Enzim Alfa-Amilase dan Enzim Alfa-Glukosidase

6 proantosianidin adalah prosianidin, yang apabila direaksikan dengan asam akan menghasilkan sianidin Harborne 1987. Tannin terhidrolisis terdiri dari dua kelas sederhana. Pada jenis pertama, inti berupa glukosa yang dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih. Pada jenis kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam heksahidroksidifenat yang berikatan dengan glukosa. Bila dihidrolisis elagitanin ini menghasilkan asam elagat Harborne 1987. Gambar 2 menunjukkan beberapa jenis tanin. Gambar 2. Struktur kimia dari asam galat , asam ferulat, dan ellagitanin Dai et al. 2010. Menurut Winarno 1981 secara menyeluruh tannin akan berkurang selama proses pematangan dan pendewasaan pada buah-buahan. Pada jaringan tanaman, semakin tua maka semakin tinggi kandungan tanninnya. Terjadinya penurunan kadar tannin disebabkan adanya tannin yang terdegradasi atau tannin dalam buah sudah tidak mampu mengendapkan lagi protein, karena polimerisasi, depolimerisasi, dan oksidasi tannin. Jenis-jenis tanin dan sumbernya ditunjukkan pada Tabel 5.

C. Enzim Alfa-Amilase dan Enzim Alfa-Glukosidase

Enzim α-amilase 1 , 4 - α - D - glukan 4-glukanohidrolase, EC 3.2.1.1 adalah endoenzim yang bekerja dengan menghidroslisis pati pada ikatan α-1,4 glukosidik menjadi monosakarida dan disakarida. Enzim alfa-amilase secara acak akan memutuskan ikatan α-1,4 dibagian dalam molekul baik pada amilosa maupun pada amilopektin Fogarty 1983. Dalam industri pangan, α-amilase berperan dalam mempercepat proses hidrolisis pati dan menurunkan viskositas pati Nigam dan Singh 1995. Mikroba penghasil α-amilase antara lain adalah kapang Rhizopus, Aspergillus niger, Aspergillus oryzae, dan Aspergillus candidus, bakteri Clostridium, Bacillus subtilis, B. stearothermophilus, B. coagulans, B.licheniformis, dan Pseudomonas saccharophila Windish dan Mhatre 1965. Enzim alfa-amilase yang biasa digunakan berasal dari bakteri Bacillus licheniformis dan B. subtilis. Enzim ini mempunyai aktivitas optimum pada pH 6.0-7.0. Bakteri Bacillus subtilis menghasilkan alfa-amilase yang dapat digunakan untuk menghidrolisa pati sampai suhu 90 o C dan alfa-amilase dari B. licheniformis masih dapat menghidrolisis pati pada suhu 105-110 o C Aunstrup 1979. 7 Tabel 5. Jenis-jenis tanin dan sumbernya Jenis Tanin Sumber Nama Ilmiah Tanin Terhidrolisis Bearberry leaves Aractostaphyllus uva- ursi Rhubarb Rheumofficinalis Galotanin Clove Eugenia caryophyllus Hammamelis Hammamelis virginiana Turkish gall Quercus infectorea Pomegranate bark and rind Punica granatum Elagitanin Myrobalam Terminalia chebula Malabar kino Pterocarpus marsupium Eucalyptus kino Eucalyptus rostata Chest nut Castance spp Chinchona bark Chincona spp Wild cerry bark Prunus serotina Rhatany roots Krameria triandra Tanin terkondensasi Kola seeds Cola acuminata Areca seeds Areca catechu Green tea leaves Camelia sinensis Catechu Acacia catechu Pseudotanin Mangrove cutches Rhizophora spp Asam klorogenat Butea gum Butea frondosa Asam galat Coffee Coffee arabica Katekin Mate Ilex paraguansis Rhubarb Rheum officinalis Catechu Acacia catechu Cocoa Theobroma cacao Guarana Paullinia cupana Sumber : Rangari 2007 Kerja enzim alfa-amilase pada molekul amilosa meliputi dua tahap. Pertama, degradasi amilosa menjadi maltotriosa yang terjadi secara acak. Degradasi ini terjadi sangat cepat dan diikuti dengan penurunan viskositas dengan cepat pula. Pada tahap kedua terjadi pembentukan glukosa dan maltosa sebagai hasil akhir. Proses ini berlangsung dengan sangat lambat dan terjadi secara tidak acak. Sedangkan hidrolisa enzim alfa-amilase pada molekul amilopektin akan menghasilkan glukosa, maltosa, dan berbagai jenis α-limit dekstrin yaitu oligosakarida yang terdiri dari empat atau lebih residu gula yang semuanya mengan dung ikatan α-1,6 Winarno 1980. Pada umumnya alfa-amilase bersifat stabil pada kisaran pH antara 5.5 dan 8.0 dan masih tahan terhadap keadaan pH ekstrim bila tersedia kalsium dalam jumlah yang cukup Fogarty 1983. Dengan adanya kalsium, enzim α-amilase bersifat tahan terhadap perlakuan suhu dan pH ekstrim, perlakuan dengan urea, atau reaksi- reaksi dengan enzim protease. Enzim α-amilase yang bebas dari kalsium 8 sangat peka terhadap denaturasi asam, panas, atau urea, dan cepat terdegradasi oleh protease Fogarty 1983. Enzim alfa-glukosidase α-D-glukosid. Glukohidrolase, EC 3.2.1.20 adalah enzim yang mengkatalisasi pemecahan ikatan 1,4 α-glikosida pada ujung non pereduksi dari maltooligosakarida dengan melepas β-D-glukosa. Enzim ini juga dapat menghidrolisis secara lambat ikatan 1,6-α-D- glukosidik sehingga dapat melanjutkan kerja alfa amilase, yaitu menghidrolisis lanjut α-limit dekstrin menjadi glukosa Berdanier et al. 2006. Enzim alfa-glukosidase pada pencernaan mamalia berada pada permukaan membran brush border sel usus halus dan merupakan enzim yang mengkatalisis proses akhir pencernaan karbohidrat pada proses pencernaan Leboviz 1997.

D. Inhibitor Enzim