Persepsi Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

27 kembalian return untuk investasi. PLTMH yang dibangun menggunakan dana hibah dapat dianggap sebagai investasi oleh masyarakat pengguna. Penjajagan awal kepada pihak penyandang dana perlu dilakukan untuk menentukan besarnya bunga, return, dan masa pengembalian. Lebih baik lagi jika kesepakatan dengan penyandang dana sudah dapat diperoleh sejak awal. Analisis keuangan harus dibuat untuk beberapa opsi pembangunan yang layak secara teknis. Pada akhirnya yang menentukan apakah ada atau tidak opsi pembangunan yang layak adalah masyarakat pengguna. Meskipun demikian, dengan membandingkan perkiraan jumlah iuran listrik yang harus ditanggung masyarakat dan tingkat daya beli yang diperoleh dari hasil studi, sejak awal kita bisa membuang opsi yang menghasilkan iuran listrik terlalu mahal. Begitu juga jika sudah ada informasi tentang batas maksimum ketersediaan dana dari penyandang dana dan besarnya kontribusi masyarakat, kita memiliki pegangan tentang batas maksimum total anggaran proyek.

2.5 Persepsi

Leavitt 1978 menyatakan bahwa persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi seseorang ditentukan oleh kebutuhan individu yang mendorong individu berperilaku, dimana perilaku individu tersebut ditentukan oleh persepsi mereka terhadap lingkungan. Sarwono 1999 dalam Triani 2009 menyatakan bahwa persepsi seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam individu, seperti jenis kelamin, perbedaan 28 generasi umur, motif, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan luar yang mempengaruhi persepsi seseorang, seperti lingkungan sosial budaya misalnya suku bangsa dan media komunikasi dimana seseorang memperoleh informasi tentang sesuatu. Effendi 1977 mengungkapkan bahwa persepsi adalah penginderaan terhadap kesan yang timbul dari lingkungannya. Daya persepsi seseorang dapat diperkuat oleh adanya pengetahuan dan pengalaman. Semakin sering seseorang menempatkan diri dalam komunikasi, akan semakin kuat daya persepsinya. Secara umum persepsi seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: 1 diri orang yang bersangkutan sikap, motivasi, kepentingan, pengalaman, dan harapan; 2 sasaran persepsi orang, benda atau peristiwa; 3 situasi keadaan lingkungan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Habibah 2012 adalah dampak pembangkit listrik tenaga mikrohidro terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan di Kampung Lebakpicung, Cibeber, Lebak, Banten. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pembangunan PLTMH memberikan berbagai manfaat kepada masyarakat, terutama listrik untuk penerangan. Dampak langsung adanya PLTMH hanya dirasakan oleh responden yang memiliki mata pencaharian sebagai tukang bangunan dan pemilik warung. Pembangunan PLTMH memberikan dampak terhadap kelembagaan agama, kelembangaan adat, dan kelembagaan formal di Kampung Lebakpicung. Setelah pembangunan PLTMH tahun 2011, telah terjadi penghematan pada total konsumsi energi di Kampung Lebakpicung yaitu sebesar Rp 1.212.068 per bulan dan telah terjadi surplus pada total pendapatan bersih di Kampung Lebakpicung yaitu sebesar Rp 5.963.985 per bulan. Setelah 29 pembangunan PLTMH pada tahun 2011 diketahui terdapat hubungan antara pendapatan dengan biaya listrik. Surplus pendapatan akan cenderung diiringi juga oleh peningkatan biaya listrik. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Kindi 2011 adalah analisis tekno ekonomi mikrohidro untuk desa mandiri energi di Kampung Lebakcipung, Hegarmanah, Cibeber, dan Lebak Provinsi Banten. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tarif per bulan yang digunakan berdasarkan jumlah jenis barang elektronik yang dipunyai setiap rumah tangga. Total semua iuran adalah RP 754.000 per bulan. Setelah dihitung analisis biayanya pembangunan PLTMH di Kampung Lebakpicung tidak layak untuk bisnis, dikarenakan iuran yang dibayar sangat kecil hanya sebesar Rp 239 per kWh yang seharusnya Rp 1.015 per kWh. Hal ini disebabkan besarnya biaya awal sebesar Rp 263.600.000 dan biaya perbaikan sebesar Rp 5.466.000 per tahun. Akan tetapi pembangunan PLTMH dimaksudkan untuk memberikan pelayanan listrik pada Kampung Lebakpicung maka masyarakat tidak wajib membayarnya. Dalam perhitungan NPV, IRR, dan Payback period dilakukan dengan membuat asumsi. Tarif listrik golongan pelayanan sosial 2200 VA, tarif listrik untuk rumah tangga 1300 VA dan 2200 VA dianggap sebagai pemasukan benefit dan tarif PLTMH sebagai pengeluaran cost. Tujuan pengasumsian untuk mengetahui keuntungan yang didapat oleh masayarakat Kampung Lebakpicung dibanding dengan tarif PLN. 30

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Setiap aktivitas ekonomi pasti memerlukan energi dalam pelaksanaannya. Akan tetapi, tahun demi tahun menunjukkan kondisi energi yang semakin berkurang. Energi yang menipis ini tentu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan terhadap energi di seluruh daerah di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan program DME yang digunakan untuk memajukan suatu daerah agar dapat secara mandiri dalam menyediakan energi untuk daerahnya. Selain itu, diharapkan pula untuk dapat memenuhi kebutuhan energi di luar daerahnya. Program DME ini tentu tidak terlepas dari peran aktif masyarakatnya. Hal ini dikarenakan masyarakatlah yang menjadi aktor utama dalam mengembangkan program DME. Dengan adanya program DME ini, tentu harus ada manfaat yang dapat dirasakan masyarakat, yaitu kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat ini terkandung dalam tiga tujuan pengembangan DME. Salah satu bentuk pengembangan program DME ini yaitu pembangunan PLTMH. PLTMH dibangun atas dasar keterbatasan aksesibilitas dalam pendistribusian listrik oleh PLN. Hal ini dikarenakan letak desa yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik. Adapun desa yang mudah terjangkau, akan tetapi proses instalasi jaringan listrik memerlukan biaya yang sangat mahal. Dengan adanya PLTMH, suatu desa dapat mandiri dalam menyediakan kebutuhan listriknya sendiri. Kabupaten Bogor telah menerapkan pembangunan PLTMH di Kecamatan Megamendung. Desa yang ditunjuk sebagai lokasi pembangunan PLTMH yaitu Desa Megamendung khususnya di Kampung Paseban.