14 demikian dapat dikatakan bahwa ongkos produksi adalah semua pengeluaran atau
semua beban yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang siap untuk dipakai konsumen Nuraini, 2009.
Nuraini 2009 juga menerangkan bahwa terdapat dua kategori biaya produksi, yaitu biaya produksi jangka pendek dan biaya produksi jangka panjang.
Biaya produksi jangka pendek meliputi biaya tetap fixed cost dan biaya berubah variable cost. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
menghasilkan sejumlah output tertentu, besarnya tetap tidak tergantung dari output yang dihasilkan. Biaya seperti ini biasa disebut dengan biaya overhead atau
biaya yang tidak dapat dihindari unavoidable cost. Dalam produksi jangka panjang, semua biaya adalah biaya berubah. Biaya berubah adalah biaya yang
besarnya berubah-ubah tergantung dari sedikit banyaknya jumlah output yang dihasilkan. Biaya ini sering disebut dengan biaya langsung atau biaya yang dapat
dihindari avoidable cost Dari pengertian tentang biaya dalam jangka pendek maka perlu pula
dijelaskan bahwa besarnya keuntungan dapat diperoleh dari pemanfaatan biaya- biaya tersebut adalah TR-TC dimana TR adalah total revenue penerimaan total,
sedangkan titik pulang pokok BEP tercapai bila TR = TC.
2.3 Studi Kelayakan
Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam memutuskan untuk menerima atau menolak suatu gagasan usaha yang direncanakan. Pengertian layak
dalam penilaian ini adalah kemungkinan gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat benefit baik dalam arti finansial maupun
sosial Ibrahim, 2003.
15 Gittinger 1986 menyebutkan bahwa kriteria yang dapat digunakan
sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penilaian investasi adalah perbandingan antara jumlah
nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat- manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa tambahan
manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek. Analisis proyek memiliki beberapa tujuan diantaranya: 1 untuk
mengetahui tingkat keuntungan yang dicapai melalui investasi dalam suatu proyek, 2 menghindari pemborosan sumber-sumber, yatu dengan menghindari
pelaksanaan proyek yang tidak menguntungkan, 3 mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga dapat memilih alternatif proyek
yang paling menguntungkan, dan 4 menentukan prioritas investasi Umar, 2003. Salah satu kriteria dalam analisis kelayakan adalah net present value NPV. NPV
suatu proyek adalah selisih antara nilai sekarang manfaat dengan arus biaya. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan.
Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu: 1
NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial Opportunity Cost faktor produksi normal atau dengan kata lain,
proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. 2
NPV 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan.
3 NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
digunakan atau dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.
16 Suatu proyek menghadapi ketidakpastian karena dipengaruhi perubahan-
perubahan baik dari sisi penerimaan atau pengeluaran yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat kelayakan proyek. Analisis sensitivitas bertujuan untuk
melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan-perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan manfaat
Kadariah, 2001. Pada umumnya proyek-proyek yang dilaksanakan sensitif berubah-ubah akibat empat masalah yaitu harga, kenaikan biaya, keterlambatan
pelaksanaan, dan hasil Gittinger, 1986.
2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro