Inhibisi Enzim Alfa-Amilase Dari Ekstrak Awal Teh Hijau

21

1. Inhibisi Enzim Alfa-Amilase Dari Ekstrak Awal Teh Hijau

Berdasarkan uji statisitika ekstrak teh hijau pada pH awal menunjukkan bahwa suhu dan waktu penyeduhan tidak berpengaruh terhadap nilai inhibisi enzim alfa-amilase ekstrak teh hijau pada p 0,05 Lampiran 6. Sedangkan untuk faktor kombinasi interaksi antara suhu dan waktu memberikan hasil bahwa faktor tersebut berpengaruh terhadap nilai inhibisi enzim alfa-amilase pada p 0,05, sehingga diperlukan adanya uji lanjut. Pada uji lanjut Duncan didapatkan hasil bahwa terdapat dua sampel yang nilai inhibisinya tidak berbeda nyata dengan acarbose sebagai kontrol positif pada p 0,05 Lampiran 8. Kedua sampel tersebut adalah sampel teh hijau dengan suhu penyeduhan 100 o C selama 5 menit dan sampel teh hijau dengan suhu penyeduhan 100 o C selama 15 menit. Kedua sampel ini mempunyai nilai inhibisi sebesar 89.28 dan 86.90. Kedua sampel tersebut mempunyai nilai inhibisi yang setara dengan nilai inhibisi acarbose yang sebesar 99.12 Lampiran 8. Hal tersebut dapat diartikan bahwa kedua sampel dengan perlakuan tersebut menunjukkan interaksi antara suhu dan waktu terbaik, sehingga komponen bioaktif tersebut dapat terekstrak dan dapat bekerja dengan baik sehingga nilai dari inhibisi kedua tersebut setara dengan acarbose sebagai kontrol positif. Sedangkan untuk keempat sampel lainnya, yaitu sampel dengan kombinasi suhu penyeduhan 70 o C selama 5 menit, 70 o C selama 15 menit, 70 o C selama 30 menit, dan 100 o C selama 30 menit didapatkan bahwa nilai inhibisinya lebih rendah jika dibandingkan dengan acarbose sebagai kontrol positif. Hal ini diperkirakan karena pada kondisi suhu penyeduhan 70 o C diduga senyawa bioaktif yang mampu menghambat enzim alfa-amilase belum banyak terekstrak, sedangkan pada kondisi suhu penyeduhan 100 o C dan kondisi lama waktu penyeduhan yang mencapai waktu 30 menit akan menyebabkan komponen bioaktif yang diduga dapat menghambat kerja dari enzim alfa-amilase terlalu lama terekpos oleh panas sehingga komponen tersebut teroksidasi dan menyebabkan terjadi kerusakan pada komponen itu dan akan menurunkan nilai inhibisi dari enzim alfa-amilase. Selain itu, mungkin saja pada kombinasi suhu dan waktu tersebut ada senyawa bioaktif jenis lain yang terekstrak yang memiliki kemampuan inhibisi enzim alfa amilase yang rendah yang memengaruhi nilai inhibisi secara keseluruhan karena senyawa bioaktif terekstrak pada waktu dan kondisi yang berbeda-beda. Tadera et al. 2006 menemukan bahwa senyawa flavonoid yang memiliki potensi dalam menghambat enzim porcine pancreatic amylase adalah senyawa luteolin, myricetin dan quersetin. Teh hijau yang telah diseduh mengandung luteoin, myricetin dan quersetin masing-masing sebesar 0.17, 1.10, dan 2.69 mg100 g United States Departement of Agriculture 2003.

2. Inhibisi Enzim Alfa-Amilase dari Ekstrak Teh Hijau setelah melalui