Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun 2000-2001

5.2.2. Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun 2000-2001

Tabel 5.4. Nilai Pergeseran Bersih PB Sektor-Sektor Perekonomian di Provinsi Bali Tahun 2000-2001 Sebelum Bom Bali 1 No Sektor perekonomian PB ij Juta Rupiah Persen 1 Pertanian -10.750,84 -0,74 2 Pertambangan dan Penggalian -1.238,54 -2,24 3 Industri Pengolahan 7.032,42 1,11 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 8.167,70 7,43 5 Bangunan -1.075,37 -0,33 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -27.224,26 -1,14 7 Pengangkutan dan Komunikasi 18.911,43 1,97 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -1.175,86 -0,24 9 Jasa-jasa -682,09 -0,06 Total -8.035,58 -0,11 Sumber: Bali in Figures, 2002 diolah. Berdasarkan penelitian selama periode 2000-2001 atau sebelum bom Bali 1 sektor perekonomian yang memiliki pertumbuhan yang progressive yaitu sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan sektor-sektor lain pertumbuhannya tidak progressive. Analisis selanjutnya yaitu analisis profil pertumbuhan sektor-sektor perekonomian Provinsi Bali. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan PDRB sektor-sektor perekonomian di wilayah tersebut. Analisis profil pertumbuhan PDRB dengan mengekspresikan nilai persentase pertumbuhan proporsional setiap sektor diplotkan dalam sumbu horizontal sedangkan nilai persentase perubahan pertumbuhan pangsa wilayah ke dalam sumbu vertikal. Gambar 5.5. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian di Provinsi Bali Periode 2000-2001 Sebelum Bom Bali 1 Berdasarkan Gambar 5.5, bisa dilihat, profil sektor perekonomian Provinsi Bali dalam kurun waktu 2000-2001 menurut analisis Shift Share. Kuadran 1 merupakan kuadran di mana PP dan PPW sama-sama bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat PP 0 dan memiliki dayasaing yang lebih baik apabila dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya PPW 0. Sektor yang ada di kuadran I adalah sektor listrik, gas, dan air bersih. Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan pertumbuhannya cepat PP 0, tetapi dayasaing wilayah untuk sektor-sektor tersebut dibandingkan dengan wilayah lainnya kurang baik PPW 0. Sektor yang ada di kuadran II adalah sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Kuadran III merupakan kuadran di mana PP dan PPW bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat PP 0 dengan daya saing yang kurang baik jika dibandingkan dengan wilayah lain PPW 0. Yang termasuk ke dalam kuadran III adalah sektor pertambangan dan penggalian. Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi pada wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan lambat PP 0, tetapi daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya PPW 0. Sektor yang termasuk dalam kuadran IV adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor jasa-jasa.

5.2.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 2003-2004