Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Definisi Operasional Bagan Alur Penelitian Langkah Penelitian

23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu penelitian dengan mengkaji informasi atau mengambil data yang telah lalu Strom dan Kimmel, 2006. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap kanker payudara di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2011 sampai dengan tahun 2012.

3.2.2 Sampel

Pada penelitian ini, sebagai subjek adalah data pengobatan pasien rawat inap kanker payudara di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, yaitu rekam medis pasien rawat inap pasien kanker payudara serta hasil wawancara dengan apoteker pelaksana penanganan obat kemoterapi. Pengambilan sampel dilakukan dengan memperhatikan kombinasi obat kemoterapi beserta obat penunjangnya sehingga didapat pasien- pasien dengan kombinasi obat kemoterapi dan obat penunjang kemoterapi yang 24 berbeda-beda antara satu pasien dengan yang lain. Subjek yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum yang dapat diikutsertakan ke dalam penelitian. Adapun yang menjadi kriteria inklusi adalah: a. pasien dengan diagnosis kanker payudara dengantanpa penyakit penyerta, yang dirawat inap di Ruang Mawar Ruang Bedah Wanita RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada Januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2012. b. perempuan. Kriteria eksklusi merupakan keadaan yang menyebabkan subjek tidak dapat diikutsertakan. Adapun yang menjadi kriteria eksklusi adalah: a. data pasien yang tidak lengkap tidak memuat informasi dasar yang dibutuhkan dalam penelitian. b. data tidak jelas terbaca.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada bulan Mei 2014 – Juni 2014.

3.4 Definisi Operasional

a. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang data subjektif pasien, data objektif pasien, penatalaksanaan dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan. 25 b. Data subjektif pasien adalah data yang diperoleh langsung dari pasien melalui anamnese berdasarkan sudut pandang pasien. c. Data objektif pasien adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan yang memenuhi standar yang diakui. d. Penatalaksanaan adalah tindakan, proses dan cara pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien untuk menangani suatu fenomena kesehatan, dalam penelitian ini adalah kanker payudara. e. DRPs adalah kejadian yang tidak diinginkan pasien terkait terapi obat dan secara nyata maupun potensial berpengaruh pada outcome yang diinginkan pasien. f. Kategori DRPs antara lain interaksi obat, obat salah dan ketiadaan terapi tambahan. g. Interaksi obat adalah pasien mempunyai kondisi medis akibat interaksi obat- obat, obat-makanan dan obat-hasil laboratorium. h. Obat salah adalah pasien mendapatkan obat yang tidak aman, tidak paling efektif dan kontraindikasi dengan kondisi pasien tersebut. i. Ketiadaan terapi tambahan adalah pasien tidak mendapatkan terapi tambahan untuk menunjang terapi yang sedang dijalankan. 3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa rekam medis pasien kanker payudara rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. 26

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan rekam medis pasien kanker payudara rawat inap di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. pengelompokan data rekam medis berdasarkan kriteria inklusi. b. pengelompokan identitas, pengobatan yang diberikan, data klinis dan data laboratorium pasien. c. identifikasi DRPs berdasarkan studi literatur. 3.5.3 Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel sedangkan data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian.

3.6 Bagan Alur Penelitian

Adapun alur pelaksanaan penelitian adalah seperti pada Gambar 3.1. 27 Gambar 3.1 Lanjutan

3.7 Langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. meminta rekomendasi Dekan Fakultas Farmasi USU untuk dapat melakukan penelitian di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. b. menghubungi Direktur Utama RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dan pengambilan data dengan membawa surat rekomendasi dari fakultas. c. mengumpulkan data berupa rekam medis yang tersedia di RSU Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Rekam medis pasien Pengelompokan data berdasarkan kriteria inklusi Penentuan ketiadaan terapi tambahan Penarikan kesimpulan Analisis data Identifikasi DRPs Penentuan interaksi obat Penentuan obat salah 28 d. menganalisis data dan informasi yang diperoleh sehingga didapatkan kesimpulan dari penelitian. 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1914 untuk buruh perkebunan. Saat itu bangunan Rumah Sakit masih semi permanen dengan kapasitas 100 tempat tidur. Setelah Indonesia merdeka RSUD Dr. H. Abdul Moeloek menjadi RSU Pemerintah Sumatera Selatan tahun 1950 – 1964 untuk selanjutnya menjadi RSU Tanjung Karang - Teluk Betung saat Lampung menjadi provinsi sendiri. Setelah menjadi RSUD Provinsi Lampung pada tahun 1965, sesuai SK Gubernur Lampung, pada tanggal 7 Agustus 1984, Rumah Sakit ini berubah nama menjadi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek hingga saat ini. Sesuai SK Menkes RI Nomor 1163MenkesSKXII1993, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dikategorikan menjadi RSUD Kelas B Non Pendidikan. Berdasarkan Peraturan daerah Provinsi Lampung No. 8 tahun 1995, pada tanggal 27 Februari 1995, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Daerah Tingkat I Lampung disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan surat keputusan No. 139 Tahun 1995. Kemudian RSUD Dr. H. Abdul Moeloek ditetapkan menjadi Rumah Sakit Unit Swadana Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2000. Selanjutnya seiring berjalannya waktu perkembangan terakhir menjadi RSUD Tipe B Pendidikan tepatnya tanggal 23 Juli 2008 dan RSUD-PPK- BLUD dengan status penuh melalui Pergub Lampung Nomor 605 GVHK 2009,