Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 2008-2009

Periode berikutnya Gambar 5.7, yakni sesudah bom Bali 2 1 Oktober 2005, bisa dilihat bahwa dari adanya tragedi tersebut berdampak signifikan terhadap beberapa sektor, misalnya keuangan persewaan dan jasa perusahaan. Pada periode sebelum bom Bali 2 2003-2004 berada di kuadran I PP 0 dan PPW 0, namun pada periode sesudah bom Bali 2 2006-2007 berada di kuadran II PP 0 dan PPW 0. Bom Bali 2 yang memorak-morandakan Provinsi Bali sangat memengaruhi kondisi sektor perekonomian, khususnya sektor pariwisata. Sektor yang mendukung sektor pariwisata terkena dampak akibat tragedi bom yang terjadi di Kuta dan Jimbaran tersebut, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Terlihat pada periode 2000-2001 sebelum bom Bali 1, periode 2003- 2004 sesudah bom Bali 1 dan sebelum bom Bali 2, dan periode 2006-2007 sesudah bom Bali 2 tetap di kuadran 2, dengan peregeseran-pergeseran fluktuatif yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi banyaknya wisatawan yang datang ke Bali, khususnya sesudah bom Bali 2 Tabel 5.14. Tabel 5.14. Banyaknya Wisatawan yang Datang Langsung ke Bali Periode 2005-2007 2005 2006 2007 Jumlah jiwa 1.388.984 1.262.537 1.668.531 Pertumbuhan - -9,10 32,16 Sumber: BPS Provinsi Bali, 2008 diolah

5.2.7. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Periode 2008-2009

Dari sisi sektoral, perekonomian Provinsi Bali dua tahun terakhir pun semakin membaik dan meningkat secara perlahan. Sektor pariwisata yang merupakan leading sector di Provinsi Bali menjadi perhatian serius bagi pemerintah Provinsi Bali. Strategi keamanan menjadi strategi yang diperkuat pemerintah Provinsi Bali, khususnya setelah dua kali terjadi bom di provinsi tersebut. Berdasarkan Tabel 5.15, semua sektor-sektor perekonomian di Provinsi Bali selama periode 2006-2007 atau sesudah bom Bali 2 memberikan kontribusi yang positif. Dilihat dari nilai komponen pertumbuhan regional PR di Provinsi Bali ternyata sektor yang memiliki nilai komponen PR yang paling tinggi dari seluruh sektor adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yaitu sebesar Rp 358.301,34 juta. Tabel 5.15. Nilai Komponen Pertumbuhan Regional di Provinsi Bali Tahun 2008-2009 No Sektor Perekonomian PR ij Juta Rupiah Persen 1 Pertanian 222.652,17 4,546 2 Pertambangan dan Penggalian 6.599,03 4,546 3 Industri Pengolahan 111.460,55 4,546 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 17.461,53 4,546 5 Bangunan 43.670,79 4,546 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 358.301,34 4,546 7 Pengangkutan dan Komunikasi 126.236,03 4,546 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 81.381,96 4,546 9 Jasa-jasa 152.762,31 4,546 Total 1.120.525,70 4,546 Sumber: BPS Provinsi Bali, 2010 diolah. Berdasarkan komponen pertumbuhan proporsional, sektor perekonomian yang memiliki laju pertumbuhan cepat dengan nilai PP 0 adalah sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Tabel 5.16. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsional PP di Provinsi Bali Tahun 2008-2009 No Sektor Perekonomian PP ij Juta Rupiah Persen 1 Pertanian -18.415,81 -0,37 2 Pertambangan dan Penggalian -193,72 -0,13 3 Industri Pengolahan -59.118,67 -2,39 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 36.011,50 9,28 5 Bangunan 24.750,66 2,55 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -267.579,44 -3,36 7 Pengangkutan dan Komunikasi 309.474,63 11,03 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9.885,20 0,55 9 Jasa-jasa 64.387,62 1,90 Total 11.429,36 0,05 Sumber: BPS Provinsi Bali, 2010 diolah. Dilihat dari komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW, hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa sektor yang memiliki nilai PPW0 yaitu sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan. Artinya, sektor tersebut memiliki daya saing yang tinggi atau baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia. Tabel 5.17. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW di Provinsi Bali Tahun 2008-2009 No Sektor Perekonomian PPW ij Juta Rupiah Persen 1 Pertanian 55.956,45 1,13 2 Pertambangan dan Penggalian 1.320,70 0,90 3 Industri Pengolahan 81.238,14 3,28 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih -35.198,02 -9,07 5 Bangunan -59.594,42 -6,14 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 426.572,87 5,36 7 Pengangkutan dan Komunikasi -292.820,73 -10,44 8 Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan -43.770,11 -2,42 9 Jasa-jasa -25.728,91 -0,76 Total 195.748,37 0,79 Sumber: BPS Provinsi Bali, 2010 diolah.

5.2.8. Pergeseran Bersih dan Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun 2008-2009