Lokasi dan Waktu Kajian Pengumpulan Data

Identifikasi faktor internal dan ekternal rantai pasok meliputi seluruh pelaku rantai pasok dari produsenpemasok hingga penggunakonsumen. Selain itu, identifikasi juga akan melibatkan pemerintahan setempat dan dinas pertanian pemerintah Kabupaten Bandung. Pemilihan strategi pengembangan rantai pasok sayuran organik akan melibatkan para ahlipakar. Para ahlipakar tersebut meliputipelaku rantai pasok sebagai perwakilan dari praktisi, salah satu ahlipakar dari Kementerian Pertanian sebagai perwakilan dari pemerintah dan staf pengajar di Institut Pertanian Bogor IPB sebagai perwakilan dari akademisi.

3.2. Lokasi dan Waktu Kajian

Kegiatan akan dilakukan pada wilayah, atau penghasil produk sayuran, yaitu daerah Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tahapan awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi karakteristik produk sayuran potensial sebagai produk sayuran organik. Selain itu, kajian ini akan melakukan identifikasi para pelaku rantai pasok sayuran di Pangalengan dan melakukan analisis secara deskriptif kondisi lingkungan di Kecamatan Pangalengan. Tahap berikutnya adalah menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang terkait dengan rantai pasok sayuran organik. Faktor-faktor ini dijabarkan melalui matriks IFE dan EFE, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis SWOTuntuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh petani, kelompok tani Poktan dan gabungan kelompok tani Gapoktan dalam menjalani usaha pemasaran sayuran organik.Tahap akhir adalah memberikan keputusan alternatif strategi yang merupakan hasil dari pemetaan dari SWOT dengan menggunakan AHP. Gambar 6 . Sistem rantai pasok produk hortikultura Hadiguna, 2007 Keterangan : : Menuju : Feedback Umpan balik Sendiri Mitra Tani Mitra Beli Pemrosesan Penyimpanan persediaan Pelangganpasar Informas i Produk Menurut Setiawan 2009, observasi terhadap supply chain yang ada dilakukan untuk mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang sering muncul dalam SCM dan nilai tambah pada masing-masing pelaku rantai pasok sayuran. Komponen-komponen dari rantai pasok sayuran dataran tinggi terdiri dari pasokan yang berasal dari produksi internal, atau sendiri, mitra beli, atau mitra tani Hadiguna, 2007, seperti termuat dalam Gambar 6. Penelitian akan dilakukan pada sentra penghasil produk sayuran organik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian akan dilakukan selama enam 6 bulanyang dimulai dari bulan Juni hingga November 2012.

3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling, yang melibatkan tenaga ahli, petani dan masyarakat pengguna sayuran organik.Data yang digunakan adalah data primer dansekunder. Pengumpulan dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : 1. Observasi lapangan Data diperoleh dari pengamatan langsung serta melakukan wawancara dengan para pelaku rantai pasok seperti petani, pedagangpengumpul, konsumenmasyarakat sekitar, serta lembaga formal dan non formal yang terkait dengan rantai pasok produksi dan pemasaran sayuran organik. Jumlah minimal orang yang menjadi contoh yang akan diwawancarai sebanyak tiga 3 orang dari masing-masing pelaku rantai pasok. 2. Opini Pakar Pengumpulan datadiperoleh berdasarkan kuesioner SWOT yang disusun sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Analisis AHP dilakukan terhadap beberapa pilihan strategi untuk mendapatkan hasil pilihan strategi, maka perlu mempertimbangkan pendapat para ahli. 3. Data sekunder Data ini diperoleh dengan cara melakukan studi pustaka library research dan informasi-informasi dari instansi terkait.

3.4 Pengolahan dan Analisis Data