  Caringin  Bandung.  Untuk  Kentang,  Kol  dan  Tomat, biasanya  dipasarkan  antar  Provinsi,  yaitu  di  daerah  Pontianak.  Selain  di  pasar-
pasar, pemasaran juga ke swalayansupermarket dan perusahaan sistem kontrak. Penjualan  yang  dilakukan  oleh  para  pedagangpengumpul  skala  besar  di
Pangalengan  sudah  tertata  dengan  baik  sistem  manajemennya  seperti  yang dilakukan oleh Perusahaan Dagang PD Hikmah.
PD  Hikmah  berdiri  sejak  tahun  1962,  pendirinya  bapak  Hj.  Hikmah. Struktur  organisasi  dari  PD  Hikmah  terdiri  dari  owner,  dua  2  kepala  kepala
operasional dan administrasi dan terdapat tiga 3 manager marketing, keuangan dan  area  serta  terdapat  beberapa  supervisor  kepala  lapang.  Jumlah  karyawan
yang  dimiliki  saat  ini  1300  orang.  PD  Hikmah  mengelola  sekitar  7  tujuh kelompok  tani  di  Pangalengan.  Komoditi  utamanya  sendiri  antara  lain  adalah
Kentang,  benih  Kentang,  Kol,  Cabe  dan  Wortel  dan  produk  unggulan  dari  PD Hikmah, yaitu kentang. Produk kentang yang dihasilkan dari PD Hikmah tersebut
sudah  memiliki  sertifikat  dari  Sucofindo  badan  sertifikasi  di  Indonesia.  Akan tetapi  sertifikat  yang  dimiliki  belum  mewakili  sebagai  produk  kentang  organik.
Untuk budidaya dalam pembenihan kentang memiliki screen house sendiri. Saat  ini  PD  Hikmah  dikelola  dengan  manajemen  modern  dengan  tenaga
profesional  yang  berasal  dari  keluarga  maupun  profesional  lainnya.  Dalam pengembangan  agribisnis,   perusahaan  membeli  Kentang  dari  masyarakat,  atau
Petani  dengan  harga  pasar  dari  Poktan,  sedangkan  pengadaan  bibit,  pupuk  dan pestisida ditanggung oleh PD Hikmah sendiri. Dalam usahanya PD Hikmah juga
telah melakukan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan besar. PD  Hikmah  memasarkan  sayurannya  kebanyakan  di  swalayan-swalayan
terkemuka  seperti  Lotte  Mart,  Makro,  Hero  yang  berada  di  kawasan  Jakarta, Bogor  dan  Bandung.  Selain  itu  pemasarannya  juga  di  pasar-pasar
tradisionalinduk.  Untuk  permodalan  PD  Hikmah  sendiri  bermitra  dengan  Bank Rakyat  Indonesia  BRI  dan  Bank  Bukopin.  Pemasaran  merupakan  aktivitas
menyediakan  sarana  bagi  pelanggan  untuk  mendapatkan  produk  serta memengaruhi konsumen untuk membeli produk. Secara umum, sistem pemasaran
sayuran  unggulan  di  Kecamatan  Pangalengan  pada  umumnya  hampir  sama dengan sistem pemasaran daerah-daerah lain. Pemasaran sayuran di Pangalengan
dilakukan  dengan  sistem  kontrak  dan  pemasaran  secara  langsung  agar  mendapat respon dari konsumen.
Para  Petani  di  Pangalengan  melakukan  ikatan  kontrak  kerjasama  dengan perusahaan  agribisnis,  usaha  olahan,  perhotelan  dan  pelaku  usaha  lain  yang
membutuhkan  kepastian  produk.  Sistem  kontrak  sebenarnya  menguntungkan kedua  belah  pihak  petani  dan  mitranya.  Dengan  sistem  kontrak  ini  akan
menjamin  kuantitas,  mutu  dan  kontinuitas  produk  bagi  pelaku  usaha.  Manfaat bagi petani adalah harga yang ditetapkan di atas harga pasar tradisional, kestabilan
harga  selama  periode  tertentu,  bantuan  modal,  bantuan  benih  dan  prosedur budidaya  sayuran.    Komoditas  yang  dijual  dengan  sistem  kontrak  biasanya  akan
dipasarkan  di  berbagai  pasar  modern  supermarket  atau  swalayan,  hotel  dan perusahaan agribisnis untuk tujuan ekspor.
Petani  yang  belum  memiliki  ikatan  kontrak  pemasaran  akan  menjual sayurannya  kepada  konsumen  akhir  ataupun  pembeli  dalam  jumlah  besar  agen,
bandar,  tengkulak  dan  pedagangpengumpul.  Sebelum  panen,  biasanya perwakilan  dari  Poktan  akan  mencari  pembeli  di  pasar  tradisional  Pangalengan.
Pasar  tradisional  inilah  tempat  berkumpulnya  Poktan  dengan  para  calon  pembeli yang berasal dari berbagai daerah. Poktan melakukan negoisasi dengan para calon
pembeli  terkait  jenis  komoditas,  kuantitas  kuintal,  atau  ton,  harga  dan  cara pembayaran.  Selanjutnya  bila  ada  kesepakatan,  maka  Petani  dan  pembeli
langsung menuju lahan pertanian. Komoditas sayuran yang dijual kepada pembeli selanjutnya dijual di pasar-
pasar tradisional seperti pasar tradisional Pangalengan, Pasar Tradisional Caringin Bandung,  Pasar  Tradisional  Bogor,  Pasar  Induk  Keramat  Jati  Jakarta,  Pasar
Induk  Tangerang  dan  berbagai  daerah  lainnya  di  Indonesia.  Tabel  23 menunjukkan daftar harga beberapa sayuran unggulan di Pangalengan.
Tabel 23 . Daftar harga beberapa sayuran unggulan di Pangalengan
No Komoditas Sayuran
Harga Rp 1
Kentang 4.000,-
2 Kubis
2.000,- 3
Sawi 1.500,-
4 Tomat
2.000 –3.500,-
5 Buncis
4.500,-
4.2.4  Identifikasi konsumen sayuran organik