58 NPV
1
yang bernilai negatif menunjukkan bahwa proyek pembangunan PLTMH tidak menguntungkan secara ekonomi, sementara NPV
2
menunjukkan bahwa proyek pembangunan PLTMH menguntungkan secara ekonomi.
Pada skenario
I menunjukkan
bahwa proyek
PLTMH tidak
menguntungkan karena nilai investasi yang besar, sementara penerimaan relatif kecil. Agar proyek PLTMH ini dapat menguntungkan secara ekonomi, maka perlu
adanya upaya dalam meningkatkan penerimaan. Upaya ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan listrik PLTMH yang belum terpakai. Salah satunya dengan
membuat usaha penggilingan kopi. Usaha penggilingan kopi ini memanfaatkan aliran listrik dari PLTMH yang akan menjadi penerimaan bagi PLTMH. Selain
itu, penambahan penerimaan juga dapat dilakukan dengan cara menambah konsumen listrik yang berasal dari masyarakat yang belum mendapat aliran listrik
dari PLN.
6.3.2 Keberlanjutan PLTMH Ciesek
Sejauh ini, belum ada rencana dari PLN untuk menyalurkan listrik ke Kampung Paseban, sehingga layanan listrik oleh PLTMH Ciesek harus
berkelanjutan. Ditinjau dari aspek teknis, keberlanjutan PLTMH bergantung pada ketersediaan sumberdaya air. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas air di wilayah
PLTMH Ciesek harus dijaga. PLTMH dan masyarakat harus sama-sama berkontribusi dalam upaya konservasi air di wilayah PLTMH Ciesek. Upaya yang
dapat dilakukan masyarakat seperti tidak membuang sampah ke sungai dan tidak menebang pohon sembarangan. Upaya yang dilakukan oleh PLTMH Ciesek yaitu
bekerja sama dengan Perhutani dalam melakukan penghijauan. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menjaga keberlanjutan PLTMH Ciesek.
59 Selain dari aspek teknis, keberlanjutan PLTMH Ciesek ditentukan pula
dari aspek ekonomi yaitu mengenai pembiayaan PLTMH. Pembangunan PLTMH dan sistem penyaluran listrik membutuhkan biaya yang relatif besar, begitu pula
dengan PLTMH Ciesek. Pembangunan PLTMH Ciesek sangat bergantung pada hibah dari pemerintah. Selain pembiayaan pembangunan PLTMH Ciesek, ada
pembiayaan pengelolaan yang masih dapat tertutupi dari iuran masyarakat. PLTMH Ciesek masih tergolong baru sehingga belum ada biaya perbaikan. Akan
tetapi, perlu adanya antisipasi dalam menghadapi kenaikan biaya pengeloaan. Oleh karena itu, dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat apa yang akan
terjadi terhadap hasil analisis proyek jika ada suatu perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat. Analisis sensitivitas yang dilakukan adalah
perubahan terhadap biaya biaya operasional dan pemeliharaan dan perubahan terhadap manfaat. Analisis sensitivitas pada penelitian ini dilakukan terhadap
skenario II. Perubahan biaya operasional dan pemeliharaan pada skenario II diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 25. Hasil perhitungan
menunjukkan NPV
2
berubah menjadi Rp 16.272.642 yang menunjukkan bahwa peningkatan biaya sebesar 25 masih tetap menguntungkan atau layak untuk
dilaksanakan. Perubahan terhadap manfaat yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
jumlah konsumen listrik pada konsumen kategori II yang menggunakan daya listrik sebesar 105 watt. Peningkatan ini berdasarkan adanya sisa kapasitas listrik
dari PLTMH Ciesek sebesar 6055 watt. Konsumen listrik pada kategori II diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 58 orang sehingga totalnya menjadi
98 rumah tangga. Hasil perhitungan menunjukkan NPV sebesar Rp 94.923.747.
60 Keberlanjutan PLTMH Ciesek sangat bergantung pada pembiayaan dari
pemerintah karena biaya investasi yang digunakan untuk membangun PLTMH terlalu mahal. Masyarakat Kampung Paseban dapat secara mandiri membangun
PLTMH jika biaya yang dikeluarkan disesuaikan dengan kemampuan mereka yaitu mencari peralatan mikrohidro yang lebih murah.
61
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1 Masyarakat telah mendapat manfaat dari adanya listrik dari PLTMH. Persepsi
masyarakat Kampung Paseban terhadap adanya pembangunan PLTMH Ciesek secara keseluruhan dinilai baik. Akan tetapi, masyarakat menilai
bahwa adanya PLTMH kurang berdampak pada penghasilan mereka. 2
Kapasitas daya listrik dari PLTMH telah didistribusikan pada 61 pelanggan listrik. Kapasitas daya listrik yang dihasilkan PLTMH sebesar 11.200 watt
dan hanya termanfaatkan sebesar 5145 watt sehingga terdapat kelebihan kapasitas sebesar 6055 watt. Iuran listrik PLTMH Ciesek relatif murah
dibandingkan dengan PLN. 3
Masyarakat Kampung Paseban mendapatkan keuntungan dengan adanya proyek PLTMH Ciesek. Biaya investasi tidak ditanggung oleh masyarakat
karena adanya hibah dari pemerintah Provinsi Jawa Barat sehingga proyek PLTMH dikatakan layak. Adanya peningkatan pada biaya operasional dan
pemeliharaan PLTMH Ciesek sebesar 25 masih tetap menguntungkan secara ekonomi. Perubahan terhadap manfaat PLTMH dilakukan dengan
menambah jumlah konsumen listrik sebesar 58 rumah tangga. Keberlanjutan PLTMH Ciesek sangat bergantung pada pemerintah apabila masih
menggunakan skema pembiayaan investasi yang ada saat ini. Masyarakat Kampung Paseban dapat secara mandiri membangun PLTMH jika biaya
investasi yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan mereka.