43
penggunaan yang kecil pada kawasan lindung karena keterbatasan topografi dan fungsi kawasan. Kawasan untuk perlindungan meliputi Kecamatan Kokap,
Nanggulan, Samigaluh, dan Kalibawang. Area pertanian dan permukiman terutama di bagian tengah dan bagian
selatan wilayah kabupaten. Areal pertanian meliputi sawah, tegalan, dan kebun. Daerah lagun digunakan sebagai kebun dengan tanaman seperti pisang, kelapa,
dan tanaman lain yang tahan terhadap pengaruh air laut. Selain itu daerah lagum juga digunakan sebagai lahan pertanian dan pemukiman, daerah pesisir juga
berpotensi untuk digunakan sebagai area tambak udang. Secara umum penggunaan lahan di Kabupaten Kulon Progo meliputi
penggunaan lahan hutan, sawah, tegalanladang, kebun campur, dan permukiman. Gambaran dari penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Kulon Progo dapat
dilihat dari analisis citra yang tersaji pada hasil penelitian ini.
4.2 Kondisi Sosial Budaya
4.2.1 Penduduk Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2008 sebesar
2,81, dengan jumlah 476.387 orang. Jumlah penduduk tersebut, terdiri dari laki– laki sebanyak 234.364 jiwa dan perempuan sebanyak 242.023 jiwa Kulon Progo
dalam Angka, 2009. Keadaan kependudukan di Kabupaten Kulon Progo menurut registrasi selama lima tahun terakhir tersaji pada Tabel 13.
Tabel 13 Jumlah dan pertumbuhan penduduk, serta jumlah kepala keluarga di Kabupaten Kulon Progo
No. Tahun
Penduduk Jumlah KK
Laki-laki jiwa Perempuan jiwa
Jumlah Pertumbuhan
1. 2004
221.326 231.486
452.812 0,7
96.933 2.
2005 222.567
233.122 455.689
0,6 98.523
3. 2006
224.779 235.316
460.095 1,0
99.365 4.
2007 225.993
236.425 463.343
0,7 100.760
5. 2008
234.364 242.023
476.387 2,8
100.879
Sumber data : Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2009
Komposisi penduduk di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan umur mulai tahun 2008, didominasi kelompok usia produktif dengan usia 19 sd 59 tahun
yakni sebesar 288.919 orang atau 60,65, sedangkan usia muda umur 0 sd 18
44
31.448 45.967
40.664
26.885
262.034 69.389
0 - 5 tahun 6 - 12 tahun
13 - 18 tahun 19 - 22 tahun
23 - 59 tahun ≥ 60 tahun
tahun sebanyak 118.079 orang 24,79 dan yang minoritas adalah kelompok usia tua 60 tahun keatas sebanyak 69.389 orang 14,57. Komposisi penduduk
yang didominasi oleh kelompok usia produktif menunjukkan efektivitas penduduk yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa potensi sumber daya manusia sebagai
modal pembangunan sangat terpenuhi di Kabupaten Kulon Progo. Gambar 10 menunjukkan komposisi penduduk Kabupaten Kulon Progo menurut kelompok
umur sampai tahun 2008.
Sumber data : Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2009
Gambar 10 Jumlah Penduduk Kabupaten Kulon Progo Menurut Kelompok Umur Tahun 2008
Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk di Kabupaten Kulon Progo paling dominan berpendidikan dasar SD dan SMP sebesar 201.145 orang, SLTA
sebesar 125.103 orang dan yang terkecil berpendidikan pascasarjana yakni sebesar 596 orang. Penduduk yang belum sekolah sebesar 78.352 orang, tidak tamat SD
sebesar 45.160 orang, dan berpendidikan diploma sebesar 9.628 orang. Berdasarkan mata pencaharian, jenis pekerjaan yang mendominasi adalah petani
atau pekebun sebesar 127.496 orang 26,7, belumtidak bekerja sebesar 19,25, pelajar dan mahasiswa sebesar 14,0, wiraswasta sebesar 10,9, dan karyawan
swasta sebesar 7,7.
45
4.2.2 Kebudayaan Seni dan budaya merupakan identitas bagi suatu daerah. Kebudayaan di
Kabupaten Kulon Progo bernuansa budaya jawa, berkaitan dengan benda-benda bersejarah, upacara adat dan berbagai karya seni lainnya. Kemajuan seni dan
budaya akan membawa pengaruh yang positif baik dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya itu sendiri maupun bagi masyarakat pendukungnya
baik secara sosial, budaya, dan ekonomi. Beberapa upacara adat di Kabupaten Kulon Progo sudah dikemas dengan
cukup baik sehingga menjadi daya tarik wisata maupun untuk kelestarian budaya itu sendiri. Kesenian Angguk Putri memberikan warna tersendiri sebagai identitas
kebanggaan daerah serta diupayakan terwujudnya seni unggulan yang lain yaitu sendratari dengan mengangkat tema lokal. Di wilayah Kabupaten Kulon Progo
juga banyak ditemukan peninggalan benda-benda bersejarah yang bernilai tinggi, dimana sebagian sudah berhasil diidentifikasi.
46
V. HASIL DAN PEMBAHASAN