IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ekstraksi Teh Hijau
Proses ekstraksi bertujuan untuk menarik sejumlah komponen kimia yang terkandung dalam suatu bahan. Pada penelitian kali ini bahan utama yang digunakan adalah teh hijau dan proses
ekstraksi dilakukan dengan cara penyeduhan. Dalam penelitian ini, digunakan 4 gram teh hijau yang diseduh dengan 100 ml air. Menurut Laresolo 2008, komposisi yang benar untuk menghasilkan
minuman teh dengan cita rasa yang pas yaitu sebanyak 2 gram bubuk teh di dalam 100 ml air. Namun komposisi tersebut tidak bersifat mutlak, karena setiap orang memiliki cita rasa yang berbeda. Pada
penelitian kali ini konsentrasi yang digunakan dua kali lipat saran penyajian, hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi apabila ekstrak terlalu encer kemampuan inhibisi enzim pada bahan belum bisa terlihat
dan belum dapat dihitung. Suhu penyeduhan yang digunakan ada dua yaitu, 70
o
C dan100
o
C. Hal ini didasari karena pada umumnya orang membuat teh dengan menggunakan air panas yang berasal dari dispenser maupun
dengan memasak air hingga mendidih. Karena itu suhu 100
o
C digunakan untuk mewakili suhu air panas yang berasal dari memasak air hingga mendidih dan suhu 70
o
C digunakan untuk mewakili suhu air panas yang berasal dari dispenser. Pengukuran suhu air panas yang berasal dari dispenser
menunjukkan suhu 70
o
C. Untuk lamanya waktu penyeduhan, pada penelitian ini waktu yang digunakan untuk menyeduh
sampel adalah 5 menit, 15 menit, dan 30 menit. Tidak ada ketentuan khusus berapa lama waktu dalam penyeduhan teh. Namun, apabila teh diseduh terlalu cepat maka rasa dan flavor teh akan kurang
muncul sedangkan jika waktu penyeduhan terlalu lama maka teh akan memiliki rasa yang lebih pahit Laresolo 2008. Variasi waktu penyeduhan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai inhibisi
enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidase oleh komponen bioaktif yang terdapat didalam teh jika diseduh dengan waktu yang berbeda.
B. Nilai pH Ekstrak Teh Hijau