Gambaran Umum Desa Megamendung

37

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung

Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa Megamendung berbatasan dengan Desa Karang Tengah di sebelah utara, Desa Cilember di sebelah timur, Desa Cipayung Girang di sebelah selatan, dan Desa Tugu Utara di sebelah barat. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, jarak dari pusat kota administratif Depok adalah 42 km, jarak dari ibu kota Kabupaten Bogor Cibinong adalah 38 km, jarak dari ibu kota Provinsi Jawa Barat Bandung adalah 120 km, dan jarak dari ibu kota negara Jakarta adalah 80 km. Wilayah Desa Megamendung terbentang seluas 1200 Ha yang terbagi menjadi wilayah berbukit, dataran tinggi, dan lereng gunung. Desa Megamendung terletak 600-900 m di atas permukaan laut. Berdasarkan status kepemilikannya, tanah di Desa Megamendumg terbagi menjadi 763,4 Ha 63,6 tanah bersertifikat dan 436,6 Ha 36,4 tanah yang belum bersertifikat. Status tanah Desa Megamendung dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Persil Tanah berdasarkan Jenis Sertifikat Tanah di Desa Megamendung Tahun 2012 No. Status Jumlah buah Luas Ha 1. Tanah bersertifikat Sertifikat Hak Milik 32 6,4 Sertifikat Hak Guna Usaha 1 136,0 Sertifikat Hak Guna Bangunan 120 360,0 Sertifikat Hak Pakai 87 261,0 2. Tanah yang belum bersertifikat - 436,6 Total 240 1200,0 Sumber: Desa Megamendung 2012 38 Tabel 5 menunjukkan bahwa tanah di Desa Megamendung paling banyak diperuntukkan bagi hutan Perhutani, yaitu seluas 668,5 Ha 55 dan untuk pemukiman atau perumahan, yaitu seluas 300 Ha 25. Tanah di Desa Megamendung berdasarkan peruntukannya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Persil Lahan berdasarkan Peruntukannya di Desa Megamendung Tahun 2012 No. Peruntukan Luas Persentase 1. Jalan 45,50 Km 100,00 2. Perkuburan 0,50 Ha 0,04 3. Bangunan umum 1,50 Ha 0,01 4. Jalur hijau 30,00 Ha 2,60 5. Sawah dan ladang 150,00 Ha 13,04 6. Pemukimanperumahan 300,00 Ha 26,07 7. Lain-lain Hutan Perhutani 668,50 Ha 58,24 Total Luas tanpa jalan 1150,50 Ha 100,00 Sumber: Desa Megamendung 2012 Mayoritas penduduk di Desa Megamendung lulusan SMA, yaitu sebanyak 1.200 orang. Lulusan SMP sebanyak 1.078 orang, lulusan Sekolah Dasar sebanyak 350 orang, lulusan taman kanak-kanak sebanyak 176 orang, dan lulusan akademi serta sarjana sebanyak 345 orang. Jumlah penduduk di Desa Megamendung berdasarkan jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki sebanyak 3.298 orang 45 dan perempuan sebanyak 3.017 orang 55. Desa Megamendung terdiri atas 18 Rukun Tetangga RT dan 5 Rukun Warga RW dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 1.835. Berdasarkan data yang diperoleh, mayoritas penduduk Desa Megamendung beragama Islam atau sebanyak 6.284 orang 99,3, Kristen Protestan berjumlah 9 orang 0,2, Kristen Katholik berjumlah 20 orang 0,4, dan Hindu sebanyak 5 orang 0,1. Penelitian ini secara khusus difokuskan pada Kampung Paseban karena di daerah ini terdapat lokasi pembangunan PLTMH. Kampung Paseban merupakan bagian dari Desa Megamendung yang terletak di RT 0405. Kampung Paseban ini 39 terletak 900 meter di atas permukaan laut. Jarak dari pusat Desa Megamendung ke Kampung Paseban adalah 7 km dan merupakan kampung yang paling jauh dari pusat desa tersebut. Masyarakat Kampung Paseban biasanya menggunakan motor atau berjalan kaki dalam mobilitasnya sehari-hari karena tidak ada kendaraan umum untuk mencapai Kampung Paseban. Jika menggunakan angkutan umum berupa ojeg, biasanya masyarakat dikenakan tarif sebesar Rp 40.000 dari Kampung Paseban ke pusat Desa Megamendung. Kondisi Kampung Paseban sangat berbeda dengan kondisi Desa Megamendung secara umum. Berdasarkan informasi Ketua RT Kampung Paseban, penduduk di Kampung Paseban terdiri dari 70 kepala keluarga. Masyarakat di kampung tersebut mayoritas bekerja di bidang pertanian, yaitu sebagai buruh tani, tukang kebun, dan peternak. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi rumah tinggal di Kampung Paseban kurang layak dibandingkan dengan wilayah lain di Desa Megamendung. Kampung Paseban tidak memiliki fasilitas kesehatan dan pendidikan, sehingga masyarakat harus pergi ke kampung terdekat, yaitu Kampung Citamiang yang berjarak sekitar 2 km dari Kampung Paseban yang dapat ditempuh dengan menggunakan motor dalam waktu tempuh selama 20 menit. Terdapat sebuah mushola yang digunakan masyarakat di Kampung Paseban untuk beribadah. 5.2 Pembangunan PLTMH Ciesek Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjuk beberapa lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Kabupaten Bogor, yang tersebar pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Sukajaya, dan Kecamatan Megamendung. 40 PLTMH Ciesek berlokasi di Kampung Paseban, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi PLTMH ini berada pada ketinggian 200 m di atas permukaan laut. Pembangunan PLTMH ini didasari karena permintaan listrik yang meningkat dari masyarakat Kampung Paseban. Oleh karena itu, masyarakat yang diperantarai oleh aparat Desa Megamendung mengajukan permohonan pada pemerintah daerah agar Kampung Paseban dapat menikmati listrik dari PLN. Akan tetapi, karena jaraknya yang jauh dari pusat listrik PLN, menjadikan Kampung Paseban tidak mendapat aliran langsung dari PLN. Jika dipaksakan untuk mendistribusikan listrik dari PLN ke Kampung Paseban, maka akan membuat biaya menjadi sangat mahal. Sebagai gantinya, maka pemerintah daerah melakukan pembangunan PLTMH yang memanfaatkan sumber energi setempat. PLTMH ini 100 didanai oleh pemerintah. Besarnya dana yang digunakan untuk membangun PLTMH ini adalah sebesar Rp 725.490.882. PLTMH Ciesek dibangun sejak akhir tahun 2011 dan mulai beroperasi pada Januari 2012. Kegiatan pembangunan PLTMH terdiri dari lima tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pekerjaan bangunan sipil, tahap pekerjaan mekanikal dan elektrikal, pekerjaan distribusi dan instalasi rumah.

5.3 Karakteristik Responden