Kapesitabin dengan Tamoksifen Interaksi Obat

51 dibandingkan dengan ekokardiografi. Penemuan nonspesifik umum lainnya untuk toksisitas kardiak siklofosfamid pada EKG meliputi reduksi dalam voltase QRS dan segmen ST atau perubahan-perubahan gelombang T Dhesi, et al., 2013.

4.5.1.2 Kapesitabin dengan Tamoksifen

Gambaran kejadian interaksi obat secara farmakologi antara kapesitabin dengan tamoksifen pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung ditunjukkan pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Terjadi interaksi obat secara farmakologi antara kapesitabin dengan tamoksifen pada pasien kanker payudara di instalasi rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Subjektif: Nama Inisial: J Usia: 44 tahun No. Rekam Medis: 033279 Diagnosis: Ca Mammae Sinistra Sejak tanggal 6 Agustus 2012 sampai tanggal 31 Desember 2012 mendapat kemoterapi oral. Objektif: Pemeriksaan laboratorium dan fisik menunjukkan nilai normal. Penatalaksanaan: Untuk kemoterapi oral mendapat tamoksifen 20 mg 1 tablet per hari dan kapesitabin 500 mg 2 tablet pada pagi hari dan 2 tablet pada malam hari. Berdasarkan Tabel 4.10, dapat diketahui bahwa kapesitabin dan tamoksifen digunakan secara bersamaan. Menurut Schellens 2007, kapesitabin menginhibisi CYP2C9, sedangkan menurut Singh, et al. 2011, enzim CYP2C9 mengkatalis metabolisme tamoksifen menjadi 4-hidroksi-tamoksifen dan sedikit berperan dalam metabolisme tamoksifen menjadi N-desmetil-tamoksifen. Kapesitabin adalah pre-prodrug dari 5-fluorourasil dan dengan cepat diubah menjadi 5-fluorourasil dalam jaringan tumor. Inhibisi thymidylate synthase dan inkorporasi ke dalam RNA dan DNA adalah mekanisme-mekanisme aksi terpenting kapesitabin. Kapesitabin menjadi terkenal dan sebagian besar 52 menggantikan 5-fluorourasil dalam beberapa indikasi, termasuk kanker saluran cerna. Penggunaan kapesitabin selama 14 hari yang diberikan setiap 21 hari secara terapetik ekuivalen dengan 5-fluorourasil bolus dengan leukovorin dosis rendah yang diberikan setiap 4 minggu kepada pasien kanker kolorektal Schellens, 2007. Tamoksifen adalah prodrug yang dimetabolisme menjadi metabolit aktif N- desmetil-tamoksifen, 4-hidroksi-N-desmetil-tamoksifen endoksifen dan 4- hidroksi-tamoksifen. Endoksifen dan 4-hidroksi-tamoksifen mempunyai potensi yang sama secara in vitro, dan berikatan dengan reseptor ER alpha dan sel ER beta . Keduanya memiliki hubungan dosis-respon yang sama pada beberapa kultur sel kanker payudara ER positive. Endoksifen juga merupakan antagonis potensial gen reseptor progesteron dengan potensi yang sama relatif kepada 4-hidroksi- tamoksifen. Perubahan tamoksifen menjadi N-desmetil-tamoksifen sebagian besar dikatalis oleh CYP3A4 dan CYP3A5. Sitokrom-sitokrom lain yang memiliki peran lebih kecil dalam reaksi ini meliputi CYP1A1, CYP1A2, CYP1B1, CYP2C9 dan CYP2D6. Tamoksifen juga dimetabolisme menjadi 4-hidroksi- tamoksifen yang mana dikatalis oleh CYP2B6, CYP2C9, CYP2C19, CYP2D6 tetapi tidak oleh CYP3A45 Singh, et al., 2011. Interaksi antara kapesitabin dengan tamoksifen terjadi pada fase metabolisme. Menurut situs Drug Bank: Interax Drug Interaction Lookup http:www.drugbank.cainteraxdrug_lookup Anonim c , 2014, kapesitabin mungkin mengurangi klirens tamoksifen. Perlu dilakukan pemantauan terhadap perubahan-perubahan dalam efek terapetik ataupun efek samping dari tamoksifen jika kapesitabin diinisiasikan. Tanda-tanda yang diamati pada dosis tertinggi 53 dalam uji toksisitas dari tamoksifen menggunakan hewan adalah terjadinya gangguan pernapasan dan konvulsi.

4.5.1.3 Siklofosfamid dengan Deksametason